visitaaponce.com

Memahami Karakter Konsumen Penting dalam Strategi Pemasaran

Memahami Karakter Konsumen Penting dalam Strategi Pemasaran
Direktur Kampus Binus @Senayan Drs Andreas Chang MBA (kanan) memberikan cendera mata kepada Presdir Great Giant Foods (GGF) Tommy Wattimena.(Ist)

MEMAHAMI karakter pelanggan dibutuhkan dalam strategi pemasaran untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor dari perusahaan sejenis.

"Kita perlu cari tahu, konsumen kita siapa, pahami konsumen kita, dan apa yang mau ditekankan," ungkap President Director Great Giant Foods (GGF) Tommy Wattimena dalam kuliah umum CEO Speaks Binus Business School, di Binus @Senayan JWC Campus, Jakarta, Rabu (21/6) malam.

Baca juga: Pentingnya Memenuhi Kebutuhan dan Kesenangan Konsumen

Menurut dia, untuk memahami karakter konsumen, seorang pimpinan dari perusahaan harus sering-sering berdiskusi dengan karyawan semua level dari atas hingga bawah.

"Sebab, yang kerap terjadi pada jajaran level middle manager memiliki persepsi berbeda-beda. Jadi, amat penting bagi leader untuk menyamakan persepsi mengenai keinginan konsumen dengan mendengar suara dari level atas hingga bawah," jelasnya.

Tommy juga menyoroti pentingnya leadership agar perusahaan tetap bertahan di tengah kemajuan era digital saat ini.

Menurut dia, perusahaan harus mengutamakan tiga hal yakni pegawai, operasional, dan arus kas. Akan tetapi, pemimpin manapun sebaiknya menerapkan prinsip people first atau mengutamakan kesejahteraan pekerja terlebih dahulu.

Baca juga: Perusahaan Minuman Ajak Konsumen Turut Dukung Daur Ulang

Saat masih menjabat sebagai CEO Sreeya, ia misalnya mengizinkan semua pegawai bekerja dari rumah agar terhindar dari infeksi covid-19 dan selalu memastikan kondisi mereka tetap prima.

"Prinsip ini juga menjadi salah satu fondasi leadership saat saya di GGF saat ini," ujarnya.

Di GGF, selain rutin memotivasi para pegawai agar semangat bekerja, penerapan people first juga berlaku sebagai bagian strategi GGF dalam menjangkau pelanggan.

"Saya memahami generasi muda menginginkan perusahaan yang terbuka mengenai praktik sustainability dan menawarkan opsi transaksi digital, sehingga strategi saya berupaya memenuhi kedua kebutuhan tersebut."

Hasilnya, GGF dapat meningkatkan produktivitas per hektare lahan sebanyak 50% dan berhasil meraih penghargaan Best Managed Companies dari Deloitte pada 2021.

Baca juga: Ini Kata Pakar Marketing soal Penerapan Network Marketing yang Benar

GGF merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan distribusi bahan pangan.

Sebelum di GGF dan PT Sreeya, Tommy Wattimena pernah menjadi VP termuda Unilever Asia Pasifik, Senior Vice President Divisi Brand & Consumer Acquisition PT XL Axiata, dan CEO Divisi Consumer Group & Distribution PT Sinarmas.

Direktur Kampus Binus @Senayan Drs Andreas Chang MBA mengatakan melalui kuliah umum CEO Speaks, pihaknya ingin mahasiswa jurusan bisnis dapat memetik ilmu dan pengalaman Tommy Wattimena sebagai sumber inspirasi dan motivasi untuk berkarier kelak.

"Dengan kata lain, mencapai posisi tinggi dari nol bukanlah hal yang mustahil," ucapnya.

Tak hanya itu, ajang CEO Speaks dari Binus Business School juga diharapkan dapat menjadi sarana networking bagi para calon pemimpin muda.

"Jadi, selain mempelajari pentingnya kerja keras, mendengarkan orang lain, dan kemauan beradaptasi dengan teknologi terkini, para peserta juga bisa memperluas koneksi untuk menunjang karier mereka," tutup Andreas. (RO/S-2) 
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat