visitaaponce.com

ALS Tangkap Peluang Bisnis Laundry Indonesia yang Tumbuh 15

ALS Tangkap Peluang Bisnis Laundry Indonesia yang Tumbuh 15%
Permintaan laundry komersial meningkat sekitar 15% di Indonesia. Lonjakan ini terjadi karena ada perubahan dari kebiasaan masyarakat.(Dokpri.)

PERMINTAAN laundry komersial meningkat sekitar 15% di Indonesia. Lonjakan ini terjadi karena ada perubahan dari kebiasaan masyarakat dalam mencuci pakaian, dari mencuci pakaian di rumah secara bertahap beralih ke laundry kiloan dan laundry self-service yang kini populer. Hal ini tercermin dari peningkatan standar hidup dan tuntutan terhadap kenyamanan pada keseharian mayoritas masyarakat yang cukup sibuk. 

Itu disampaikan pemimpin global dalam mesin laundry komersial, Alliance Laundry Systems (ALS), setelah lebih dari 30 tahun beroperasi di Indonesia. "Oleh karena itu, ALS melihat ini sebagai peluang laundry komersial jangka panjang di Indonesia," ungkap Andrew Khan, Sales Director Southeast Asia of Alliance Laundry Systems, dalam keterangan tertulis, Jumat (3/11).

Melihat permintaan ini, ALS juga melihat potensi signifikan untuk menciptakan peluang usaha bisnis bagi masyarakat. Untuk itu, ALS memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk ikut bergabung dalam memenuhi kebutuhan layanan laundry dengan solusi komersial. 

Baca juga: Bank Sentral Inggris Bekukan Suku Bunga Ikuti The Fed

Selain menghadirkan berbagai solusi laundry, termasuk inovasi, produk, dan layanan yang ditawarkan, ALS berbagi keahlian melalui penggunaan teknologi digital untuk para pelaku bisnis laundry, sehingga mampu menjadikan usaha mereka berjalan lancar dan berkelanjutan. Teknologi ini diperuntukkan bagi para pelaku bisnis untuk berkomunikasi lebih baik dengan pelanggan mereka sehingga menjadikan proses bisnis berkembang lebih mudah.

Berdiri sejak lebih dari 150 tahun yang lalu, ALS menciptakan mesin laundry unggulan untuk menghadirkan peace of mind kepada semua orang. Mesin-mesin ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus para mitra ALS. Adapun layanan purna jual telah menjadi aspek terpenting bagi ALS. "Ketika berkolaborasi dengan para mitra, kami menjadikan prioritas pada Return of Investment (ROI), terutama ketika mitra-mitra melakukan investasi besar dalam usaha laundry. Hal ini karena para mitra tidak ingin mesin mereka mengalami gangguan. Oleh karena itu, kami mengembangkan mesin laundry yang andal untuk dapat memberikan pengembalian investasi terbaik. Kami pun memastikan bahwa semua mitra memiliki akses ke layanan purnajual mencakup perawatan, pemeliharaan, suku cadang, teknisi terampil, dan pelatihan teknisi," kata Andrew Khan.

Baca juga: Laba Bank ING Tumbuh Lebih dari Dua Kali Lipat

ALS menghadirkan lima merek premium ke Indonesia, yaitu Speed Queen, UniMac, Huebsch, Primus, dan IPSO. Perusahaan memiliki lebih dari 650 mitra distributor di seluruh dunia. ALS beroperasi di 137 negara dengan memiliki kurang lebih 4.000 karyawan.

"Dengan faktor-faktor ini, kami optimistis dapat mengembangkan bisnis kami di Asia Tenggara, khususnya Indonesia sebagai pasar utama kami. Kami mengantisipasi pertumbuhan dua digit di Indonesia dengan fokus pada upaya pengembangan bisnis. Selain itu, kami mengharapkan ledakan laundromat self-service di seluruh Indonesia dalam tiga hingga empat tahun mendatang. Ketika ini terjadi, kami sudah siap untuk bertemu dengan pelaku bisnis yang mencari mesin laundry sesuai dengan standar mereka," tandasnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat