visitaaponce.com

Sejarawan Apresiasi Pemulangan Ratusan Artefak dari Belanda

Sejarawan Apresiasi Pemulangan Ratusan Artefak dari Belanda
Ilustrasi artefak(MI/Rudi Kurniawansyah)

Sejarawan nasional Adli Abdullah mengapresiasi upaya pemerintah yang berhasil membawa pulang ratusan artefak bersejarah milik Indonesia dari Belanda.

“Artefak-artefak yang diboyong oleh Belanda itu memang seharusnya dikembalikan ke pemiliknya yakni rakyat Indonesia untuk disimpan dan dirawat dengan baik di Museum Nasional di Jakarta," kata Adli, Senin (10/7) di Jakarta.

Ia mengingatkan upaya pemulangan barang-barang bersejarah sangat penting agar generasi muda Indonesia bisa mengetahui latar belakang berdirinya negara ini. Tanpa mengetahui sejarah, sangat mudah bangsa ini untuk dihancurkan di masa depan.

Baca juga: Museum Nasional Lakukan Penataan untuk Terima Benda Bersejarah dari Belanda

Hal itu ia kutip dari buku Architects of Deception karya Juri Lina yang menyebutkan bahwa ada tiga cara menghancurkan suatu bangsa, yakni kaburkan sejarah, hancurkan bukti bukti sejarah dan putuskan hubungan mereka dengan para leluhur.

"Dengan kembalinya ratusan artefak dari nusantara ini menjadi pelajaran untuk masa kini dan masa depan," tuturnya.

Proses pengembalian barang-barang bersejarah dilaksanakan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda, pada Senin (10/7). Dalam menerima artefak itu, pemerintah Indonesia diwakili Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaah-Riset dan Pendidikan Tinggi Hilmar Farid.

Baca juga: 472 Benda Sejarah yang Dikembalikan Belanda Harus Dirawat

Secara total, Belanda mengembalikan 472 benda bersejarah ke Indonesia yang tediri harta karun Lombok, patung Singasari, keris Klungkung, dan koleksi Pita Maha.

Sebelumnya, pada awal Januari 2020, sekitar 1.500 benda budaya Indonesia di Museum Kota Delft Belanda juga dikembalikan ke Indonesia.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat