visitaaponce.com

Mengenal Penyebab, Gejala, dan Pencegahan Gangguan Tiroid

Mengenal Penyebab, Gejala, dan Pencegahan Gangguan Tiroid
Ilustrasi gangguan tiroid(Freepik)

PENYAKIT tiroid adalah istilah yang dokter gunakan ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang tepat. 

Kelenjar tiroid adalah organ kecil yang memiliki bentuk unik seperti kupu-kupu dan berada di dekat leher dan trakea. Kelenjar ini memiliki fungsi untuk menghasilkan hormon yang penting dalam proses metabolisme tubuh. 

Ketika tiroid dalam kondisi yang sehat, tentunya hal ini tidak akan membuat gangguan kesehatan dalam tubuh. Namun, terlalu banyak atau sedikit hormon tiroid yang tubuh hasilkan justru malah memicu beberapa gangguan kesehatan yang perlu kamu waspadai.

Baca juga: Gangguan Tiroid yang Ditangani dengan Baik Bisa Kembalikan Kesuburan

Jenis-Jenis Penyakit Tiroid

Penyakit tiroid adalah kondisi kelainan pada struktur, mutasi jaringan, ataupun produksi hormon organ tiroid. Berikut beberapa jenis penyakit tiroid:

1. Hipotiroidisme
 

Hipotiroidisme adalah kondisi yang terjadi akibat produksi hormon tiroid yang terlalu rendah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kelainan pada hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar tiroid. Hipotiroidisme menyebabkan metabolisme tubuh menjadi lebih lambat.

Baca juga: Waspadai Kecemasan Berlebih Akibat Gangguan Tiroid

Hipotiroidisme yang terjadi dalam waktu lama dapat berkembang menjadi miksedema (komplikasi yang menyebabkan penurunan suhu tubuh, gagal jantung, anemia, dan koma), terutama jika tidak mendapatkan penanganan dengan tepat.

Sementara pada bayi dan anak-anak, kondisi hipotiroidisme yang tidak ditangani dengan tepat dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan hingga retardasi mental.

2. Hipertiroidisme
 

Kebalikan dari hipotiroidisme, kondisi ini terjadi akibat kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid terlalu tinggi sehingga metabolisme tubuh menjadi lebih cepat dari biasanya. Hipertiroidisme dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis dan jantung berdetak lebih cepat atau tidak teratur.

3. Nodul Tiroid
 

Nodul tiroid adalah benjolan padat pada kelenjar tiroid yang berisi air. Benjolan ini dapat berupa tumor jinak atau kista. Meski tidak berbahaya, tetap dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebab timbulnya nodul tiroid.

4. Penyakit Gondok
 

Penyakit gondok disebabkan oleh pembengkakan kelenjar tiroid dan terlihat seperti benjolan pada leher. Gondok umumnya tidak menimbulkan nyeri, namun membuat penderitanya merasa tidak nyaman hingga kesulitan menelan.

5. Tiroiditis
 

Tiroiditis adalah peradangan pada kelenjar tiroid yang menyebabkan produksi hormon terlalu tinggi atau rendah. Tiroiditis terbagi menjadi beberapa jenis, namun yang paling sering ditemukan yaitu tiroiditis Hashimoto (penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid).

6. Kanker Tiroid

Kanker tiroid disebabkan oleh adanya sel abnormal yang berkembang di kelenjar tiroid. Kondisi ini dapat disembuhkan apabila terdeteksi lebih awal.

Penyebab Penyakit Tiroid
Penyakit tiroid dapat dipicu oleh beberapa kondisi medis tertentu, seperti penyakit autoimun, infeksi virus atau bakteri, terapi radiasi, atau penggunaan obat untuk hipertiroidisme. Sementara itu, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit tiroid adalah sebagai berikut:

- Sedang hamil atau baru saja melahirkan.
- Berusia di atas 60 tahun.
- Menderita penyakit autoimun.
- Pernah menjalani operasi tiroid (tiroidektomi).
- Menjalani perawatan dengan iodium radioaktif atau obat anti-tiroid
- Peradangan pada kelenjar tiroid.
-Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit tiroid (genetik).

Gejala Penyakit Tiroid

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit tiroid tergantung dari jenis dan penyebabnya. Beberapa gejala yang dialami apabila hormon tiroid terlalu tinggi (hipertiroidisme) adalah sebagai berikut:

- Detak jantung tidak teratur.
- Nafsu makan meningkat namun berat badan tidak kunjung bertambah.
- Cemas dan gugup.
- Tremor, seperti tangan dan jari yang gemetar.
- Perubahan siklus menstruasi pada wanita.
- Mudah lelah.
- Diare.
- Sulit tidur.
- Kelenjar tiroid di bagian leher membengkak.
- Mudah kepanasan.
- Sering berkeringat bahkan dalam jumlah yang tidak wajar.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).

Sementara itu, beberapa gejala yang bisa muncul akibat hormon tiroid terlalu rendah (hipotiroidisme) di antaranya:

- Sembelit.
- Berat badan meningkat tetapi nafsu makan menurun.
- Tubuh terasa lemah dan lelah.
- Depresi.
- Sensitif terhadap suhu dingin.
- Konsentrasi menurun.
- Kulit kering.
- Kesulitan menjalani aktivitas fisik.

Ada beberapa cara yang bisa lakukan untuk mencegah penyakit tiroid:

Menggunakan thyroid collar

Jika melakukan rontgen, mintalah untuk menggunakan thyroid collar. Thyroid collar penting adalah perangkat pembalut bagian leher yang berat dengan lapisan timah. 

Berhenti merokok

Asap rokok mengandung racun penyebab penyakit tiroid. Salah satunya adalah tiosianat. Adapun senyawa ini dapat mengganggu penyerapan yodium, sehingga dapat menghalangi produksi hormon tiroid. Jika kamu adalah seorang perokok, baca lebih lanjut mengenai cara berhenti pada: Ini Cara Berhenti Merokok Secara Aman dan Permanen.  

Teratur memeriksakan kondisi leher

Pemeriksaan leher tiroid adalah salah satu cara untuk mendeteksi masalah tiroid. Sebab, nodul atau benjolan tiroid mungkin sedari awal tidak pengidapnya sadari.

Membatasi asupan kedelai.

Studi masa lalu menemukan bahwa terlalu banyak konsumsi kedelai dapat memicu penyakit tiroid. Sebab, bukti menunjukkan bahwa kedelai dapat mengganggu penyerapan hormon levothyroxine pada tubuh.

Memastikan asupan selenium terpenuhi.

Selenium adalah nutrisi yang terkandung dalam protein tertentu. Kelenjar tiroid memiliki konsentrasi selenium tertinggi dalam tubuh orang dewasa. Karena itu, kamu dapat membantu mencegah penyakit tiroid dengan mengonsumsi suplemen selenium. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat