visitaaponce.com

Sekolah Virtual Ganjar, Solusi Lanjut Sekolah Sampai Dapat Ijasah

PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah memfasilitasi sekolah virtual untuk menekan jumlah anak putus sekolah di Jawa Tengah. Sekolah virtual dibuka di dua tempat, yakni di SMAN 3 Brebes dan SMAN 1 Kemusu Boyolali. Ide awal pembuatan sekolah virtual ini adalah untuk memberikan semua anak-anak kesempatan belajar. Banyak anak-anak yang putus sekolah, karena tidak memiliki biaya. 

Seperti yang dirasakan siswi sekolah virtual bernama Adek Wulandari Helmalia Putri. Setelah lulus SMP, Adek nyaris putus asa karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah. Bahkan ia sempat memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah, dan bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART). Namun, berkat sekolah virtual yang diinisiasi Ganjar, Adek kini bisa memiliki ijazah setingkat SMA. 

"Setelah lulus SMP saya bingung karena mau lanjut sekolah tidak ada biaya. Akhirnya saya bekerja jadi ART. Tapi pas ada sekolah virtual saya ikut daftar. Eh, sekarang sudah lulus dan dapat ijazah," ungkap Adek.

Baca juga: Dukung Upaya Pemprov Jateng Tingkatkan Produktivitas Pekerja, BPJS Ketenagakerjaan Akan Bangun Rusunawa

Ke depan, ijazah SMA yang dia miliki akan digunakan sebagai bekal untuk melamar pekerjaan yang lebih baik. "Ijazah kan sama seperti sekolah reguler, jadi saya mau manfaatkan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik," tandasnya.

Sekolah virtual yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berjalan dengan baik selama tiga tahun. Saat ini, sudah ada 68 siswa yang dinyatakan lulus dari sistem pendidikan tanpa sekat tersebut.

Sekolah virtual ini telah diluncurkan sejak 13 Oktober 2020 lalu. Tujuannya untuk membuka lebar akses pendidikan bagi anak kurang mampu, putus sekolah, terutama yang sudah bekerja.

Baca juga: Sowan ke Ponpes Girikusumo Mranggen, Ganjar Serukan Pendidikan Keagamaan-Merawat Kebangsaan

Dari data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, sekolah virtual diterapkan di dua sekolah, yakni SMAN 1 Kemusu Boyolali dan SMAN 3 Brebes. Saat ini, total siswa sekolah virtual sebanyak 196 orang, dan 68 siswa diantaranya dinyatakan lulus tahun ini.

Kepala SMAN 1 Kemusu Muh Zuhri menuturkan, sekolah virtual merupakan terobosan program unggulan di bidang pendidikan yang digagas Gubernur Ganjar. Sistem yang digunakan memungkinkan siswa dapat belajar dari mana saja dan kapan saja. "Memungkinkan siswa belajar dari rumah. Siswa kurang mampu dan sudah bekerja," ujar Zuhri.

Menurut Zuhri, proses belajar-mengajar sekolah virtual dilakukan melalui aplikasi Kelas Jateng dari Badan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPTIK) Provinsi Jawa Tengah. "Ini sudah kami mulai sejak 2020 lalu, dan sekarang sudah meluluskan 36 siswa yang diampu SMAN 1 Kemusu, untuk angkatan pertama," imbuhnya.

Baca juga: Golkar dan PKB Bertemu, Kecil Kemungkinan Muncul Koalisi Baru tanpa Prabowo, Ganjar, dan Anies

Zuhri menambahkan, ijazah lulusan sekolah virtual sama dengan sekolah reguler. "Soal ijasah tidak berbeda dengan sekolah reguler, sama," tegasnya. 

Sekolah virtual ini diharapkan bisa mengurangi angka anak putus sekolah di Jawa Tengah. Pendaftaran siswa baru sekolah virtual tahun pembelajaran 2023/2024 rencananya akan segera dibuka. "Untuk sekolah virtual diampu dua sekolah. Kalau di SMAN 1 Kemusu nanti tetap dibuka untuk satu kelas dengan kuota 36 siswa," pungkasnya. (RO/S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat