visitaaponce.com

Amartha Akselerasi Ekonomi Akar Rumput

Amartha Akselerasi Ekonomi Akar Rumput
Ilustrasi. Pekerja menyelesaikan proses pembuatan sepatu di industri rumahan, kawasan Setiabudi, Jakarta, Jumat (10/5).(ANTARA/ERLANGGA BREGAS PRAKOSO)

PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha mendorong akselerasi ekonomi akar rumput yang didominasi dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berkembang pesat di seluruh Asia, terutama di Indonesia.

Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra dalam acara The 2024 Asia Grassroots Forum di Jakarta, Selasa (21/5), mengungkapkan, pihaknya terus berupaya menyediakan layanan keuangan yang dapat diakses oleh masyarakat yang kurang terjangkau, termasuk UMKM yang berada di pedesaan.

"Dengan proporsi usaha mikro sebesar 94% dari total UMKM, kami ingin mendorong lebih banyak pemain dari akar rumput dan melihat segmen itu memiliki potensi besar bagi perekonomian nasional," ujarnya.

Baca juga : Melalui Program PUMK Grup Mind Id, Pengusaha Ayam Telur Ini Tuai Sukses 

Taufan menuturkan pengusaha mikro masih menghadapi kendala seperti akses layanan keuangan. Sulitnya mendapatkan pinjaman karena jaminan dan riwayat kredit yang kurang memadai, serta literasi digital keuangan yang rendah, terutama di daerah pedesaan kerap ditemukan.

Dengan menjadi pionir penyedia teknologi keuangan untuk segmen akar rumput, Taufan meyakini Amartha mampu berperan penting membantu para pelaku usaha mikro.

"Selama 14 tahun, Amartha telah berkembang pesat dengan memanfaatkan potensi akar rumput yang sangat besar," ucapnya.

Baca juga : Ketua Umum OK OCE Dukung Percepatan Ekonomi Ala Sandiaga Uno

Presiden dan CEO Accion Michael Schlein menambahkan dengan layanan keuangan dapat menciptakan peluang usaha dan membangun bisnis yang lebih tangguh. Pasalnya, dua miliar orang tercatat tertinggal dan kurang terlayani oleh sistem keuangan global.

"Kita harus menemukan cara yang lebih baik untuk menjangkau mereka yang tertinggal. Dengan melanjutkan kemitraan bersama Amartha, kami yakin dapat mendorong pertumbuhan inklusif bagi ekonomi akar rumput," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama Chief Investment Officer Women’s World Banking Asset Management (WAM) Christina Juhasz menuturkan kurangnya representasi perempuan dalam kewirausahaan di Asia Tenggara. Dengan teknologi dan inovasi dalam bidang keuangan, diharapkan dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

"Saya pikir itulah yang benar-benar perlu kita kerjakan untuk mulai menjangkau jutaan wanita terlibat dalam kewirausahaan," ucapnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat