visitaaponce.com

Aplikasi GudangAda Dorong UMKM Naik Kelas di Era Akselerasi Digital

Aplikasi GudangAda Dorong UMKM Naik Kelas di Era Akselerasi Digital
Menkop UKM Teten Masduki dan SVP Marketing & Corporate Affairs GudangAda, Yuanita Agata.(Ist)

DALAM rangka perayaan Hari UMKM 2023, Gudang Ada mengadakan acara diskusi media eksklusif yang bertajuk "Transformasi Digital UMKM Indonesia: Menghadapi Tantangan dan Menggapai Peluang Bertumbuh dalam Ekosistem Digital B2B Inklusif,” di Solo, Jawa Tengah, Senin (14/8).

Acara ini dihadiri oleh tiga pembicara kunci yaitu Respati Ardi, Ketua Umum HIPMI Surakarta, Dr. Sutanto Sastraredja, Ketua Komite Ekonomi Kreatif Surakarta dan Yuanita Agata, SVP Marketing & Corporate Affairs Gudang Ada.

GudangAda yang diwakili oleh Yuanita Agata, SVP Marketing & Corporate Affairs mengungkapkan, sudah saatnya pebisnis UMKM untuk bangkit dan maju bersama dalam ekosistem digital yang inklusif.

Baca juga: Sandiaga Uno Apresiasi Peran UMKM dalam Perekonomian Nasional di Pesta Wirausaha Nasional

“Semangat inovatif GudangAda terus mendorong pembangunan ekosistem B2B digital serta mendukung transformasi digital dan pertumbuhan bisnis rantai pasok, terutama bagi pebisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Solo dan Indonesia,” kata Yuanita.

Acara dilanjutkan oleh diskusi yang mengeksplorasi dinamika bisnis rantai pasok, tantangan dan peluang yang tercipta bagi bisnis UMKM Indonesia, dan khususnya strategi guna meningkatkan literasi digital dan finansial pebisnis UMKM dengan memanfaatkan layanan digital berbasis ekosistem B2B.

UMKM Perlu Adopsi Teknologi 

Sebagai pemantik diskusi Dr. Sutanto Sastraredja, Ketua Komite Ekonomi Kreatif Surakarta, mengungkapkan bahwa adopsi teknologi digital di kalangan UMKM tidak datang tanpa tantangan.

“Dalam rantai pasok, pelaku bisnis ini masih banyak yang tidak terbuka dengan teknologi. Hal ini merupakan masalah sosial yang terjadi saat ini, khususnya terkait penerimaan terhadap digitalisasi,” jelas Sutanto.

Baca juga: Ini Syarat UMKM Bisa Dapatkan Penghapusan Kredit Macet

Fenomena ini diamini oleh survei yang pernah dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) tahun 2022 yang menunjukkan bahwa hanya 20% UMKM Indonesia yang telah mengadopsi teknologi digital.

Survei yang sama mengungkapkan beberapa kendala utama yang dihadapi UMKM dalam mengadopsi teknologi digital adalah akses terbatas ke teknologi (40%), kurangnya pemahaman tentang manfaat digitalisasi (30%), dan keterbatasan sumber daya (30%).

Dr. Sutanto melanjutkan,“Kita dapat mengamati pentingnya literasi digital dalam bisnis rantai pasok sektor UMKM. Terlepas dari skala usaha, semakin banyak UMKM yang beralih ke platform digital maka semakin luas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan interaksi dengan pemangku kepentingan bisnis."

HIPMI Dukung Kolaborasi

Respati Ardi, Ketua Umum HIPMI Surakarta, menjelaskan target HIPMI Surakarta dalam memfasilitasi kolaborasi industri dan pemerintah dalam membangun ekosistem digital B2B yang inklusif,

“HIPMI Solo yang sekarang ini ingin memperluas akses UMKM ke teknologi digital guna mengatasi hambatan yang umumnya ditemui wirausahawan muda dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi lokal Solo.”

Baca juga: Gabung dengan Grab dan Ovo, UMKM Ciptakan 1 Juta Lowongan Kerja Baru

Ekosistem digital B2B memiliki peran strategis dalam memperluas peluang pasar dan membangun kemitraan bisnis bagi segenap stakeholder bisnis rantai pasok, terutama pebisnis UMKM.

Aplikasi GudangAda Bantu UMKM

Yuanita Agata menjelaskan, melalui aplikasi GudangAda, UMKM dapat dengan mudah masuk ke jejaring digital rantai pasok yang telah dibangun GudangAda sehingga mempermudah pebisnis UMKM saat membeli dan menjual barang secara grosir.

"GudangAda memiliki sejarah panjang sebagai ekosistem layanan bisnis B2B terintegrasi di Indonesia. Saat ini GudangAda telah bermitra dengan lebih dari 1 juta pedagang tradisional, kami berkomitmen mempercepat transformasi digital UMKM lokal agar dapat tumbuh bersama melalui platform kami," papar Yuanita.

Baca juga: Presiden Jokowi Setujui Penghapusan Kredit Macet UMKM

"Sejak awal, kami telah fokus pada membantu pebisnis UMKM dan prinsipal untuk meraih keunggulan dalam ekosistem digital dengan memberikan solusi bisnis terintegrasi mulai dari pencarian produk, pengelolaan transaksi, hingga dukungan kredit modal,” jelasnya\ 

Ia juga menekankan bahwa untuk meningkatkan skala bisnis UMKM Indonesia, diperlukannya adopsi strategi digital yang lebih baik lagi.

“Kami sangat mengapresiasi diadakannya hari UMKM 2023 di Solo tahun ini, kami akan terus mendukung komitmennya pemerintah Indonesia khususnya terkait target melakukan onboard lebih dari 30 juta UMKM di 2024 dan memastikan mereka bertumbuh di dalam ekosistem kami," paparnya. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat