Manajemen Arus Mudik dan Balik Lebaran Harus Disiapkan Matang
![Manajemen Arus Mudik dan Balik Lebaran Harus Disiapkan Matang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/8267dc2e6495ef815b2e83afa7aad2d2.jpg)
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, mendorong pemerintah untuk menyiapkan manajemen arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini secara matang. Kenaikan jumlah pemudik di tahun ini akan berdampak pada tingkat kemacetan yang tinggi. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub diperkirakan orang yang mudik mencapai 123,8 juta orang di 2023.
"Sebisa mungkin manajemen gelombang mudik, termasuk rekayasa lalu lintas perlu dipersiapkan secara matang. Hal ini agar tidak meluap di jalan tol di hari-hari puncak mudik," ungkapnya saat dihubungi, Selasa (7/3).
Menurutnya, antisipasi lonjakan mudik perlu bersinergi dengan dunia usaha, industri, hingga pendidikan. Itu karena keputusan waktu mudik biasanya jg menyesuaikan libur dari sekolah anak.
Baca juga: 123,8 Juta Orang Diprediksi akan Mudik Lebaran 2023
"Kalau macet di mana-mana maka ekonomi juga tidak bisa mendapat benefit besar dari momentum musiman ini. Perlu ada sinergi lintas sektoral yang baik," terang Eko.
Selain itu, tambahnya, geliat ekonomi juga bergantung pada stabilitas harga pangan. Pemerintah diminta mampu mengontrol stabilitas harga pangan hingga menjelang Lebaran.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran), Deddy Herlambang, berpendapat pemberlakuan rekayasa lalu lintas seperti pengaturan satu arah atau one way saat arus mudik Lebaran dianggap bermasalah dan tidak efektif mengurai kemacetan.
Baca juga: Jelang Lebaran, 250 Ribu Tiket Kereta Jarak Jauh Ludes Terjual
"Saran saya untuk one way ditiadakan karena berkaca di 2022 itu banyak bermasalah. Misalnya di Cipularang ke arah Jakarta, ada warga yang sakit tapi terhambat berobat karena one way," bilangnya.
Sementara itu, Deddy mengatakan, untuk penerapan contraflow atau mengubah arah dalam satu jalur menjadi dua dinilai perlu dilakukan untuk mengurai kemacetan.
"Kalau contra flow silakan diberlakukan, tetap ada dua jalur yang berjalan tapi mungkin proporsinya beda. Dari Jawa akan lebih banyak jalur yang dipakai untuk contra flow ini," ucapnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Penumpang KAI Puncak Arus Balik Libur Idul Adha Capai 39 Ribu
1.470 SPKLU Disiagakan PLN untuk Layani Kendaraan Listrik Selama Liburan Idul Adha
Motis 2024 Resmi Ditutup, 12.733 Motor Pemudik Berhasil Diangkut
Delapan Hari setelah Lebaran, Kedatangan Penumpang KA ke Jakarta masih Tinggi
Arus Balik Lancar, ASDP Apresiasi Kepatuhan Pemudik dan Kesigapan Aparat Kepolisian
Arus Balik Gelombang 2, Ratusan Ribu Kendaraan Pemudik Belum Keluar dari Jateng
Jemaah An Nadzir di Sulsel Kembali Lebaran Idul Adha Lebih Awal
Ombudsman Beberkan Karut Marut Program Mudik Gratis
Jelang Idul Adha, Harga Daging dan Beras mulai Mahal
Gula Pasir Langka di Depok
Inflasi Lebaran 2024 Jadi yang Terendah dalam 3 Tahun Terakhir
Cara Bikin Kue Nastar yang Empuk dan Enak, Cocok untuk Lebaran
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap