visitaaponce.com

Rabies Bisa Menular Lewat Luka Terbuka

Rabies Bisa Menular Lewat Luka Terbuka
Petugas menyuntikan vaksin rabies ke seekor anjing peliharaan warga.(MI/Gabriel Langga)

AHLI kesehatan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan bahwa penularan penyakit rabies kepada manusia dapat terjadi baik melalui gigitan maupun secara non-gigitan, salah satunya melalui luka terbuka.

Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI Novie Homenta Rampengan mengatakan ketika anjing, kucing atau kera yang terjangkit virus rabies menggigit manusia, air liur yang mengandung virus akan masuk ke tubuh manusia melalui gigitan. 

Sementara penularan nongigitan, kata Novie, bisa melalui jilatan pada kulit yang terbuka.

Baca juga : Ancaman Rabies Hantui Pemilik dan Hewan Peliharaan

"Jadi, kalau kita dijilat oleh anjing yang sakit rabies, apalagi kalau kita ada luka, itu bisa masuk virus rabies," kata Novie.

Penyakit rabies memiliki masa inkubasi atau selang waktu yang berlangsung antara pajanan terhadap patogen hingga gejala-gejala pertama kali muncul, sekitar dua minggu hingga dua tahun. 

Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, perjalanan penyakit rabies pada tubuh manusia membutuhkan waktu rata-rata 90 hari.

Baca juga : Ini Tiga Tips Mencegah Penyebaran Rabies

Laporan kesehatan di Amerika Serikat (AS), kata Novie, penyakit rabies juga bisa menular melalui transplantasi organ. 

Akibat hal tersebut,Novie melanjutkan, para penerima organ itu pun akhirnya meninggal.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk selalu mewaspadai penularan penyakit rabies mengacu pada masa inkubasi virus tersebut pada tubuh manusia.

Baca juga : Ini Gejala Rabies pada Manusia dan Hewan Peliharaan

Virus rabies yang masuk ke tubuh manusia akan mulai melakukan replikasi di jaringan otot sekitar lokasi gigitan, naik ke otak, berkembang biak, kemudian menjalari seluruh organ tubuh.

Meski demikian, kata Novie, tidak semua gigitan anjing mengandung penyakit rabies. 

Saat seseorang tergigit anjing, penanganan awal adalah bersikap tenang, mencuci luka dengan air mengalir dengan sabun, detergen, atau antiseptik, agar virus terbawa keluar selama 10-15 menit.

Baca juga : Ini Penjelasan Lengkap Soal Proses Penularan Rabies dari Hewan ke Manusia, Pencinta Hewan Wajib Tahu!

Setelah itu, segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit.

Sebelum mendapatkan vaksin atau serum antirabies, kata Novie, seseorang harus mencermati status wilayah terjadinya peristiwa gigitan, cara terjadinya gigitan (berasal dari provokasi atau non-provokasi), luka gigitan (letak, jumlah, keadaan luka), dan status vaksinasi hewan yang menggigit.

"Rekomendasi dari WHO kurang lebih sama, kalau cuma kena jilatan cukup dicuci saja, tidak perlu divaksin. Sedangkan bila luka terbuka, apalagi banyak, berarti lihat status endemisitas apakah wilayah rabies atau tidak," pungkas Novie. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat