LPG Subsidi Ukuran 3 Kilogram Langka, Menteri ESDM Duga Ada Kebocoran
![LPG Subsidi Ukuran 3 Kilogram Langka, Menteri ESDM Duga Ada Kebocoran](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/5ea27a8d4e78e1f83c08dc651889746b.jpg)
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menduga ada kebocoran dalam penyaluran Liquified Petroleum Gas (LPG) subdisi ukuran 3 kilogram (kg). Ia mengatakan kebocoran mungkin saja terjadi apabila terjadi kelangkaan LPG 3 kg di masyarakat. Sebab, pemerintah mengklaim subsidi sudah dialokasikan sesuai anggaran.
"Masa sih jarang? Berarti bocor. Bocor ke mana-mana berarti. Alokasinya ini kok sesuai apa yang dianggarkan," ujarnya seusai menghadiri rapat mengenai LPG 3 kg yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/10). Turut dalam rapat itu Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Sebelumnya Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok mensinyalir ada petinggi partai politik yang mengelola agen penyalur subsidi LPG 3 kg. Hal itu membuat terjadinya masalah, termasuk soal harga LPG 3 kg. Arifin tidak menampik dugaan itu. Menurutnya hal itu sebaiknya ditanyakan kembali ke Basuki.
Baca juga: Polres Garut Tangkap Penyuntik Gas Subsidi 3 Kilogram
"Betul ya? Tanya Pak Ahok dong," tuturnya.
Arifin menjelaskan ada dua jenis LPG di masyarakat yakni LPG 3 kg yang merupakan subsidi dan LPG 12 kg yang nonsubsidi.
Baca juga: Kunjungi Pangkalan Elpiji, Pertamina Pastikan Pasokan Gas Subsidi di Jateng Aman
"Jadi yang sekarang ini jumlah yang 12 kg, makin lama makin sedikit ininya. Berarti kan ada yang bocor," terang Arifin.
Agar penyaluran bantuan energi yakni LPG lebih tepat sasaran, pemerintah akan menerapkan strategi digitalisasi penyaluran LPG subsidi. Arifin menjelaskan itu sedang disiapkan. Adapun targetnya, Menteri ESDM menyebut program digitalisasi bisa menyasar 60 juta penerima manfaat.
"Ya itu sudah dalam proses. Kan sudah mulai didaftarkan untuk digitalnya," tutur Arifin.
Seperti diberitakan Antara, Pertamina Patra Niaga menerapkan sistem pencatatan berbasis teknologi digital dalam penyaluran LPG bersubsidi ukuran 3 kilogram (kg) di pangkalan resmi Pertamina selama ini hanya dicatat secara manual, untuk memastikan penyaluran barang subsidi tersebut dilakukan secara transparan.
Masyarakat pengguna LPG subsidi 3 kg akan didaftarkan secara langsung disinergikan dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) untuk masyarakat umum, data Kementerian Koperasi dan UKM untuk usaha mikro (UM), dan Kementerian ESDM terkait petani serta nelayan sasaran yang menerima paket konversi LPG subsidi 3 kg. (Z-10)
Terkini Lainnya
Anis Byarwati: Bukan Hanya Harga yang Sangat Tinggi, Masyarakat Juga Kesulitan Dapatkan Beras
Pemerintah Telah Gagal Kelola Produksi Beras Dalam Negeri
Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Masih Terjadi di Badung
Hakim Tipikor Vonis Stanley MA Setahun, Pengacara: Seharusnya Bebas
Asosiasi Pedagang Pasar Soroti Tidak Sinkronnya Kebijakan HET Minyak Goreng
ID Food BUMN Bakal Distribusi Minyak Goreng ke 110 Pasar Rakyat
Terapkan MAP, Pertamina Pastikan Hak Masyarakat Mendapatkan Gas Melon
Pertamina akan Tutup Pangkalan yang Jual Gas Elpiji 3 Kg Tanpa KTP
Pemerintah Diminta Tegas Batasi Penyaluran Elpiji 3 Kg
Ada WNA di Bali Nikmati Elpiji Subsidi Tiga Kilogram
Konsumsi LPG 3 Kilogram di DIY Meningkat 10,3% Dibanding Tahun Lalu
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap