visitaaponce.com

Akurindo Dorong Penguatan Peran Perempuan di Sektor UMKM Nasional

Akurindo Dorong Penguatan Peran Perempuan di Sektor UMKM Nasional
Ketua Umum Akurindo Emir Muis (kiri) didampingi Ketua Akurindo Yunita Rebeca Marbun (kanan) saat Pembukaan Munas II Akurindo di Jakarta.(Ist)

ASOSIASI Kelompok Usaha Rakyat (Akurindo) mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) II Akurindo Tahun 2022 di Park Hotel, Cawang,Jakarta Timur, pada 25-26 Februari 2022.

Acara ini dilakukan secara ofline dan online melalui aplikasi zoom meeting dan  diikuti lebih dari 100 orang dari 20 provinsi di Indonesia.

Para pelaku UMKM dengan berbagai latar belakang usaha ini merupakan perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara,  Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Seluruh Provinsi se-kalimantan,Sulawesi Utara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Baca juga : Sambut Hari Ibu, Bank Sampoerna Luncurkan Program Khusus untuk Wanita

Munas yang mengambil tema “Peran Strategis Perempuan Dalam Pengembangan UMKM Sebagai Kekuatan Ekonomi Nasional” ini membahas perubahan rancangan anggaran dasar, anggaran rumah tangga (AD/ART) dan pemilihan sekaligus pelantikan pengurus baru periode 2022 - 2027.

Ketua Umum Akurindo, Emir Moeis, menyatakan, keberadaan Akurindo diharapkan dapat memperkuat untuk menumbuh kembangkan UMKM guna mendukung perekonomian nasional berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Langkah tersebut dilakukan dengan mendorong peran perempuan dalam mamajukan UMKM Indonesia.

Baca juga : Sambut Hari Kopi Dunia, Dekopi Siap Gelar 'Gerakan Fair Trade Nasional' di Medan

Sektor UMKM kata Emir, telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi terhadap PDB mencapai sekitar 60%. Selain itu, UMKM juga menyerap tenaga kerja cukup besar, yakni 117 juta orang atau sekitar 97% dari total tenaga kerja nasional.

“UMKM memiliki daya tahan tinggi yang mampu menopang perekonomian negara, bahkan saat terjadi krisis global. Akurindo akan berkolaborasi dengan pemerintah membangkitkan sektor dalam rangka pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda negeri ini,” kata saat membuka Munas Akurindo.

Menurut Emir, saat ini sektor UMKM tak hanya digerakan oleh kaum pria namun terdapat perempuan-perempuan tangguh yang terus berusaha meningkatkan pendapatan keluarga dengan membuka usaha di sektor ini. 

Baca juga : Program 'Ibu Berbagi Bijak', Visa Rangkul 315 Pelaku UMKM di Tasikmalaya  

“ Peran perempuan sangat besar dalam pemulihan ekonomi. Ini bisa menjadi momentum kita untuk  lebih mengoptimalkan peran perempuan lewat sektor UMKM dan Akurindo harus ambil bagian didalamnya,”ujar Emir.
 
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dari sekitar 65 juta unit UMKM yang ada di Indonesia, sebagian besar dijalankan oleh perempuan. Sekitar 52,9% usaha mikro di Indonesia dijalankan oleh perempuan, untuk sektor usaha kecil, 50,6% adalah perempuan, dan pada usaha menengah 34% juga dijalankan oleh perempuan.

Eni Widiyanti Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian PPPA mengatakan, posisi kewirausahaan perempuan harus terus ditingkatkan.

 “Meskipun Indonesia membutuhkan waktu sekitar 276 tahun untuk mencapai kesetaran gender, namun kini mulai banyak bermunculan wirausaha perempuan yang cukup banyak di Indonesia,” katanya.

Baca juga : Visa Bantu Pelaku UMKM Perempuan di Tasikmalaya untuk Go Digital dan Go Global

Menurut Eni, ada beberapa alasan kenapa kaum perempuan perlu didorong untuk terjun dibidang koperasi dan UMKM karena perempuan dinilai lebih cakap dalam mengolah bahan-bahan hasil produksi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.

 Bahan hasil produksi sumber daya alam ini diolah untuk meningkatkan nilai ekonominya dan dipasarkan.

“Perempuan lebih cakap dalam mengelola usaha karena sudah terbiasa mengelola keuangan keluarga. Selain itu, memiliki usaha sendiri memungkinkan perempuan untuk memiliki waktu kerja yang fleksibel" :ujarnya..

Baca juga : Rayakan HUT Ke-7, PPLIPI Kembali Beri Bantuan Permodalan untuk UMKM

Sementara itu Yunita Rebeca Marbun, Ketua Akurindo menegaskan terkait pemberdayan UMKM perempan pihaknya akan bersinergi dengan Kementerian PPPA serta instansi terkait lainnya.Selain membantu akses pembiayaan lanjut Yunita Akurindo akan membuka akses pemasaran baik secara ofline maun online secara digital.

“Kami akan berkolaborasi dengan lintas instansi diantaranya Kementerian PPPA agar pelaku UMKM khususnya perempuan bisa  naik kelas dan go internasional. Melalui wadah Akurindo, pelaku UMKM bisa berperan lebih aktif dan membantu pemerintah dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Yunita.
Perihal akses pemasaran ini sejak tahun 2016 Akurindo telah menggelar pameran UMKM, diantaranya MSP Expo bertema “Indonesia Gift di

Gedung Smesco, Jakarta, pada Desember 2016, MSP Expo bertema “The Authentic Taste of Indonesia” di Balai Kartini, Jakarta, pada Desember 2017, MSP Expo bertema “Amazing Bali “ pada Oktober 2018 serta MSP Expo di Probolinggo pada Desember 2019. Pameran tersebut menghadirkan sekitar 300 lebih UMKM dari seluruh provinsi di Indonesia.

Baca juga : APJII Siap Dukung Presiden Jokowi dalam Program Digitalisasi di Indonesia

Tahun ini, Akurindo dan Koperasi MSP akan kembali menggelar setidaknya dua MSP Expo yakni di Provinsi Banten para Bulan Juni 2022 atau bertepatan dengan ritual Seba Budaya Baduy dan Virtual Expo bertepatan dengan ivent Pertemuan G-20 pada bulan Oktober 2022 yang berlokasi di Bali. 

“Pamaran di Banten akan lebih banyak  menampilkan aneka kerajinan khas suku Baduy serta  juga produk UMKM perwakilan anggota Akurindo dari provinsi lain di Indonesia,” ujar Yunita. 

Sementara untuk Virtual Expo di Bali, Akurindo akan kembali melibatkan ratusan UMKM binaan dari seluruh Provinsi di Indonesia.

Baca juga : Dalam Holding Ultra Mikro, PNM Berperan Dorong Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Menurut Emir, Akurindo akan mengoptimalkan trend digital terkini yakni  Metaverse pada ajang Virtual Expo di Bali tersebut.

“Bali sebagai pusat pariwisata internasinal ditambah makin banyaknya masyarakat Indonesia yang  aktif di Metaverse dapat dibayangkan perputaran ekonomi digital khusunya selama G-20 pasti sangat besar apalagi saat ini kita sudah mulai menerapkan digitalisasi  keuangan. Akurindo akan memanfaatkan trend Metaverse ini selama pelaksanaan MSP Expo di Bali nanti,” ujar Emir.

Dia berharap hadirnya Bali Virtual Expo serta adopsi teknologi terkini akan sangat membantu pelaku UMKM, buyers dan institusi pembiayaan memiliki kesempatan bertemu secara langsung sehingga dapat memecahkan persoalan-persoalan UMKM seperti pembiyaaan dan lainnya. 

“Banyak UMKM masih kesulitan memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan seperti bank. Dari masalah ini saya berharap Akurindo bisa membantu ekses pembiayaan untuk UMKM," tutur Emir. (RO/OL-09).

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat