Dorong Transisi Energi, PLN Gandeng Laboratorium EBT dari AS
![Dorong Transisi Energi, PLN Gandeng Laboratorium EBT dari AS](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/16fefa5ce43ed4c423fb39c7dbfdbe50.jpg)
PT PLN (Persero) membuka kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung transisi energi. Kali ini, perusahaan pelat merah menggandeng labotarium energi baru terbarukan (EBT) dari Amerika Serikat, yakni The U.S. National Renewable Energy Laboratory.
Kedua pihak melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait pelaksanaan transformasi sistem tenaga listrik global (G-PST) pada agenda COP27 di Sharm El Syeikh, Mesir (8/11).
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi dan Pricipal Investigator The U.S. National Renewable Energy Laboratory Tim Reber yang disaksikan langsung oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Baca juga: PLN Butuh Dana Jumbo untuk Mencapai Target EBT pada 2060
"Untuk mencapai net zero emission di 2060, PLN perlu membangun kapasitas teknologi yang mumpuni untuk mengoperasikan sistem tersebut," ungkap Darmawan dalam keterangannya, Jumat (11/11).
Menurutnya, pengembangan teknologi perlu disiapkan karena pembangkit EBT yang sifatnya intermittent atau tidak stabil. Sehingga, membuat proses pemasokan daya listrik tidak tersedia secara terus menerus akibat faktor eksternal yang tidak dapat dikontrol.
Seperti, hilangnya cahaya matahari akibat tertutup awan. Adapun MoU PLN dengan U.S. National Renewable Energy Laboratory melingkupi beberapa hal penting. Mulai dari penguatan sektor energi dalam hal pengoperasian sistem dan transmisi tenaga listrik, serta integrasi EBT ke dalam jaringan tenaga listrik.
Baca juga: Pertamina NRE, Brand Baru Pertamina Power Indonesia
Kedua pihak juga akan berdiskusi penetapan regulasi, serta pengembangan pelatihan dan pendidikan terkait. Lalu, dukungan fasilitas dan teknologi, perkuatan perencanaan dan analisa sistem tenaga listrik, berikut pengembangan inovasi atau kolaborasi nasional.
"Kami bekerjasama dengan Global Power System Transformation, tergabung bersama pengembang ketenagalistrikan dunia seperti CAISO (The California Independent System Operator) hingga ERCOT (The Electric Reliability Council of Texas)," imbuh Darmawan.
Dalam proses transisi energi, PLN dikatakannya perlu bertransformasi dan mempelajari inti kompetensi dan skill baru untuk menghadapi tantangan di masa depan. Pihaknya berharap MoU ini bisa diterjemahkan dalam operasi konkret di lapangan.(OL-11)
Terkini Lainnya
Pertamina Komitmen Perkuat Jaringan Gas Rumah Tangga
Pertamina Dorong Akses Pendanaan Hijau melalui Sustainable Finance Framework
Bumi Sedang Tidak Baik, Transisi Energi Diminta Segera Dilakukan
Pemerintah Diminta Tentukan Prioritas PLTU yang Bisa Dipensiunkan
Pemerintah Sebut Ada 3 Proyek Prioritas dalam Kerja Sama AZEC
Masa Depan Industri Energi Surya di Indonesia Dianggap Cerah
Prangko Prisma Diperkenalkan di PLN Mobile Color Run 2024
PLN Cikarang Salurkan Beasiswa untuk Warga Tambun
PLN Dinilai Makin Matang Jalankan Bisnis
Menteri ESDM: Tarif Listrik Tidak Naik hingga September 2024
Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik di ASEAN, PLN Diapresiasi
PLN Jawa Barat Bagikan Paket Kurban ke 2 Pesantren
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap