Pemilu 2024 akan Beri Manfaat ke Belanja Sektor Swasta
PROSESI Pemilu 2024 memberikan dampak pada kegiatan konsumsi di masyarakat. Hal itu turut menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi.
Namun di sisi yang lain, pada masa-masa Pemilu, ruang fleksibilitas kebijakan pemerintah jadi berkurang, dan membatasi pemerintah untuk melakukan kebijakan yang misalnya perlu dilakukan sesegera mungkin.
Juru Bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan pemerintah memang memiliki beberapa lapisan tantangan, tetapi juga setuju bahwa proses politik di tahun ini akan memberikan manfaat terutama belanja yang akan meningkat di sektor swasta dan masyarakat.
Baca juga : Konsumsi Rumah Tangga Turun, Pemerintah Janjikan Kepastian agar Warga Belanja
"Uang beredar juga akan lebih banyak dan biasanya menjadi multiplier effect yang besar," kata Yustinus dalam diskusi Denpasar 12 Edisi 176 Mengenai Prospek Ekonomi Indonesia 2024, Rabu (10/1).
Biasanya, dalam pemilu, permintaan di beberapa sektor akan meningkat, seperti pengadaan alat peraga, juga barang-barang lain yang menjadi souvenir, termasuk jasa. Tentu ini yang pemerintah berharap akan bergeliat sampai dengan nanti pelaksanaan Pemilu.
"Ini memang ada plus minusnya. Misalnya bila pemilu terjadi satu putaran, ada yang bilang akan menghemat Rp17 triliun. Tapi kalau dua putaran, barangkali juga pertambahan nilai manfaat ekonomi juga lebih tinggi karena akan makin banyak aktivitasnya," kata Yustinus.
Baca juga : Anies-Muhaimin Tawarkan Program Ekonomi yang Nyata
Pada prinsipnya pemerintah sepakat menjaga rambu-rambunya. Supaya semua bisa dilakukan dalam kerangka tata kelola yang baik.
Kemudian, biasanya memang pemerintahan periode terakhir punya sifat demisioner juga.
"Nanti ketika presiden terpilih sampai dengan nanti dilantik, biasanya ada kesepakatan bahwa presiden terpilih nanti dilibatkan dalam beberapa hal, supaya APBN setidaknya dalam sisa waktu di tahun ini dan persiapan APBN di tahun depan itu sudah bisa mengakomodir visi misi program yang akan diusung oleh presiden terpilih," jelas Yustinus.
Baca juga : OJK: Didorong Pemilu, Pertumbuhan Kredit Bisa Dua Digit
"Itu saya rasa dinamika yang terjadi di masa transisi. Dahulu Susilo Bambang Yudhoyono juga melakukan hal yang sama untuk pemerintahan Joko Widodo," pungkas Yustinus. (Z-5)
Terkini Lainnya
PDIP akan Gelar Pelatihan Tim Kampanye untuk Pilkada 2024
Hari Anti Narkoba Sedunia Jadi Momentum Memutus Mata Rantai Narkoba di Indonesia
Kades Pati Deklarasikan Lutfi sebagai Cagub, Bawaslu Akui belum Dapat Tindak
Pasar E-commerce Indonesia Terbesar Ketiga di Dunia, Tren Belanja Online Konsumen Terus Meningkat
Penyandang Disabilitas Berhak Akses Informasi Kesehatan Memadai
Bawaslu Ingatkan Ada Potensi Gesekan Pada Tahapan Pilkada
Studi: Mayoritas Masyarakat Senang Berbelanja Barang Kemasan Konsumen
Rupiah Menguat saat Investor Antisipasi Inflasi Konsumsi Pribadi AS
Ini Batasan Konsumsi Gula dan Garam pada Anak
Cukup Serat Kurangi Risiko Alergi pada Anak
Daya Beli Terjaga, Potensi Masyarakat Lindungi Aset Terbuka Lebar
BPKH Suplai 76 Ton Bumbu untuk Konsumsi Jemaah Haji
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap