visitaaponce.com

Kadin Mudik Berdampak Positif bagi UMKM

Kadin: Mudik Berdampak Positif bagi UMKM
Wisatawan domestik memilih tas motif khas Aceh yaitu produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ditawarkan di pusat oleh-oleh.(ANTARA/IRWANSYAH PUTRA)

KETUA Umun Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menilai arus mudik Lebaran tahun ini akan memberi dampak yang cukup besar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pasalnya pemerintah memproyeksikan jumlah pemudik tahun ini mencapai 123,8 juta orang.

"Mudik kali ini menjadi salah satu yang terpadat, Kemenhub saja memproyeksikan ada 123,8 juta pergerakan masyarakat di tahun ini. Akhirnya masyarakat bisa merasakan euforia mudik tanpa adanya pembatasan mobilitas seperti tiga tahun ke belakang. Saya melihatnya sebagai berkah bagi pengusaha UMKM oleh-oleh khas daerah," kata Arsjad melalui keterangannya, Kamis (20/4).

Dia meyakini, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menangani arus yang padat. Pada sisi yang lain Arsjad juga memiliki pandangan bahwa arus mudik akan memberikan potensi untuk mendatangkan perputaran ekonomi di daerah.

Baca juga: Perputaran Uang selama Lebaran Diperkirakan Naik 15%

"Dengan adanya momen mudik tahun ini, maka akan terjadi redistribusi uang dari kota ke daerah-daerah yang menjadi tujuan pemudik," kata dia.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memproyeksikan terjadinya peningkatan perputaran ekonomi di daerah tujuan mudik pada 2023 ini, utamanya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Diperkirakan kenaikannya mampu mencapai dua kali lipat dari Lebaran 2022 lalu dengan angka mencapai Rp150 triliun.

"Saya mendorong agar para pemudik dapat membelanjakan uangnya pada sektor ritel dan membeli produk khas dari UMKM daerah tempat tujuan mudik. Momentum ini kita gunakan agar UMKM bisa semakin mampu bersaing dan naik kelas," kata Arsjad.

Baca juga: Inklusi Keuangan bagi UMKM Harus Jadi Agenda Prioritas di Kawasan ASEAN

Selaku Ketua ASEAN-Business Advisory Council, Arsjad juga turut menyampaikan, pada era digital sekarang ini tidak akan ada lagi hambatan bagi masyarakat dan juga para pelaku UMKM untuk melakukan transaksi.

"Sudah ada berbagai cara untuk melakukan transaksi, salah satunya melalui QR code. Hanya dengan satu kali scan barcode, transaksi akan berlangsung lebih mudah bagi para pemudik," kata dia.

Transaksi melalui QR code telah dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Melalui Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) terdata ada 28,75 juta pengguna yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat