Meski tidak Mengancam Jiwa, GERD Berbahaya untuk Jangka Panjang
![Meski tidak Mengancam Jiwa, GERD Berbahaya untuk Jangka Panjang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/02/7006c8a0ff2693c94f2810ff43b00274.jpg)
GASTRO Esophageal Reflux Disease (GERD) tidak mengancam jiwa secara langsung, namun dapat mengakibatkan beberapa komplikasi yang berbahaya. Hal itu diatakan Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM Prof Ari Fahrial Syam.
Jika diabaikan dan tidak diobati dengan benar, GERD dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada dinding dalam kerongkongan (esofagus).
"Lama-kelamaan akan menyebabkan luka kronis, penyempitan pada kerongkongan bawah, sampai terjadi kanker esofagus," ujar Prof. Ari dalam webinar, dikutip Rabu (16/2).
Baca juga : Waspada, GERD Juga Bisa Dialami Kaum Muda
GERD adalah penyakit saluran cerna dengan gejala dan komplikasi yang mengganggu, akibat refluks atau naiknya isi lambung ke kerongkongan.
GERD bisa disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter pada esofagus bagian bawah, sehingga tidak mampu menutup dengan baik.
Gejala utama penyakit ini adalah sensasi nyeri dan juga rasa terbakar (heartburn) pada dada dan mulut terasa pahit.
Baca juga : Pantangan Asam Lambung alias GERD, ini yang tidak Boleh Dimakan
Prof Ari menyebutkan beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan GERD seperti obesitas, hernia hiatal, kehamilan, pengosongan lambung yang terlambat, dan skleroderma.
Selain itu, kekambuhan dari GERD juga dapat dipicu oleh beberapa aktivitas seperti merokok, mengonsumsi makanan dalam porsi besar sekaligus, makan di waktu yang terlalu larut, mengonsumsi makanan yang berlemak atau digoreng, mengonsumsi minuman atau makanan berkafein, serta mengonsumsi obat tertentu seperti aspirin.
Penanganan GERD yang tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi peradangan pada dinding dalam kerongkongan atau esofagus. Peradangan tersebut dapat menyebabkan munculnya luka hingga jaringan parut di kerongkongan sehingga penderita menjadi sulit menelan.
Baca juga : Kenali Gejala Asam Lambung
"Kondisi ini juga memicu terjadinya Esofagitis, Striktur Esofagus, dan Barrett's Esophagus yaitu penyakit yang berisiko menimbulkan kanker esofagus. GERD dapat menyebabkan kematian apabila sudah terjadi perubahan struktur esofagus dan bertransformasi menjadi kanker esofagus," kata Prof Ari.
Secara global, prevalensi GERD adalah 8-33% (semua umur, semua jenis kelamin). Prevalensi GERD di masing-masing negara berbeda-beda, contohnya lebih dari 25% di Asia Selatan dan Eropa Selatan, 18-27% di Amerika Utara, dan kurang dari 10% di Asia Timur, Asia Tenggara, Kanada, dan Prancis.
Sebuah penelitian di Indonesia menunjukkan prevalensi GERD pada penduduk perkotaan adalah 9,35%. Namun sebuah survei daring dengan 2.045 responden, menunjukkan 57,6% responden menderita GERD yang diketahui dengan mengisi GERD-Quesionnaire (GERD-Q).
Baca juga : GERD dan Maag bukan Penyakit Seumur Hidup
Menurut Prof Ari, penatalaksanaan yang paling penting dari GERD adalah dengan mencegah terjadinya kekambuhan. Oleh karenanya, perlu ada edukasi kepada penderita agar memahami faktor risiko dan pemicu dari terjadinya GERD, untuk sebisa mungkin dihindari.
"Penderita GERD juga akan direkomendasikan untuk melakukan perbaikan gaya hidup untuk mencegah kekambuhan, seperti memiliki berat badan ideal, berhenti merokok, tidak berbaring segera setelah makan, makan dengan perlahan, serta tidak menggunakan pakaian yang terlalu ketat pada area pinggang," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Baca juga : Gerd dan Maag Bisa Disembuhkan Lho, Ini Caranya!
Terkini Lainnya
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Ini Beda GERD dan Tukak Lambung Serta Cara Penanganannya
Ini Tips Bagi Penderita Asam Lambung untuk Menjaga Kesehatan Selama Berpuasa
Ini Tips Bagi Penderita GERD yang Ingin Berpuasa
Ternyata tidak Semua Orang Bisa Lakukan Puasa Intermiten
Perbaikan Gaya Hidup Bisa Atasi Sakit Maag
GERD Anxiety: Gejala dan Pengobatannya
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap