visitaaponce.com

Kebutuhan Talenta Digital Tinggi, Perlu Dibareng Peningkatan Literasi Digital

Kebutuhan Talenta Digital Tinggi, Perlu Dibareng Peningkatan Literasi Digital
Ilustrasi talenta digital(Freepik.com)

PESATNYA perkembangan teknologi menuntut kebutuhan terhadap talenta digital yang merupakan kumpulan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan yang berkaitan dengan teknologi dan aspek digital. 

Koordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM Relawan TIK Provinsi Bali Ni Kadek SIntya mengatakan, talenta digital di era sekarang menjadi penting lantaran memberikan peluang karir yang baru, menjadi kebutuhan dalam hal transformasi bisnis, menciptakan inovasi dan kreativitas, serta pengaruh globalisasi dan keterhubungan satu sama lain tanpa sekat geografis. 

Namun, seiring pentingnya talenta digital, dibutuhkan pula generasi yang cakap dan beretika di ruang digital.
“Apa saja yang masuk dalam etika digital itu? Beberapa di antaranya adalah perlindungan privasi, penggunaan teknologi dengan penuh tanggung jawab, pengembangan teknologi yang positif, serta pertimbangan etis dalam mengambil keputusan teknologi,” kata Ni Kadek dalam workshop literasi digital bertajuk Cerdas Memanfaatkan Teknologi Informasi untuk Mengubah Masa Depan.

Baca juga : Teknologi Digital Edukasi Dorong Percepatan Indonesia Emas 2045

Namun, ia menggarisbawahi masih banyaknya talenta digital yang belum cakap dan beretika di ruang digital. Hal itu disebabkan kurangnya pendidikan digital yang komprehensif, akses yang terbatas ke teknologi dan pelatihan, kurangnya kesadaran tentang etika digital, tingkat literasi digital yang rendah, serta minimnya perang orangtua dan pendidik.

Co-Founder Zeotech.co.id, Aries Saefullah menambahkan, generasi muda harus menjadi pelopor digitalisasi dengan kemampuan cakap digital yang mumpuni. 

Hal-hal yang patut dipahami berdasarkan konteks ke-Indonesia-an warga negara digital adalah memahami beragam tipe media sosial, memasang perisai antihoaks, serta menggunakan etika saat berinteraksi di ruang digital.

Baca juga : Teknologi Berperan Penting untuk Jaga Ketahanan Pangan

“Memahami tipe media sosial adalah dengan membiasakan diri berpikir kritis tentang manfaat media sosial yang digunakan. Jangan sampai kamu hanya menggunakan lantaran sedang tren, tetapi tidak mengerti manfaatnya,” ujarnya.

Mengenai perisai antihoaks, menurut Aries, adalah dengan mengecek kebenaran berita yang disajikan dan memastikan kepaduan bahasanya. Adapun tentang etika di ruang digital, dipahami bahwa berinteraksi di ruang digital itu sama halnya berinteraksi di dunia nyata.

“Jadi, pastikan tetap menjaga kesopanan seperti halnya yang kita lakukan di dunia nyata,” ungkapnya.

Baca juga : MSIB MIKTI Siap Cetak Talenta Digital Profesional

Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Yogyakarta Ade Sukmawati mengatakan, kecakapan mengoperasikan teknologi digital saja belum cukup. Namun, harus mampu memanfaatkannya dengan optimal untuk memberikan manfaat yang besar bagi umat manusia. 

Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman konsep sikap dalam optimasi potensi di ruang digital.

“Pertama adalah dengan menyiapkan sarana dan prasarana, mengenali kebutuhan, dan memahami syarat penggunaannya,” tuturnya. 

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat