Google Dituduh Ambil Data Pengguna Tanpa Persetujuan
![Google Dituduh Ambil Data Pengguna Tanpa Persetujuan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/5e941b4a035605028cefb233444863ff.jpg)
GOOGLE digugat setelah diduga mengambil data dari jutaan pengguna tanpa persetujuan dan melanggar undang-undang hak cipta untuk melatih dan mengembangkan produk artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Firma hukum Clarkson melayangkan gugatan class action terhadap Google, perusahaan induknya Alphabet dan anak perusahaan AI Google, DeepMind ke pengadilan federal di California. Firma Clarkson ini sebelumnya juga mengajukan gugatan serupa terhadap pembuat ChatGPT, OpenAI, pada bulan lalu.
Dilansir dari CNN, dalam gugatan class action tersebut, Google dinilai secara diam-diam telah mencuri semua yang pernah dibuat dan dibagikan di internet oleh ratusan juta orang Amerika dan menggunakan data ini untuk melatih produk kecerdasan buatannya, seperti chatbot Bard. Keluhan tersebut juga mengklaim Google telah mengambil hampir seluruh jejak digital pengguna, termasuk karya-karya kreatif dan hasil jiplakan untuk membangun produk AI-nya.
Gugatan ini muncul ketika sejumlah alat AI baru telah mendapatkan perhatian yang luar biasa dalam beberapa bulan terakhir karena kemampuannya menghasilkan karya tulis dan gambar sesuai permintaan pengguna.
"Google perlu memahami bahwa 'tersedia untuk umum' tidak pernah berarti bebas digunakan untuk tujuan apa pun," kata Tim Giordano, salah satu pengacara Clarkson yang mengajukan gugatan terhadap Google.
"Informasi pribadi dan data kita adalah milik kita, dan itu berharga, dan tidak ada yang berhak mengambilnya begitu saja dan menggunakannya untuk tujuan apa pun," ucapnya.
Baca juga: Prancis Denda Google terkait Hasil Pencarian dan Play Store
Gugatan tersebut meminta putusan sela dalam bentuk pembekuan sementara atas akses komersial dan pengembangan komersial alat AI generatif Google, seperti Bard. Mereka juga menuntut ganti rugi dan pembayaran yang tidak ditentukan sebagai kompensasi finansial kepada orang-orang yang datanya diduga telah disalahgunakan oleh Google.
Meskipun beberapa pengguna internet mungkin telah terbiasa dengan data digital mereka yang dikumpulkan dan digunakan untuk hasil pencarian atau iklan yang ditargetkan, hal yang sama mungkin tidak berlaku untuk pelatihan AI.
"Orang-orang tidak dapat membayangkan informasi mereka akan digunakan dengan cara ini," tuturnya.
Hingga berita ini ditayangkan, perwakilan dari Google, Alphabet, dan DeepMind belum menanggapi adanya gugatan tersebut. (M-4)
Terkini Lainnya
Pemerintah Korsel Periksa WNI yang Diduga Curi Data Proyek Pesawat Tempur KF-21
Masyarakat Diminta tidak Khawatir dengan Isu Kebocoran Data KAI
Ubisoft Gagalkan Hacker yang Coba Curi Data Perusahaan
BCA Gandeng Indro Warkop Edukasi Masyarakat lewat Don't Know? Kasih No!
Perkuat Literasi Keuangan, PNM Ajak Nasabah Lakukan 5 Hal untuk Lindungi Data Pribadi
Masyarakat Harus Sadar Bahaya Pencurian Data via Aplikasi
Badan POM-BRIN Kaji Pemanfaatan AI untuk Pengawasan Pangan Olahan
AWS Luncurkan Pembaruan Terbaru untuk Menguatkan Infrastruktur AI Generatif
Tekonologi AI Jangkau Platform Travel
CORE UPJ 2024 Sukses Diskusikan Perkembangan Teknologi dan Komunikasi
Fitur Prediksi Kinerja Gunakan AI Perkirakan Dampak Iklan
AI Generatif Tingkatkan Penawaran Layanan dan Inovasi
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap