visitaaponce.com

Pendapatan Negara 2024 Direncanakan Rp2.781 Triliun

Pendapatan Negara 2024 Direncanakan Rp2.781 Triliun
Presiden Joko Widodo di Komplek Parlemen Jakarta.(AFP)

PRESIDEN Joko Widodo membacakan Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2024 beserta Nota Keuangannya di Depan Rapat Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8). Pada asumsi RAPBN itu, pendapatan negara 2024 irencanakan sebesar Rp2.781,3 triliun.

Pendapatan itu terdiri dari Penerimaan Perpajakan Rp2.307,9 triliun dan PNBP sebesar Rp473,0 triliun, serta Hibah sebesar Rp0,4 triliun.

Sedangkan belanja negara dialokasikan sebesar Rp3.304,1 triliun yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2.446,5 triliun dan Transfer ke Daerah sebesar Rp857,6 triliun.

"Untuk mendukung transformasi ekonomi, dan agenda pembangunan serta melindungi masyarakat dari goncangan, Postur APBN 2024 harus tetap sehat," ujar Jokowi.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2024 Sebesar 5,2%

Ia mengatakan reformasi fiskal harus terus dilakukan secara komprehensif, baik optimalisasi pendapatan, melanjutkan penguatan belanja berkualitas, serta pembiayaan inovatif dan dikelola secara hati-hati.

Untuk keseimbangan primer negatif Rp25,5 triliun, ujarnya, didorong bergerak menuju positif. Lalu defisit anggaran sebesar 2,29% PDB atau sebesar Rp522,8 triliun.

Dengan pengelolaan fiskal yang kuat, sambung Jokowi, tingkat pengangguran terbuka tahun 2024 diharapkan dapat ditekan dalam kisaran 5,0% hingga 5,7%, lalu angka kemiskinan dalam rentang 6,5% hingga 7,5%, rasio gini dalam kisaran 0,374 hingga 0,377, serta Indeks Pembangunan Manusia dalam rentang 73,99 hingga 74,02.

Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 105 sampai dengan 108 dan 107 sampai dengan 110.17.

Baca juga: Puan: Pemerintah Perlu Menuntaskan Target RPJMN 2020-2024

Pertumbuhan ekonomi 2024, imbuh presiden, diperkirakan sebesar 5,2%. Stabilitas ekonomi makro akan terus dijaga. Pada kesempatan itu, ia juga meminta agar situasi negara tetap kondusif dan damai pada Pemilu dan Pemilihan kepala daerah (pilkada) Serentak 2024.

"Kita wujudkan demi meningkatkan optimisme perekonomian jangka pendek," ucap presiden.

Selanjutnya, untuk angka inflasi akan tetap dijaga pada kisaran 2,8%. Selain itu, peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan tetap dioptimalkan untuk memitigasi tekanan inflasi, baik akibat perubahan iklim maupun gejolak eksternal.

"Koordinasi yang kuat antara anggota forum Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah akan terus dijaga," tutur presiden.

Rata-rata nilai tukar Rupiah diperkirakan bergerak di sekitar Rp15.000 per Dolar AS. Sementara, rata-rata suku bunga Surat Berharga Negara 10 tahun diprediksi pada level 6,7%. Jokowi menyebut koordinasi anggota Komite Stabilitas Sektor Keuangan akan selalu antisipatif dan responsif dalam menghadapi potensi gejolak eksternal.

Harga minyak mentah Indonesia (ICP), paparnya, diperkirakan berada pada 80 Dolar AS per barel. Di sisi lain, lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 625 ribu barel per hari dan 1,03 juta barel setara minyak per hari.

Arsitektur APBN tahun 2024

Arsitektur APBN tahun 2024, tegas presiden, harus mampu merespons dinamika perekonomian, menjawab tantangan dan mendukung agenda pembangunan dan kesejahteraan secara optimal, mempercepat transformasi ekonomi, menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan, melindungi daya beli masyarakat dari goncangan, dan menjaga agar postur APBN tetap sehat dan berkelanjutan dalam jangka menengah-panjang.

"APBN tahun 2024 didesain untuk menjawab tantangan saat ini sekaligus di masa yang akan datang, maka kebijakan APBN tahun 2024 diarahkan untuk Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan," terangnya.

Ia memaparkan upaya transformasi ekonomi, akan ditempuh melalui 2 strategi utama, yaitu strategi jangka pendek dan strategi jangka menengah. Pertama, strategi jangka pendek difokuskan untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan prevalensi stunting, pengendalian inflasi, dan peningkatan investasi.

Kedua, strategi jangka menengah difokuskan pada 5 agenda sebagai berikut. Satu, mewujudkan sumber daya manusia unggul yang produktif, inovatif, sejahtera, dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan, serta reformasi sistem perlindungan sosial, termasuk penguatan perlindungan pekerja migran Indonesia. Dua, akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, khususnya infrastruktur di bidang energi, pangan, konektivitas, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Tiga, pemantapan implementasi reformasi birokrasi dan simplifikasi regulasi. Empat, meningkatkan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi, melalui hilirisasi sumber daya alam. Lima, mendorong pengembangan ekonomi hijau.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat