Kemensos Paham Ekstremisme Menjalar ke Komponen Keluarga, Termasuk Perempuan dan Anak
![Kemensos: Paham Ekstremisme Menjalar ke Komponen Keluarga, Termasuk Perempuan dan Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/305078e87cb509d61c8d0413391738c7.jpg)
PLT. Direktur Rehsos KBK sekaligus Direktur Rehsos Anak Kemensos, Kanya Eka Santi mengungkapkan paham ekstremisme kekerasan di Indonesia telah menjalar ke seluruh komponen keluarga, yaitu perempuan dan anak.
Untuk mengatasi hal tersebut, Kemensos menyebut perlu melakukan pendekatan berbasis residensial, keluarga, dan masyarakat. Untuk eks napiter misalnya, diberikan program pemberdayaan seperti keterampilan yang disalurkan melalui keluarga dan Lembaga Kesejahteraan Sosial.
“Kami berikan pelatihan seperti cuci mobil, bengkel, atau usaha lainnya. Dengan pemberian modal dari kami. Jadi mereka bisa berjualan dan beternak. Di Sulawesi Tengah kami memberikan dukungan kepada 30 orang eksnapiter untuk mendukung usaha mandiri,” ujar Kanya dalam keterangannya, dilansir Jumat (9/12).
Baca juga : Pembiayaan Wirausaha KPM PKH akan Dibantu UMi
Kemensos juga menyampaikan Indonesia telah memiliki sentra berbasis residensial yang menyediakan layanan rehabilitasi sosial bagi keluarga dan anak yang terpapar radikalisme.
Mereka terdiri dari deportan dari luar negeri, returnis dari Syiria, dan orang-orang yang ditangkap oleh Densus 88 di dalam negeri. “Namun Sentra Kemensos hanya menangani individu dan keluarga dengan tingkat radikalisme rendah hingga sedang,” katanya.
Rehabilitasi di sentra mencakup pemenuhan kebutuhan dasar, pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, terapi psikososial dan mental spiritual, dukungan keluarga, pelatihan vokasional dan/atau pembinaan kewirausahaan, dan dukungan aksesibilitas seperti pendidikan.
Baca juga : Anak Investasi Masa Bangsa, Kemensos Beri Perlindungan Khusus
Pendidikan menjadi penting mengingat banyak anak-anak yang terlibat jaringan terorisme yang putus sekolah dan menjalani homeschooling versi orang tuanya.
“Kalau anak-anak kita support sekolahnya, ada juga yang mau kuliah kita support. Termasuk sarprasnya kita dukung seperti laptop, sepeda, seragam dan lainnya sehingga hak mereka untuk pendidikan bisa terpenuhi,” ujar Kanya.
Kemudian hal yang tak kalah penting adalah adalah bimbingan wawasan kebangsaan. Dalam beberapa kasus, anak-anak yang terpapar paham radikal cenderung bersikap intoleran dan anti terhadap simbol-simbol negara. “Salah satu cara, kita ajarkan kembali untuk menyanyikan lagu kebangsaan,” katanya.
Baca juga : Kemensos Menunggu Putusan Organisasi Disabilitas
Kemensos juga mengundang eks napiter yang kembali setia kepada negara untuk berbagi pengalaman kepada eks napiter lain, individu dan anak yang terpapar. “Anak-anak biasanya sangat mengidolakan teroris tertentu. Mendengarkan arahan idolanya diharapkan membantu mereka kembali ke jalan yang benar,” kata Kanya.
Kepala Sentra Handayani Romal Uli Jaya Sinaga mengatakan pihaknya telah memberikan rehabilitasi sosial kepada 258 anak dan keluarga yang terpapar radikalisme sejak 2016 hingga saat ini.
Romal menuturkan rehabilitasi yang diberikan menekankan pendekatan biopsikososial dan adanya interaksi terbuka di tempat rehabilitasi.
Baca juga : Turki Tertarik Program Kemensos Kurangi Angka Kemiskinan
Sentra Handayani sendiri memberikan layanan kepada anak returnis, deportan, dan penangkapan Densus 88 di dalam negeri. Anak-anak ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu anak korban jaringan terorisme dan anak berhadapan dengan hukum (ABH) kasus terorisme.
“ABH kasus terorisme biasanya memiliki pemahaman yang kuat dan rentan menyebarkan paham itu kepada anak lainnya. Oleh karena itu, mereka ditempatkan di fasilitas transit untuk dilakukan obvervasi terhadap perilaku mereka. kekerasan bagi kedua belah pihak,” katanya. (H-3)
Baca juga : Kemensos Salurkan Bantuan Korban Gempa di Halmahera
Terkini Lainnya
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
Komnas HAM Terima 259 Aduan Terkait Kekerasan dan Penyiksaan oleh Polri
Pentingnya Intervensi Dana Desa untuk Turunkan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
BNPT: Teroris Sasar Generasi Muda, Perempuan, Anak, dan Remaja dalam Serangan Terbaru
Kasus Penyiksaan Warga Sipil oleh Aparat Alami Peningkatan
Menteri PPPA: Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Perempuan Harus Diberikan Efek Jera
DPRD Kota Bogor Minta Pecandu Judi Online Direhabilitasi
Gedung Rehabilitasi Narkoba Dibangun di Kota Bandung
10 Langkah Cara Mengatasi Kecanduan Narkoba
6.770 Hektare Lahan Bekas Tambang Berhasil Direklamasi
Relawan Bakti BUMN Sasar Rehabilitasi Habitat Orangutan dan Mangrove
4 Anggota Polisi Ditangkap karena Mengonsumsi Narkoba
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap