visitaaponce.com

Bantu Guru Beradaptasi dengan Metode Hybrid Learning, Lenovo Gelar Pelatihan Teknologi

Bantu Guru Beradaptasi dengan Metode Hybrid Learning, Lenovo Gelar Pelatihan Teknologi 
Pelatihan untuk guru yang digelar lenovo(Dok. Lenovo)

PERALIHAN kondisi di masa pandemi menjadi pemicu percepatan integrasi teknologi dan kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan. Hal ini membuat guru harus cakap digital terutama saat Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Proses pembelajaran berubah menerapkan metode hybrid learning untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini. 

Untuk beradaptasi dan mencapai cakap digital, perjalanan yang dilalui oleh guru tidak mudah. Kendala dan distraksi masih terjadi dalam proses pembelajaran di lapangan. Menurut studi yang dilakukan oleh Lenovo Indonesia, 30% guru merasa kesulitan untuk menyesuaikan dengan platform pembelajaran. Hal ini pun dapat berdampak pada interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar. 

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung kecakapan digital para guru dan mengatasi kendala tersebut, Lenovo Indonesia mengadakan “Lenovo Education Webinar with Semua Murid Semua Guru”. Kegiatan ini juga didukung oleh Google for Educational. Lenovo Education Webinar with Semua  mengusung tema “Menuju Transformasi Pendidikan Indonesia Melalui Kecakapan Digital”. 

“Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat terdampak selama pandemi. Sebagai perusahaan teknologi dengan misi menghadirkan teknologi yang lebih cerdas untuk semua kalangan. Sektor ini menjadi fokus Lenovo di Indonesia. Oleh karenanya kami mencoba menjawab tantangan pendidikan saat ini dengan menyediakan solusi teknologi yang menyediakan ruang kelas kolaboratif sekaligus melindungi guru dan murid dari kejahatan siber akibat peningkatan penggunaan teknologi pada masa ini” tutur Budi Janto, General Manager Lenovo dalam keterangannya.  

Budi menambahkan, Lenovo terus mendukung proses pengembangan dan transformasi sistem pendidikan di Indonesia dengan menghadirkan solusi teknologi yang dibutuhkan dalam pembelajaran hybrid learning saat ini. 

Baca juga : Rektor Diminta Gerak Cepat Tuntaskan Kasus Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus 

Ketua Yayasan Guru Belajar Bukik Setiawan mengatakan, guru alami beberapa kendala selama proses pembelajaran campuran (hybrid learning). Tak hanya itu, ia juga menyampaikan praktik baik yang telah dilakukan untuk menghadapi proses dan tantangannya. 

“Guru merdeka belajar itu adaptif dalam mempraktikkan pedagogi dan menggunakan teknologi. Hanya dengan demikian, transformasi pembelajaran dapat diwujudkan.” Ujar Bukik.  

Direktur Guru Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Rachma di Widdiharto mengatakan, pemerintah mendukung penerapan teknologi pembelajaran. Menurutnya,, masa pandemi dan pembelajaran campuran (hybrid learning) membuat guru sangat memanfaatkan media digital. Kemendikbudristek sendiri melalui programnya seperti Guru Penggerak, Guru Berbagi, dan Guru Belajar membuat guru saling berkolaborasi untuk berbagi ide dan praktik baik.  

“Untuk menuju transformasi pendidikan Indonesia, perlu adanya kerja barengan dari berbagai pihak. Kami sangat mengapresiasi Lenovo Indonesia dan Google for Education yang telah peduli dan mendukung transformasi pendidikan ini. Transformasi ini tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri. Perlu adanya kolaborasi untuk mempercepat prosesnya. Kita semua harus ambil peran karen pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama.” ujar Ivan Ahda, Ketua Jaringan Semua Murid Semua Guru. (RO/OL-7) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat