visitaaponce.com

IAI Gelar Seminar Langgam Arsitektur Sumsel

IAI Gelar Seminar Langgam Arsitektur Sumsel
Langgam Arsitektur Sumsel(MI/HO)

ARSITEKTUR tradisional Indonesia memiliki nilai budaya yang dikagumi masyarakat dan wisatawan mancanegara, tampil dalam balutan seni bangunan dan filosofi adat lokal secara mengagumkan.

Langgam arsitektur di bumi Sumatra Selatan, dibahas dalam seminar virtual oleh para arsitek dan masyarakat pencinta arsitektur, yang diselenggarakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Sumatera Selatan bersama Majalah Asrinesia dan Kenari Djaja, Kamis (20/7).

Baca juga: Arsitektur dan Keandalan Bangunan Penting Dalam Pembangunan Gedung Pencakar Langut

Seminar virtual Arsitektur Rumah Panggung Bumi Sriwijaya diikuti 700-an partisipan di seluruh Indonesia dan juga dihadiri Co Founder dan CEO PT Kenari Djaja Prima Hendra B Sjarifudin, Direktur PT Kenari Djaja Prima Hendry Sjarifudin, Pemimpin redaksi majalah ASRINESIA Sri Murdiningsih dan Koordinator penyelenggara seminar Bambang Sutrisno.

Baca juga: London Design Biennale Mendorong Kolaborasi para Desainer

Dalam sambutannya, Koordinator penyelenggara seminar Bambang Sutrisno mengatakan seminar virtual Arsitektur Rumah Panggung Bumi Sriwijaya merupakan bentuk partisipasi pihaknya dalam turut menyebarluaskan informasi tentang artisitek dan arsitektur kepada masyarakat.

Baca juga: Kebakaran Menguak Rahasia Konsep Arsitektur Katedral Notre-Dame

Arsitektur pada masa Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan tampil merata dalam bentuk rumah panggung dengan atap Limasan dan ukiran seni yang bermakna.

"Hal ini membuktikan kehidupan masyarakat saat itu sudah mengenal fungsi bangunan sebagai hunian maupun tempat kegiatan ritual mereka," ucap Bambang lewat keetranga yang diterima, Kamis (20/7).

Selaras dengan kemajuan jaman, arsitektur dari Bumi Sriwijaya ini diharapkan eksis dalam metamorfosa kekinian yang menjunjung keluhuran filosofi dan kelokalannya.

Kebanyakan bangunan tradisional seperti ini memiliki latar belakang kesamaan sejarah di seluruh pelosok Sumatera Selatan, seperti yang diteliti oleh Arsitek Dr. Ari Siswanto yang juga pegiat pelestarian arsitektur dan budaya Bumi Sriwijaya.

Data Rumah ‘Wong Kito’ didokumentasikan dalam buku-buku yang memperlihatkan keistimewaan rumah tradisional serta adatnya sebagai pedoman pelestarian dan pengembangan arsitekturnya.
Filosofi arsitektur yang luhur ini menggugah kecintaan pada potensi sejarah masa lalu yang dapat diterapkan dalam beberapa karya dari Arsitek Iskandar

Rumah Palembang dengan keindahan arsitektur dan interiornya perlu terus dibangun kembali dalam melakukan pelestarian, restorasi, dan pengembangan inovasi agar tetap bermanfaat dalam menampilkan jejak Arsitektur Nusantara yang khas Sumatera Selatan.
    
Adapun Arsitek senior Yori Antar mengatakan, cerita tentang keindahan, keluhuran dan potensi budaya termasuk Arsitektur sejak jaman Sriwijaya yang bisa jadi daya tarik pariwisata Indonesia.

Keserasian dan keindahan arsitektur Rumah Panggung dari Bumi Sriwijaya dibahas dalam seminar virtual dengan moderator  Zuber Angkasa yang memandu dialog antara narasumber dengan peserta dari kalangan profesional, akademisi, pelaku pembangunan, dan masyarakat pemerhati arsitektur. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat