visitaaponce.com

Elon Musk Gugat OpenAI karena Dituding Khianati Misi Pendirian

Elon Musk Gugat OpenAI karena Dituding Khianati Misi Pendirian
Patung-patung di samping logo ChatGPT di Mulhouse, Prancis timur, pada 19 Oktober 2023.(AFP/Sebastian Bozon)

ELON Musk mengajukan kasus hukum terhadap OpenAI, perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang ia bantu dirikan pada 2015. Ia menuduh para pemimpinnya melakukan pengkhianatan terhadap misi pendiriannya.

Taipan tersebut, yang meninggalkan OpenAI pada 2018, berargumen dalam dokumen yang diajukan ke pengadilan San Francisco pada Kamis (29/2) malam bahwa perusahaan tersebut selalu dimaksudkan sebagai entitas nirlaba. Namun dia mengatakan perubahan para direksi baru-baru ini berarti OpenAI sekarang secara efektif merupakan anak perusahaan dari raksasa perangkat lunak Microsoft. Karenanya, ini merupakan pelanggaran kontrak.

Musk telah beberapa kali menuduh Microsoft mengendalikan OpenAI. Kedua perusahaan tersebut menyangkal klaim itu.

Baca juga : Sam Altman kembali sebagai CEO OpenAI setelah Dipecat

AFP telah menghubungi kedua perusahaan untuk mengetahui reaksi mereka terhadap pengajuan tersebut. OpenAI menarik imajinasi publik pada akhir 2022 dengan merilis chatbot ChatGPT yang dapat menghasilkan puisi dan esai dengan hasil lumayan dan bahkan lolos dalam ujian.

Perusahaan itu juga telah mengembangkan alat penghasil gambar dan video yang dipandang sebagai pemimpin di bidangnya. Keberhasilan produk-produknya telah membantu menarik investasi besar pada AI. Menurut para pendukungnya, itu dapat mengubah setiap aspek kehidupan manusia.

Microsoft, investor besar di OpenAI sejak 2019, menggelontorkan miliaran dolar lagi ke perusahaan tersebut tahun lalu. Raksasa perangkat lunak itu turun tangan ketika dewan OpenAI memecat CEO Sam Altman pada November tahun lalu, mempekerjakannya, dan menawarkan untuk menampung anggota staf yang tidak senang dengan pemecatannya.

Baca juga : OpenAI dalam Kesepakatan dengan Investor Senilai US$80 Miliar

Dewan OpenAI kemudian dibubarkan. Altman diangkat kembali dan beberapa anggota dewan diganti.

Implikasi bencana

OpenAI dimulai sebagai organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk mengembangkan kecerdasan umum buatan (AGI). Ini istilah samar yang secara longgar didefinisikan sebagai semacam AI yang jauh melampaui kemampuan manusia dalam semua ukuran kecerdasan.

Idenya ialah OpenAI dapat menjamin bahwa teknologi tersebut akan aman bagi umat manusia. Namun kasus hukum Musk mengatakan prinsip pendirian ini telah berubah. 

Baca juga : OpenAI Dikabarkan dapat Suntikan Dana Rp1250 Triliun

Ia menuduh OpenAI terus merahasiakannya menuju masa depan yang berpusat pada keuntungan dengan kemungkinan implikasi bencana bagi umat manusia. Perubahan pada OpenAI pada 2023 ialah, "Pengkhianatan nyata terhadap perjanjian pendirian, membalikkan perjanjian tersebut dan memutarbalikkan misi OpenAI Inc," kata pengajuan tersebut.

Dokumen tersebut menunjukkan bahwa OpenAI masih mengklaim mengejar AGI yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Namun pada kenyataannya, OpenAI Inc telah bertransformasi menjadi anak perusahaan de facto sumber tertutup dari perusahaan teknologi terbesar di dunia: Microsoft.

Musk meminta kompensasi kepada pengadilan untuk memaksa para pemimpin OpenAI agar penelitian mereka terbuka untuk umum dan melarang mereka--atau Microsoft--mengambil keuntungan dari teknologi tersebut. Sejak meninggalkan OpenAI, Musk telah bergabung dengan para kritikus yang memperingatkan bahwa kecerdasan super dapat menyebabkan akhir bagi umat manusia.

Dia juga meluncurkan perusahaan AI miliknya sendiri, xAI, tahun lalu. Dia ingin mengumpulkan US$1 miliar dari investor. (AFP/Z-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat