visitaaponce.com

UMKM Nyaman Gunakan QRIS karena Mempermudah Transaksi

UMKM Nyaman Gunakan QRIS karena Mempermudah Transaksi
Agus Murtini, pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan QRIS dalam menjalankan bisnisnya.(MI/Ilham Ramadhan Avisena)

Kemajuan sistem pembayaran di Indonesia berkembang cukup pesat. Salah satu contohnya adalah penerapan pembayaran nontunai menggunakan gawai melalui Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS). Sistem transaksi nirsentuh yang diluncurkan Bank Indonesia pada 19 Agustus 2019 kini mulai marak digunakan publik.

Merujuk laporan bank sentral, transaksi QRIS mengalami pertumbuhan 161,51% secara tahunan (year on year/yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 46,98 juta dan jumlah merchant mencapai 31,27 juta per Februari 2024.

Transaksi aman, cepat, dan mudah yang ditawarkan QRIS turut dinikmati manfaatnya oleh Agus Murtini, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Benteng, Bogor, Jawa Barat. Dia yang memiliki usaha olahan kedelai inovatif itu mengaku merasakan kemudahan transaksi melalui QRIS.

Baca juga : Bank Indonesia tengah Persiapkan Fitur Baru untuk QRIS dan BI Fast

Agus mengaku pertama kali menggunakan QRIS pada akhir 2019 setelah ditawarkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI). Tawaran itu ia terima lantaran Agus sudah menjadi langganan membuka stan pada kegiatan-kegiatan bazar yang digelar oleh perseroan.

"Karena saya sering diajak BRI untuk ikut bazar, jadinya dibuatkan QRIS oleh BRI. Jadi memang sebelumnya juga sudah ada pendampingan dulu oleh BRI," kata dia kepada Media Indonesia baru-baru ini.

Agus menjual 34 produk olahan kedelai, mulai dari susu kedelai, rempeyek berbahan kedelai, es kopyor dengan susu kedelai, hingga kukis berbahan kedelai. Aktivitas jual beli dalam kegiatan bazar, imbuhnya, cukup tinggi dan kadang merepotkan jika transaksi menggunakan uang tunai.

Baca juga : Kegunaan QRIS yang Perlu Semua Orang Tahu

Oleh karena itu, ia merasakan transaksi digital sangat membantu aktivitasnya tersebut. Pasalnya, Agus tak perlu repot-repot membawa uang recehan untuk kembalian. Ia pun juga tak pusing menukarkan pecahan uang ke tempat lain jika pembeli menggunakan uang dengan nominal besar.

"Saya pribadi juga memang lebih nyaman transaksi lewat QRIS itu. Saya tidak perlu bawa uang receh banyak untuk kembalian, tidak perlu muter-muter lagi cari receh ke pom bensin," tuturnya.

"Kalau QRIS ini kan saya tidak perlu khawatir uang jatuh, robek, atau tangan jadi kotor, karena uang itu kan terkontaminasi, kotor. Dan memang tidak ada kendala sejauh ini, justru memang lebih mudah," sambung Agus.

Baca juga : Indonesia Harus Mengakselerasi Penetrasi Qris Cross Border Ke Timur Tengah Dan Asia Timur

Usaha olahan kedelai milik Agus bernaung di bawah industri rumahan Rumah Kedelai Pak Mien Soya Ayu di Desa Benteng, Bogor. Ia kerap menerima pesanan dari IPB University untuk didistribusikan ke toko-toko lain. Setidaknya, produk-produk olahan kedelai Agus kini tersedia di 11 toko seperti Dakara Mart dan ID Botani.

Agus yang kerap disapa oleh warga sekitar Bu Dalimien mengatakan, produk-produk olahan kedelainya tak ia buat sembarangan. Ia mengaku melakukan rangkaian observasi, riset, hingga konsultasi ke dosen-dosen di IPB University sebelum menjadikan produknya sebagai barang dagangan.

Penjualan produk olahan kedelai miliknya, baik di rumah produksi maupun bazar kini banyak ditunaikan melalui QRIS. Bu Dalimien yang sedianya juga telah menjadi pengguna BRImo berharap mampu terus mengimbangi perkembangan teknologi dan era digitalisasi yang berkembang.

Baca juga : BI: QRIS Selamatkan Indonesia dari Krisis saat Pandemi Covid-19

Dengan begitu ia mampu terus melakukan produksi dan memperkenalkan cita rasa olahan kedelai ke masyarakat luas. Rumah Kedelai Pak Mien Soya Ayu pun kini menjadi nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan BRI.

Dus, kata Bu Dalimien, perjalanan usahanya tak luput dari dukungan BRI dan IPB University. "BRI itu untuk penjualan itu sangat positif buat usaha kami. Jadi tidak hanya lip service saja, sampai akhirnya saya bisa menambah satu freezer. Support dari BRI itu membantu," kata dia.

Dorong Inklusi dan Literasi Keuangan

Baca juga : Nominal Transaksi QRIS Tumbuh 186% per Oktober

Dukungan BRI tak selalu mengenai fasilitas pemberian kredit kepada UMKM. Rangkulan kepada pelaku UMKM juga diberikan melalui kesadaran untuk memanfaatkan perkembangan teknologi, salah satunya ialah QRIS.

Hal itu menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan tingkat inklusi dan literasi keuangan di Indonesia. Pembayaran melalui QRIS diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan pada masyarakat Indonesia, khususnya bagi pelaku UMKM hingga pelosok Tanah Air.

Mengutip data BRI, sepanjang 2023 volume transaksi merchant QRIS BRI mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 400%. Hal itu, kata Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto, menunjukkan penggunaan QRIS semakin diminati masyarakat karena lebih mudah dan cepat.

Baca juga : Penguatan Sistem Keuangan di Level UMKM

Adapun jumlah merchant QRIS BRI telah mencapai 3,7 juta, tumbuh 30% (yoy) seiring dengan akuisisi merchant QRIS BRI yang dilakukan secara masif. Pada tahun ini, akuisisi merchant QRIS BRI diproyeksikan mengalami pertumbuhan 20% yoy dengan volume transaksi diproyeksikan tumbuh sekitar 18% yoy.

"Selain melakukan akuisisi di pusat perbelanjaan, tempat wisata, kuliner, dan pusat transaksi lainnya, BRI pun akan terus melakukan perluasan akseptasi QRIS melalui API, sehingga QRIS BRI dapat lebih mudah untuk diintegrasikan dengan aplikasi partner," kata Andrijanto dikutip dari siaran pers.

Selain meningkatkan kuantitas kinerja dari QRIS, BRI terus menjamin keamanan bagi nasabah selama bertransaksi. Di antaranya perusahaan telah melakukan verifikasi data sesuai SOP seperti mewajibkan pihak merchant melampirkan KTP yang langsung tervalidasi ke portal Dukcapil.

Baca juga : BI Ajak Institusi Pendidikan Gunakan Transaksi Berbasis Digital

Selanjutnya, perjanjian kerja sama wajib untuk ditandatangani pihak pemilik merchant. Hal ini guna mencegah adanya penyajian laporan keuangan palsu secara sengaja atau fraud QRIS.

Pada prosesnya, marketing BRI selalu melakukan on the spot ke merchant untuk melihat langsung lokasi usaha sehingga memastikan dengan kesesuaian dan profil usaha. Sementara dalam hal penginputan nama merchant, selalu dilakukan verifikasi yang ketat dimana nama usaha disesuaikan dengan signage usaha ataupun clue seperti alamat dan nama jalan. Hal ini guna menghindari adanya penyalahgunaan QRIS oleh merchant.

Jaminan keamanan juga bisa didapatkan pihak merchant diantaranya dalam mencegah modus penipuan berupa struk palsu dari pembeli. Dalam struk itu telah tertulis nama merchant, jenis barang, dan jumlah transaksi yang telah diperkirakan di awal untuk kemudian ditunjukkan kepada penjual setelah seolah-olah bertransaksi dengan pembayaran menggunakan scan barcode QRIS sehingga penjual telah memberikan barang/jasa-nya namun tidak menerima pembayaran ke rekeningnya.

Baca juga : Bank Indonesia Galakkan Pembayaran Nontunai di Palembang

Guna mencegah terjadinya penipuan seperti itu, perseroan meminta para merchant untuk menyerahkan barang/jasa apabila sudah terdapat notifikasi masuk, baik dari mesin EDC, SMS notifikasi atau melalui notifikasi BRImo. Merchant QRIS BRI juga bisa mengunduh aplikasi BRIMerchant di PlayStore untuk nantinya digunakan melihat sukses atau tidaknya transaksi yang dilakukan.

Dari sisi pembeli, jika pembayaran dengan menggunakan metode QRIS melalui aplikasi BRImo, maka akan ditampilkan nama merchant QRIS secara lengkap sehingga nasabah lebih mudah memastikan kesesuaiannya. Terakhir, Andrijanto juga berharap seluruh merchant agar rutin memeriksa kondisi stiker QRIS masing-masing.

"Kehati-hatian dalam bertransaksi QRIS harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat, baik dari sisi merchant QRIS, pembeli, dari sisi PJP Acquirer maupun issuer sehingga transaksi akan berjalan aman dan lancar," kata Andrijanto.

"Bagi semua merchant BRI, terutama merchant masjid, yayasan, ataupun lembaga nonprofit lainnya agar dapat memeriksa kondisi stiker QRIS secara rutin untuk memastikan keasliannya, dalam kondisi baik, tidak pudar, tidak ditimpa sticker lain, ataupun adanya indikasi manipulasi lainnya," pungkasnya. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat