visitaaponce.com

Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2024 Sebesar 5,2

Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2024 Sebesar 5,2%
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Pidato RAPBN 2024 beserta Nota Keuangannya di Gedung DPR.(AFP)

PEMERINTAH secara resmi menyampaikan asumsi dasar makro dan postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pengambil kebijakan mematok pertumbuhan ekonomi di angka 5,2% pada tahun depan.

Itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo melalui Pidato RAPBN 2024 beserta Nota Keuangannya di Gedung DPR, Rabu (16/8). "Pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan sebesar 5,2%. Stabilitas ekonomi makro akan terus dijaga," ujarnya.

Dia menambahkan, situasi kondusif dan damai pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 harus diwujudkan demi meningkatkan optimisme perekonomian jangka pendek.

Baca juga: Pasar Nantikan Pembacaan RAPBN 2024

Implementasi Undang-Undang (UU) Harmonisasi Peraturan Perpajakan, UU Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah, dan UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan juga dinilai memberikan manfaat positif pada penguatan struktural.

Pemerintah, kata Presiden, juga akan tetap menjaga inflasi di kisaran 2,8% pada 2024. Peran APBN akan tetap dioptimalkan untuk memitigasi tekanan inflasi, baik akibat perubahan iklim maupun gejolak eksternal.

"Koordinasi yang kuat antara anggota forum Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah akan terus dijaga," terang pria yang karib disapa Jokowi itu.

Baca juga: Puan: Pemerintah Perlu Menuntaskan Target RPJMN 2020-2024

Adapun pemerintah mematok rata-rata nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak di sekitar Rp15.000 per Dolar Amerika Serikat. Sementara rerata suku bunga Surat Berharga Negara 10 tahun diprediksi pada level 6,7%.

Untuk mencapai hal itu, koordinasi anggota Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) akan selalu antisipatif dan responsif dalam menghadapi potensi gejolak eksternal.

Selanjutnya, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan berada pada US$80 per barel. Di sisi lain, lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 625 ribu barel per hari dan 1,03 juta barel setara minyak per hari.

Postur APBN

Dengan asumsi makro tersebut, kata Jokowi, postur APBN dirancang dengan pendapatan negara yang ditargetkan mencapai Rp2.781,3 triliun. Pendapatan itu terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan PNBP sebesar Rp473,0 triliun,serta hibah sebesar Rp0,4 triliun

Lalu belanja negara dialokasikan sebesar RpRp3.304,1 yang akan digunakan untuk belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.446,5triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp857,6 triliun.

Sedangkan keseimbangan primer disusun negatif Rp25,5 triliun didorong bergerak menuju positif. Dus, defisit anggaran ditargetkan sebesar 2,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sebesar Rp522,8 triliun.

"Postur APBN 2024 harus tetap sehat. Reformasi fiskal harus terus dilakukan secara komprehensif, baik optimalisasi pendapatan, melanjutkan penguatan belanja berkualitas, serta pembiayaan inovatif dan dikelola secara hati-hati," tutur Jokowi.

Adapun target pembangunan yang ditetapkan pemerintah yakni, tingkat pengangguran terbuka di kisaran 5,0% hingga 5,7%; kemiskinan dalam rentang 6,5% hingga 7,5%; rasio gini dalam kisaran 0,374 hingga 0,377; Indeks Pembangunan Manusia dalam rentang 73,99 hingga 74,02.

Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 105 sampai dengan 108 dan 107 sampai dengan 110.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat