Ratusan Ikan dan Lumba-lumba Mati Akibat Kekeringan yang Terjadi di Danau Amazon
![Ratusan Ikan dan Lumba-lumba Mati Akibat Kekeringan yang Terjadi di Danau Amazon](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/d5e9f8a895e206546b61b9f279c603ca.jpg)
Sebagian Lumba-lumba Mati saat Kekeringan Melanda Danau di Amazon
Diperkirakan 10% lumba-lumba di sebuah danau di Amazon, Brasil, mati dalam seminggu terakhir karena kekeringan dan suhu panas melanda wilayah tersebut, demikian kata para peneliti pada Selasa (17/10).
Tim darurat menemukan 153 lumba-lumba mati pada pekan terakhir September lalu di Danau Tefe, di mana suhu air mencapai 39,1 derajat Celcius, sekitar tujuh derajat lebih tinggi dari suhu maksimum normal, menurut Institut Pembangunan Berkelanjutan Mamirau (IDSM) dan kelompok lingkungan WWF- Brasil, seperti dikutip AFP.
Danau ini terletak di negara bagian Amazonas di bagian utara Brasil yang dilanda kekeringan, di tempat sungai Tefe bermuara di Amazon, di pusat hutan hujan terbesar di dunia.
Para peneliti melaporkan 130 lumba-lumba merah muda dan 23 lumba-lumba tucuxi juga mati. Keduanya terdaftar sebagai spesies dengan populasi yang semakin menurun, menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).
“Sejumlah besar ikan juga mati. Apa yang terjadi di Danau Tefe sangat mengejutkan. Dampak hilangnya hewan-hewan ini sangat besar dan mempengaruhi seluruh ekosistem lokal,” kata Mariana Paschoalini Frias, spesialis konservasi di WWF-Brasil.
“Lumba-lumba dianggap sebagai 'penjaga'. Mereka adalah indikator kesehatan lingkungan di sana. Apa yang terjadi pada mereka juga tercermin pada spesies lain, termasuk manusia,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Selain membunuh ikan dan lumba-lumba, kekeringan juga telah menurunkan permukaan sungai secara drastis, sehingga menghancurkan wilayah yang bergantung pada labirin saluran air untuk transportasi dan kebutuhan dasar.
Pemerintah federal telah mengirimkan bantuan darurat ke wilayah yang terkena dampak bencana, dimana tepian sungai yang biasanya ramai telah berubah menjadi lanskap kering dan menakutkan yang dipenuhi perahu yang terdampar.
Para ahli mengatakan musim kemarau di Amazon tahun ini diperburuk oleh fenomena pemanasan El Nino.
Menteri Lingkungan Hidup Brasil Marina Silva juga menyalahkan perubahan iklim yang tidak terkendali.
Di ibu kota negara bagian Manaus, yang terletak di persimpangan sungai Amazon dan Negro, pihak berwenang melaporkan ketinggian air di pelabuhan kota tersebut mencapai tingkat terendah dalam 121 tahun yang tercatat pada hari Selasa lalu. [M-3]
Terkini Lainnya
Dampak El Nino, Puluhan Hektare Tanaman Jagung di Gersik Gagal Panen
Pemkab Kaur Bengkulu Bagikan Pompa untuk Airi Sawah Tadah Hujan
Klaten Mulai Dilanda Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Jokowi: 70 Ribu Pompa Air Dibagikan untuk Atasi Kekeringan
Bagian-Bagian Telinga Manusia serta Proses Mendengar pada Hewan
Lebih dari 100 Lumba-lumba Mati di Sungai Amazon
Ratusan Singa Laut dan Lumba-lumba Mati dan Sekarat Terpapar Racun Saraf
Keracunan Racun pada Hewan Laut Menghantui Sukarelawan California
Vaquita, Lumba-lumba kecil yang Terancam Punah Terlihat di Laut Meksiko
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap