visitaaponce.com

Bertepatan HUT Malaka, Sebanyak 32 KK Transmigran Terima Kunci Rumah

Bertepatan HUT Malaka, Sebanyak 32 KK Transmigran Terima Kunci Rumah
Sebanyak 32 kepala keluarga (KK) telah resmi ditempatkan di Satuan Permukiman Transmigrasi Kapitan Meo, Kabupaten Malaka, NTT.(Ist/Kemendes PDTT)

SEBANYAK 32 kepala keluarga (KK) telah resmi ditempatkan di Satuan Permukiman Transmigrasi Kapitan Meo, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Minggu (24/4). 

Peresmian itu ditandai dengan penyerahan kunci rumah penempatan transmigrasi pola pugar tersebut.

Proses penyerahan bertepatan dengan  Acara Puncak Hari Ulang Tahun ke-9 Kabupaten Malaka di Lapangan Umum Kota Betun, Malaka. 

Baca juga : Pengembangan Korporasi Usahatani Menguntungkan Para Petani 

Bupati Malaka Simon Nahak berserta Forkompimda didampingi Direktur Fasilitasi Penataan Persebaran Kawasan Transmigrasi , Kemendes PDTT, Anto Pribadi secara simbolis menyerahkan kunci rumah para transmigran itu.

Penyerahan kunci rumah juga disaksikan Kepala Dinas Kopnakertrans Provinsi NTT, Silvia R. Pekujawang, Kepala Dinas Nakertrans Kabupatan Malaka, Vinsen Babu, serta masyarakat umum yang turut hadir memeriahkan HUT Kabupaten Malaka.

Transmigran yang ditempatkan di Kapiten Meo merupakan penduduk berasal dari Kabupaten Malaka yang terdiri dari 25 KK ditempatkan di Satuan Permukiman (SP) Pugar dan 7 KK selebihnya ditempatkan di SP Baru.

Baca juga : Mandiri Pangan Bersama Elektrifikasi Pertanian

Bupati Malaka Simon Nahak mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi melalui Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi yang telah membangun satuan permukiman Kapiten Meo di Kawasan Transmigrasi Kobalima Timur dengan fasilitas umumnya hingga transmigran dapat menjalankan kehidupannya secara baik dan memanfaatkan lahannya serta melakukan usaha dibidang pertanian dan peternakan

Beberapa fasilitas umum yang telah dibangun adalah jalan poros, rumah petugas, embung, dan sarana air bersih.

"Program transmigrasi ini sangat sesuai dengan visi Kabupaten Malaka yaitu Terwujudnya Kabupaten Malaka yang Berbudaya, Berkarakter, Mandiri, Berakhlak dan Berkeadilan yang Sejahtera,” ujar Simon.

Baca juga : Gunung Lewotobi Kembali Meletus, Lahan Pertanian Terdampak Abu Vulkanik

Simon berharap para transmigran mampu menjaga dan merawat rumah serta fasilitas umum dengan baik, menjalani hidup bertransmigrasi dengan semangat kebersamaan, gotong royong, mengembangkan kualitas diri, mengolah lahan, menjaga kelestarian lingkungan, serta keamanan dan ketertiban, sehingga lokasi transmigrasi Kapiten Meo dapat tumbuh jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru sesuai potensi yang dimiliki.

Sebelumnya, Wakil Bupati Malaka, Louise Lucky Taolin, beserta Direktur FP3KT dan Kadis Kopnakertrans Provinsi NTT menemui 32 transmigrasi itu untuk memberi motivasi sekaligus menyerahkan bantuan perbekalan serta pemenuhan catu pangan berupa beras dan non beras untuk 12 bulan kedepan.

Direktur Fasilitasi Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi  Anto Pribadi mengatakan, kunci sukses transmigran itu cukup dengan bekal BAKSO. 

Baca juga : Kecintaan pada Sorgum Bawa Maria Loretha pada Svarna Bhumi Award 2023

BAKSO atau Berdoa, Ambisi, Kerja Sama, Sabar, dan Optimis. Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mendapat kekuatan lahir dan batin. Ambisi, agar dapat merubah kehidupan yang lebih baik di tanah harapan. 

Kerja sama harus dapat bekerjas ama dengan tetangga, masyarakat sekitar dan petugas lapangan di satuan permukiman. 

"Sabar, karena di lokasi transmigrasi banyak tantangan, hambatan, dan godaannya sehingga harus sabar untuk menjadi sukses yang lebih besar lagi. Dan O adalah Optimis”, kata Anto saat memberi motivasi.

Baca juga : Riki Yakub Sukses Beternak Itik, Kementan Terus Dukung Petani Muda Kalsel

Selain kunci sukses yang dimiliki transmigran, lanjutnya, satuan permukiman transmigrasi diharapkan dapat dengan cepat menjadi pusat pertumbuhan dengan berorientasi pada konsep pembangunan SDGS yang dapat menggeliatkan ekonomi dengan berkolaborasi dengan desa sekitar, hingga pada akhirnya dapat mewujudkan desa yang berdikari dan Pancasilais.

Hak normatif yang diterima transmigran selain rumah tinggal dan jamban keluarga (RTJK) serta Lahan Usaha, transmigran juga diberikan bantuan perbekalan berupa  sandang, peralatan pertanian, peralatan pertukangan, alat tidur, dan alat dapur, serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya Portable. (RO/OL-09)

Baca juga : Julie Sutrisno Laiskodat Menyerahkan Bantuan Alsintan untuk Petani NTT

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat