Kesejahteraan Guru Disebut Masih Belum Terwujud, Ada yang Bergaji Rp300 Ribu Per bulan
![Kesejahteraan Guru Disebut Masih Belum Terwujud, Ada yang Bergaji Rp300 Ribu Per bulan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/aca4d7eba84f2965234c7dc659036af8.jpg)
ANGGOTA Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia, Toto mengungkapkan realita guru di lapangan masih sangat terpuruk. Sebuah penelitian yang dilakukan di Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur menunjukkan rentang gaji guru di beberapa SMA di kecamatan tersebut berada di kisaran Rp300 ribu hingga Rp1,2 juta per bulan.
“Guru di Indonesia itu salah satu yang paling terpuruk di dunia. Mungkin kalau secara kasuistik, saya melihat banyak guru hebat, tetapi ada 3,4 juta lebih di Indonesia yang menurut saya kondisinya terpuruk,” ungkap Toto dalam diskusi Temu Pendidik Nusantara X, Minggu (28/5).
Toto mempertanyakan keseriusan pemerintah serta legislatif untuk merampungkan berbagai permasalahan guru dan pendidikan. Dia menilai ada banyak guru yang belum sejahtera yang akhirnya mempengaruhi cara mereka mengajar para siswa.
Baca juga : Guru Harus Kuasai Literasi Digital
“Harusnya kita bisa menyadari bahwa guru itu sangat potensial dan strategis. Secerdas apapun materinya, bahan ajarnya, kalau guru tidak teredukasi, tidak dituntaskan permasalahannya, bahan ajar itu tidak akan terdistribusi ke lapangan, tidak akan sampai konsep merdeka belajar itu,” ujar Toto.
Hal itu dibenarkan anggota Komisi X DPR RI Himmatul Aliyah. Himma kerap mendapatkan laporan dan keluhan banyaknya guru honorer yang masih mendapatkan gaji dengan angka yang sangat rendah.
Baca juga : Memilih Kenang-Kenangan Spesial dan Unik untuk Guru Tercinta
“Cuma Rp200 ribu per bulan, dibayar 3-6 bulan sekali. Ada juga guru honorer, gajinya Rp500 ribu per bulan, dibayarnya 6 bulan sekali. Kami berupaya menekan pemerintah, mendorong agar terus meningkatkan kualitas guru, serius dengan kesejahteraan guru, kami DPR tidak berhenti, kami perlu masukan dari bapak ibu bapak guru. Apa aspirasinya yang bisa kami perjuangkan,” kata Himma.
Himma juga menyadari masalah pendidikan yang kini dihadapi Indonesia, mulai dari tingkat literasi yang rendah dan sebagainya, semua bermula dari guru. Apabila kesejahteraan guru terabaikan, secara otomatis proses pendidikan pun juga akan mengalami hambatan.
“Ada hal yang menyebabkan anak-anak kita tidak bisa mengerti apa yang disampaikan guru. Ada adagium yang mengatakan tidak ada murid yang bodoh, kecuali guru yang tidak bisa mentransfer pendidikannya. Collaboration, critical thinking, creativity dan communication. Semua itu harus dikuasai guru. Tapi jangan kan itu, banyak guru yang masih berjuang demi kesejahteraannya,” kata dia.
“Kalau ingin tahu, kita ini kekurangan satu juta guru. Makanya fokus kami saat ini adalah bagaimana meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru dan mendesak ke pemerintah soal pengangkatan guru honorer. Jadi semoga semua masalah ini bisa terselesaikan,” pungkasnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
92.888 Guru Lulus Program Pendidikan Guru Penggerak
Disiplin Positif dan Asset-Based Thinking: Solusi Tingkatkan Kualitas Pembelajaran
Guru di Pangandaran Curi Komputer demi Judi Online
Pemetaan Guru Madrasah Acuan Kesesuaian Standar Kompetensi
Perlukah ‘Punishment’ jika Anak tidak Masuk Ranking 10 Besar saat Terima Rapor? Bagaimana Cara Menyikapinya?
Polisi Tiongkok Tangkap Tersangka Penusukan Empat Guru Perguruan Tinggi AS
229 Ribu Guru PPPK belum Penempatan, Pemda Harus Proaktif
Korban Judi Online Dinilai tidak Pantas Dapat Bansos, Lebih Baik Guru Honorer Pak Menteri!
Potongan Tapera Buat Cemas Para Guru Honorer
Anggota DPR RI Putih Sari Perjuangkan D4 Bidan Pendidik Jadi PPPK
Survei: 74 Persen Guru Honorer Dibayar Lebih Kecil dari Upah Minimum Terendah Indonesia
Hari Guru Nasional, P2G Ingatkan Presiden Terpilih Penuhi Janji Sejahterakan Guru
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap