Perempuan Menopause Ternyata Masih Bisa Terkena Endometriosis
![Perempuan Menopause Ternyata Masih Bisa Terkena Endometriosis](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/b17a9ffada2f7711e81dc6a3b8422dfb.jpg)
DOKTER Spesialis Obsteri dan Ginekologi Subspesialis IVF Center RS Pondok Indah M Luky Satria Syahban Marwali mengatakan perempuan yang sudah memasuki masa menopause masih bisa terkena endometriosis akibat sel yang tumbuh di bagian tubuh lain.
"Bisa juga orang menopause terkena endometriosis, jadi esterogen masalahnya bukan cuma diproduksi di ovarium tapi esterogen ada yang diproduksi di lemak, jadi ada keluhan endometriosis di orang menopause, cuma memang jarang," kata Luky saat diskusi mengenai endometriosis, Senin (6/3).
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan tingginya hormon esterogen yang menjadi penyebab tumbuhnya endometriosis bisa tumbuh di mana saja selain di ovarium, seperti di saluran kandung kemih, usus, atau hanya di permukaan perut.
Baca juga: Lima Tanda Infertilitas pada Perempuan
Meskipun ia tidak menampik endometriosis masih bisa terjadi di rahim perempuan yang sudah menopause sehingga masih tetap merasakan nyeri di sekitar rahim.
Lebih lanjut, ia mengatakan endometriosis juga bisa terjadi pada orang dengan obesitas karena hormon esterogen yang tinggi.
"Ini penyakit hormonal dependent jadi penyakit hormonal karena berkaitan dengan siklus menstruasi. Ini akan timbul terus selama perempuan belum menopouse, ini penyakitnya kronik jadi terus menerus," ucap Luky.
Luky mengatakan, selain dengan konsumsi obat hormonal, endometriosis bisa dihilangkan dengan metode operasi laparoskopi, yaitu dengan pembedahan di perut tanpa harus membuat sayatan besar di kulit.
Namun, untuk melakukan tindakan ini perlu memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dan pertimbangan yang matang untuk perempuan terutama yang belum menikah karena bisa mengurangi jumlah sel telur.
Pertimbangan tersebut mulai dari usia, program hamil apa yang ingin dilakukan setelah operasi, cadangan sel telur dan penyakit lain yang menyebabkan gangguan kesuburan.
"Tindakan operasi kalau semua pengobatan tidak sukses, operasinya dengan laparoskopi tapi cadangan sel telur bisa berkurang, kalau belum nikah bahaya untuk kesuburannya," papar dia.
Sedangkan untuk perempuan yang sudah menikah, ada baiknya memeriksakan kemungkinan adanya endometriosis sejak dini dengan melakukan USG Transvaginal atau MRI dan segera melakukan program hamil dengan inseminasi atau program bayi tabung (IVF). (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Tak Banyak Diketahui, Kenali Penyakit Langka 7+ Syndrome
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Ketua KPU Terbukti Berbuat Asusila, Komnas Perempuan Minta Kuatkan SOP PPKS di Pelaksanaan Pemilu
Ini 9 Cara Menghitamkan Rambut secara Alami
Polda Metro Ungkap Identitas Perempuan Tewas Tanpa Busana di Cipayung
Lingkungan Perempuan Pancasila
11 Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh
DKPP Dinilai Menunjukan Keberpihakan terhadap Perempuan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap