Penyediaan Air Minum Butuh Rp150 Triliun, Kadin Dorong Swasta
![Penyediaan Air Minum Butuh Rp150 Triliun, Kadin Dorong Swasta](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/2c6b5aaaf89f0d8b69d67fd3d48907ec.jpg)
WAKIL Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di bidang infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) Insannul Kamil mendorong pihak swasta terlibat lebih masif dalam proyek penyediaan air minum. Pihaknya mencatat proyek tersebut masih kekurangan pendanaan hingga Rp150 triliun.
Ia menyebut kebutuhan pendanaan air minum selama ini ditopang dari uang negara. Dari total alokasi dana Rp130 triliun untuk penyediaan air minum periode 2020-2024, sebanyak 42% disumbangkan dari APBN atau setara Rp54,2 triliun.
Sementara investasi dari melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) hanya 24%. Sisanya dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan lainnya.
Baca juga : Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di NTB
"Ada Rp130 triliun alokasi dana untuk air bersih, APBN cuma sanggup 42%. Perlu kerja sama dengan swasta karena ada kekurangan pendanaan lebih dari Rp150 triliun untuk penyediaan air minum," ujarnya dalam kegiatan rangkaian Singapore Intermational Water Week 2024 (SIWWWZ024) di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (7/5).
Insannul berpandangan kemampuan pendanaan pemerintah pusat masih terbatas dalam memfasilitasi penyediaan air minum. Peran KPBU amat dibutuhkan sebagai bentuk pembiayaan alternatif guna memenuhi kebutuhan air minum ke masyarakat.
"Pemerintah tidak sanggup sendirian, perlu kolaborasi. Kita ingin lihat keberanian pemerintah mendorong swasta untuk masuk berinvestasi," terangnya.
Baca juga : Kondisi Utang Luar Negeri Indonesia per Februari 2024
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bobby Gafur Umar menjelaskan dalam 10 tahun terakhir, pemerintah menggantungkan pendanaan proyek pembangunan infrastruktur air bersih dan sanitasi, termasuk penyediaan air minum dari APBN dan badan usaha milik negara (BUMN). Menurutnya, porsi pendanaan yang seharusnya dikeluarkan APBN tidak lebih dari 20%. Sisanya, 80% dari sektor swasta.
"Namun, selama ini porsinya terbalik. Pemerintah menggantungkan pendanaan dari APBN dan BUMN," katanya.
Menurutnya, penyebab utama minimnya keterlibatan investor swasta dalam proyek penyediaan air minum ialah masalah perizinan yang masih berbelit dan return atau imbal investasi yang dianggap tidak menarik. Hal tersebut, ungkap Bobby, harus dibenahi pemerintahan kedepannya untuk menarik lebih banyak investor.
Baca juga : 14 PSN Baru bakal Untungkan Sejumlah Emiten
"Orang Indonesia suka banget ganti-ganti aturan. Ini yang menjadi masalah dan harus ada return yang memadai," imbuhnya.
Pihaknya berharap pada pemerintahan ke depan membuat banyak terobosan untuk mendatangkan investasi besar dalam pemenuhan aksesibilitas air bersih. "Karenanya, (porsi) 80% pendanaan dari sektor swasta itu bisa tercapai," tutupnya.
Direktur Bina Teknik SDA Kementerian PUPR Muhammad Rizal menyampaikan pihaknya membuka lebar kerja sama dengan swasta terkait proyek penyediaan air minum, seperti pembangunan bendungan baru untuk menambah kapasitas air baku. "Kalau swasta mau bikin bendungan untuk air baku, pemerintah welcome. Nanti ada kerja sama dengan pemerintah," ucapnya.
Ia menjelaskan total bendungan yang sudah dibangun saat ini mencapai 229 bendungan. Dengan rincian 187 bendungan dibangun Kementerian PUPR dan 42 bendungan dari KPBU atau swasta. (Z-2)
Terkini Lainnya
Suplai Readymix untuk Proyek Bendungan Bener Paket II
Cuaca Buruk Masih Berlangsung di Kalsel, Sejumlah Bendungan Berstatus Siaga
Penuhi Kebutuhan Air Minum IKN Nusantara, Kementerian PUPR Targetkan Penyelesaian SPAM Sepaku Juli 2024
Bendungan Sepaku Semoi Suplai Air Minum untuk IKN dan Balikpapan
Ketersediaan Air Krusial dalam Produksi Pangan Jelang Kemarau
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Sepaku Semoi di IKN
Kadin Respons Positif Practice Leaders Sebagai Panduan Berinvestasi
Jelang Musprov Kadin Jawa Barat, Almer Faiq Didukung Jadi Ketua
Poppy Zeidra, Perempuan di Jajaran Kadin Logistik Gandeng Kerja Sama Pengusaha Afrika Selatan
ITS Asia Pacific Forum 2024 Resmi Ditutup, Disebut Salah Satu Penyelenggaraan Forum Terbaik
Gapensi Ajukan Calon Ketua Kadin Jawa Barat
Kadin Berupaya Datangkan Investor ke Cianjur
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap