Separuh Wilayah Indonesia Memasuki Musim Kemarau
![Separuh Wilayah Indonesia Memasuki Musim Kemarau](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/4fcd029abecb2c912acdb42454b11d77.jpg)
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa 56% wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Wilayah itu meliputi sebagian besar Aceh, sebagian Sumatra Utara, sebagian Riau, Bengkulu bagian selatan, Sumatra Selatan bagian selatan, Kepulauan Bangka Belitung bagian selatan, sebagian Lampung.
Selain itu Banten, DKI Jakarta, sebagian besar Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah bagian selatan, sebagian Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian selatan, sebagian Gorontalo, Sulawesi Tengah bagian utara, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, sebagian Maluku Utara, dan Papua bagian selatan.
Baca juga : Pemkab Purwakarta kerahkan Relawan Atasi Karhutla
"Secara umum puncak musim kemarau 2023 di sebagian besar wilayah Indonesia akan terjadi pada periode Juli sampai Agustus dengan wilayah zona musim paling banyak terjadi pada bulan Agustus," kata Plt Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani, Minggu (2/7).
Ia menyatakan, BMKG memprediksi fenomena El Nino masih terjadi pada semester II tahun 2023 dengan kategori lemah hingga cenderung moderat.
Baca juga : Sejumlah Daerah Perlu Waspada Curah Hujan Rendah Mulai Agustus
Untuk itu, BMKG memberikan sejumlah rekomendasi kepada berbagai pihak. Di antaranya memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk meningantisipasi peningkatan curah hujan.
"Selain itu diharapkan melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif," beber dia.
Selain itu, masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut.
Selain itu diharapkan menggencarkan sosialisasi, edukasi dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan dan pengurangan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi. (Z-4)
Terkini Lainnya
Pemkab Kaur Bengkulu Bagikan Pompa untuk Airi Sawah Tadah Hujan
Klaten Mulai Dilanda Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih
7 Tips Jitu Antisipasi DBD di Musim Kemarau yang Harus Anda Tahu
Warga Desa Megale Bojonegoro Dapat Bantuan Akses Air Bersih
Jokowi: 70 Ribu Pompa Air Dibagikan untuk Atasi Kekeringan
Sebagian Besar Daerah di Jawa Tengah Memasuki Kemarau, Masyarakat Diminta Waspada
Garis Kemiskinan RI Naik Diduga Gara-gara Bansos
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Indonesia Masih Terdampak Fenomena El Nino, Kementan Siapkan Program Mitigasi
Kepala BMKG: Pengamatan Sistematis Dukung Analisis dan Prediksi Iklim
Tindakan Bulog Membeli Beras dari Kamboja Dinilai akan Menekan Petani Lokal
Kementan Siapkan Puluhan Ribu Pompa Air untuk Hadapi Puncak Musim Kemarau
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap