Hanya 0,92 Persen Alokasi Dana untuk Biaya Operasional Kartu Prakerja
![Hanya 0,92 Persen Alokasi Dana untuk Biaya Operasional Kartu Prakerja](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/676778afba39e427b6aa3b371919c4f1.jpg)
DIREKTUR Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyebut bahwa biaya operasional dari program kerja hanya 0,92 persen, sementara 99,08 persen lainnya digunakan untuk dana program.
"Jumlah ini kalau dilihat lebih detil 48 persen dialokasikan untuk belanja IT dan staff IT, dimana belanja teknologi 39,58 persen dari total 0,92 persen tadi," katanya di Jakarta Selatan pada Rabu (15/5).
Belanja teknologi ini, sambung dia, digunakan untuk contact center yang mana Prakerja memiliki hotline gratis secara nonstop, kemudian WhatsApp call dan live chat.
Baca juga : Prakerja Tampil di Markas PBB New York dalam SDG Action Weekend
"Karena peserta Prakerja memiliki latar belakang yang berbeda-beda, tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Kami stand ready kepada saudara-saudara sekalian di seluruh pelosok tanah air untuk membantu teman-teman agar dapat memanfaatkan program Prakerja," terang dia.
Adapun alasan lain Prakerja menggunakan biaya operasionalnya paling besar ke arah teknologi adalah untuk memudahkan jangkauan para penerima program Prakerja yang berjumlah sampai jutaan orang.
"Skala Prakerja bukanlah ratusan ribu orang, skala Prakerja itu jutaan, jadi kami harus menggunakan teknologi untuk membantu masyarakat," ungkapnya.
Baca juga : Pemanfaatan BLMS Karier.mu Bantu Jembatani Pendidikan dan Lapangan Kerja
Selain efisien dalam belanja, sebut dia, Prakerja juga masih memberikan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dengan total Rp263 miliar selama 4 tahun atau sejumlah dengan 35% dari belanja operasi selama 2020-2023.
Ia pun memaparkan bahwa program Prakerja mendapatkan penghargaan Wenhui Award dari UNESCO tahun 2022-2023 sebagai inovasi pendidikan yang terpuji se-Asia Pasifik.
"Ini adalah penghargaan pertama Indonesia sejak kompetisi ini diadakan pada tahun 2020. Selain itu, Prakerja juga telah diadaptasi oleh negara tetangga yakni Kamboja sudah dirilis oleh prime minister pada bulan November tahun lalu dan juga dipelajari oleh pemerintah Thailand," tandasnya. (Fal/Z-7)
Terkini Lainnya
Banyak Anak Indonesia Diterima di Universitas Kelas Dunia, Tanda Kualitas Pendidikan Nasional Terus Membaik
Pembentukan Satgas PPDB Dinilai tidak Efektif Halau Kecurangan
Kemendikbud-Ristek Upayakan Pemerataan Akses Pendidikan melalui PPDB
Banyak Penerima KJP Gagal Lolos PPDB, Pemprov DKI Jangan Lepas Tangan
Ingin Menjadi Anggota Polri? Simak Persyaratannya Berikut
Tantangan Pendidikan di Indonesia
WNA Bisa Urus SKIM di Kantor Imigrasi Palu
Korbankan Sektor Lain, Program Makan Siang Gratis Perlu Ditinjau Ulang
Planologi Sumbang Separuh Penerimaan Negara Bukan Pajak KLHK
Tingkatkan Layanan K3 secara Optimal, Kemnaker Sosialisasi PP 41 Tahun 2023 tentang PNBP
Penerimaan Bea dan Cukai Sumbang Pendapatan Terbesar APBN di Sumsel
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap