DPR Bakal Cermati Persoalan Utang Waskita Karya
![DPR Bakal Cermati Persoalan Utang Waskita Karya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/35a9a4f1c19d9f2fb0ccd7db7c0051f1.jpg)
PERMASALAHAN keuangan yang menimpa sejumlah perusahaan BUMN karya menyorot perhatian publik. PT Waskita Karya Tbk. menjadi salah satu yang saat ini menjadi perbincangan lantaran performa perusahaan yang tak bisa dibilang positif.
Selain karena saham Waskita anjlok dan menyebabkan pembatalan penyertaan modal negara (PMN), perusahaan juga disebut memiliki beban utang yang cukup besar. Dari laporan keuangan konsolidasi interim per 30 Juni 2023, total utang Waskita tercatat Rp84,31 triliun.
Utang tersebut terdiri dari utang jangka pendek yang harus segera dibayar sebesar Rp22,79 triliun dan utang jangka panjang yang mencapai Rp61,51 triliun.
Baca juga: Pembatalan PMN ke Waskita Dinilai Tepat
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sarmuji mengatakan, persoalan utang yang menimpa BUMN karya, utamanya dari PT Waskita Karya Tbk. harus dilihat sumbernya. Bila utang itu terjadi karena adanya penugasan pemerintah, maka pemerintah harus turun tangan menyelesaikan persoalan tersebut.
"Kita harus cermati struktur utang Waskita Karya. Apakah utang tersebut akibat penugasan negara terhadap waskita atau sebab lain," ujarnya saat dihubungi, Senin (7/8).
Baca juga: Penghentian Kredit Bank Mandiri ke Karyawan 3 BUMN Karya dalam Rangka Manajemen Risiko
"Jika dikarenakan penugasan negara untuk memperkuat akses rakyat dengan membangun jalan, maka negara harus ikut turun tangan," tambah Sarmuji.
Selain persoalan utang, kinerja Waskita juga tercatat konsisten mengalami kerugian dalam tiga tahun terakhir. Pada 2020 kerugian Waskita tercatat Rp7,35 triliun. Lalu di 2021 kerugian Waskita tercatat Rp1,09 dan merugi Rp1,88 triliun di 2022. Perusahaan kembali menderita kerugian di semester I 2023, yakni sebesar Rp2,23 triliun.
Anggota Komisi VI DPR Martin Manurung menilai, segudang permasalahan yang dikantongi Waskita menurutnya cukup menjadi dasar agar adanya penyatuan perusahaan milik negara itu dengan BUMN karya lainnya.
"BUMN karya itu, sebenarnya tanpa ada persoalan utang pun memang sudah harus dirapikan. Banyak sekali BUMN karya itu. Itu juga supaya mereka tidak saling berkompetisi, harus ada spesialisasi, mana yang untuk jalan tol, konstruksi pabrik, mana yang untuk gedung," kata Martin saat dihubungi terpisah.
"Waktu itu Wamen (BUMN) bilang harus dirapikan. Karena ada laporan keuangannya yang over statement. Dan ini sedang dilihat BPKP, mana yang murni kesalahan pencatatan, mana yang memang ada rekayasa dan itu adalah pelanggaran hukum, pidana," lanjut Martin.
Dia menambahkan, Komisi VI bakal meminta keterangan lebih lanjut kepada Kementerian BUMN mengenai kinerja BUMN karya, utamanya Waskita. Sebab, sebelum masa reses ini, Kementerian BUMN menyatakan telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menangani hal tersebut.
"Nanti setelah mulai rapat lagi, saya akan cek sejauh mana mereka sudah menyusun langkah-langkah untuk BUMN karya," pungkas Martin. (Mir/Z-7)
Terkini Lainnya
Konsolidasi Waskita Karya dan Hutama Karya Rampung September 2024
BEI: Waskita Karya belum Minta Suspensi Dibuka. Ini Penjelasannya
Pengamat: Pemilihan Mandor Proyek IKN Harus lewat Tender
Pengamat: Kebijakan PMN 2024 Untuk BUMN Rp57,9 Triliun Sebaiknya Ditunda
Bank Tunggu Kabar Restrukturisasi Utang Waskita Karya
Ini Daftar Bank yang Beri Pinjaman Jangka Panjang Waskita Karya Beserta Lokasi Proyek
DPR Isyaratkan Tolak Usulan Pemberian PMN ke Bank Tanah
4 BUMN dan Bank Tanah Diusulkan Dapat PMN Rp6,1 Triliun
Injeksi Modal Negara ke Wika Harus Jelas Peruntukannya
Pemerintah Beri Tambahan Modal Rp6 Triliun untuk Wijaya Karya
Ajukan PMN Rp4 Triliun, Pelni: Untuk Beli Tiga Kapal Baru
Wamen BUMN: Penyelesaian Tol Trans Sumatra Tahap 1-2 Butuh Dana Rp30 T
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap