visitaaponce.com

Lelang Tujuh Surat Utang, Pemerintah Raup Rp21,5 Triliun

Lelang Tujuh Surat Utang, Pemerintah Raup Rp21,5 Triliun
Warga mencari informasi mengenai Surat Berharga Negara (SBN) jenis Sukuk Tabungan Seri ST010(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

PEMERINTAH meraup dana sebesar Rp21,5 triliun dari hasil lelang tujuh Surat Utang Negara/SUN yang dilakukan pada Selasa (30/4). Nilai tersebut dimenangkan dari total penawaran yang masuk senilai Rp50,199 triliun.

Adapun tujuh SUN yang dilelang, yakni, seri SPN03240801 (new issuance), SPN12250502 (new issuance), FR0101 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0102 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.

"Dengan mempertimbangkan yield Surat Berharga Negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp21,5 triliun pada lelang SUN hari ini," ujar Direktur SUN Direktorar Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan melalui keterangan tertulis, Selasa (30/4).

Baca juga : Pemerintah Raup Rp15 Triliun dari Lelang Tujuh Surat Utang

Dia menambahkan, minat investor pada lelang SUN hari ini tercatat cukup solid. Incoming bids naik menjadi Rp50,2 triliun dari Rp32,34 triliun pada lelang SUN sebelumnya.

Hal itu bahkan terjadi di tengah sikap wait and see atas langkah kebijakan The Federal Reserve pada The Federal Open Market Committee (FOMC) meeting tanggal 1 Mei 2024 dan naiknya BI rate sebesar 25 bps pada rapat RDG BI tanggal 23-24 April 2024.

Menurutnya, peningkatan penawaran tersebut juga didukung oleh indikator perekonomian domestik yang konstruktif, antara lain solidnya kinerja APBN sampai akhir triwulan I 2024 dengan mencatat surplus sebesar Rp8,1 triliun, dan meningkatnya likuiditas domestik dengan pertumbuhan money supply (M2) pada Maret lalu.

Baca juga : 7 Surat Utang Dilelang, Pemerintah Raup Rp24 Triliun

Adapun total incoming bids investor asing pada lelang SUN hari ini juga meningkat signifikan menjadi Rp8,81 triliun dari Rp2,94 triliun pada lelang SUN sebelumnya. Mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada seri SUN tenor 5 tahun sebesar Rp4,53 triliun atau 51,43% dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp3,23 triliun atau 15,05% dari total awarded bids.

Deni menambahkan, permintaan investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 56,77% dari total incoming bids dan 76,74% dari total awarded bids.

"Incoming bids terbesar adalah pada tenor 5 tahun yaitu Rp14,27 triliun, 28,42% dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp8,45 triliun, 39,3% dari total awarded bids," terangnya.

Baca juga : Obligasi Korporasi Baru Menarik, Setelah Suku Bunga Melandai

Deni menjelaskan, volatilitas pasar keuangan dalam beberapa waktu terakhir yang disebabkan oleh faktor global, seperti ekspektasi tingkat bunga tinggi the Fed untuk waktu yang lebih lama dan meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah, mendorong kenaikan tingkat imbal hasil SBN secara umum.

Dus, Weighted Average Yield (WAY) Obligasi Negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini bergerak naik antara empat hingga lima basis poin dibandingkan dengan level yield pasar sekunder pada penutupan sehari sebelumnya.

Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2024. (Mir/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat