visitaaponce.com

Cacar Monyet Juga Bisa Menyerang Orang yang Sehat

Cacar Monyet Juga Bisa Menyerang Orang yang Sehat
Seorang warga menerima vaksin untuk menekan risiko terpapar monkeypax.(AFP)

CACAR monyet (monkeypox) bukan hanya menyerang seseorang dengan kekebalan atau imun, namun seseorang dalam kondisi sehat pun bisa terpapat virus tersebut. Hal itu ditekankan Wakil Sekretaris Umum Perhimpunan Penyakit Tropis dan infeksi Indonesia Robert Sinto.

Pihaknya menjelaskan bahwa monkeypox bukan penyakit yang hanya menempel di pasien pengidap HIV, karena hanya 20-40% dari total pasien monkeypox yang mengidap HIV.

"Pasien monkeypox yang mengidap HIV CD4 dalam kondisi baik, yakni 680 dengan jumlah virus yang juga tertekan. Penyakit ini bukan hanya menyerang pasien dengan imun menurun, karena pasien sehat bisa terinfeksi," ungkap Robert dalam seminar virtual, Selasa (9/8).

Adapun penularan terbesar dari monkeypox adalah seksual kontak. Akan tetapi, ini bukan penyakit menular seksual, tetapi penularan terjadi karena kontak erat.

Interval dari infeksi hingga gejala muncul pertama kali biasanaya 6-13 hari, namun untuk kasus monkeypox rentang waktu 15-21 hari. Jika ada kontak dengan pasien dan tidak menimbulkan gejala, tidak perlu menjalani isolasi. 

Akan tetapi, ketika muncul gejala awal, seperti demam, sakit kepala, hingga nyeri otot, baru dilakukan isolasi dan tidak perlu menunggu lesi kulit muncul. Berdasarkan data WHO per 5 Agustus 2022, ada 88 negara yang melaporkan kasus konfirmasi, yakni 28.220 orang. 

Menurut Robert, kasus monkeypox  mengalami peningkatan yang sangat cepat, karena beberapa waktu lalu baru 75 negara yang terkonfirmasi. "Banyak negara baru yang melaporkan kasusnya. Terakhir, daerah Southeast Asia sebetulnya melaporkan kasus, yaitu 4 negara di sekitar," papar Robert.

Seperti Singapura, saat ini mencatat 15 kasus, kemudian disusul Thailand sebanyak 4 kasus. Lalu, Filipina melaporkan 1 kasus. Dari 6 regional WHO, Southeast Asia menjadi regional terakhir yang melaporkan kasus monkeypox. Dilihat episentrumnya, memang masih berpusat di daerah Eropa.(OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat