visitaaponce.com

Tujuh Pemain Kartu Pokémon Indonesia Berlaga Kompetisi Dunia di Jepang

Tujuh Pemain Kartu Pokémon Indonesia Berlaga Kompetisi Dunia di Jepang
Penyeharan hadiah kepada Pokémon Championships 2022-23 Indonesia di Jakarta pada Mei lalu.(Ist)

TUJUH pemain yang cerdas dan berbakat akan mewakili Indonesia dalam kompetisi Pokémon Trading Card Game (TCG) 2023 di ajang internasional bergengsi Pokémon World Championship di Yokohama, Jepang pada 11-13 Agustus 2023. 

Pokémon Trading Card Game atau dikenal di kalangan trainer Indonesia sebagai Pokémon Game Kartu Koleksi adalah permainan kartu yang menggunakan dek kartu Pokémon dengan berbagai cara permainan yang menyenangkan.

Meskipun Pokémon TCG kerap diasosiasikan dengan permainan anak-anak, permainan kartu ini dipenuhi dengan aturan yang dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga sangat dibutuhkan strategi untuk memainkan game ini.

Baca juga: Tujuh Wakil Indonesia Berlaga di Pokémon World Championship 2023

Ternyata, penggemar Pokémon TCG di Indonesia juga sangatlah banyak, oleh karena itu di tahun 2019, set kartu berbahasa Indonesia pun dirilis untuk memudahkan para trainer Pokémon Indonesia untuk bermain serta berkompetisi.

Keberangkatan tujuh perwakilan Indonesia ini akan bersaing untuk memperebutkan gelar Pokémon TCG World Champion pada 2023 Pokémon World Championship.

Para trainer Pokémon Indonesia ini terpilih setelah berkompetisi selama dua hari di Pokémon Championships, Mei 2023 lalu, serta setelah mengumpulkan CSP atau Championship Points terbanyak di turnamen-turnamen resmi dari tahun 2022 hingga 2023.

Baca juga: Serial Pokemon Baru akan Segera Tayang di Netflix

Beberapa yang terpilih dengan rangking CSP tertinggi berhak mendapatkan tiket untuk bertanding ke kejuaraan dunia Pokémon yang akan diadakan di Yokohama, Jepang, yang diselenggarakan oleh The Pokémon Company International pada Agustus mendatang.

Siap Harumkan Nama Indonesia

Mari berkenalan dengan tujuh wakil Indonesia yang siap mengharumkan nama bangsa. Mereka adalah Dyatmika Paramaanindya (Adya), Rafli Attar Rico (Attar), Albert dan Reynard Barnett Chew, Jonas Xavier, Darwin Rasubala, dan Christian Liu. Para perwakilan Indonesia ini akan bersaing dengan ratusan trainer Pokémon TCG terbaik dari berbagai belahan dunia.

Adya adalah pemenang Pokémon Championships 2022-23 Indonesia pada Mei lalu. Ternyata, Adya menjadi 'kuda hitam' dalam kompetisi tahun ini, karena ia memulai turnamen dengan poin 0, tidak seperti pemenang lain yang terus mengikuti turnamen dan mengumpulkan CSP selama tahun 2022 sampai 2023 dalam Pokémon Trading Card Game Asia Championship Series.

Baca juga: Pemain Pokemo GO akan Dimanjakan Bonus dan Pokemon Langka di Hari Komunitas Akhir Pekan Ini

Kemenangan Adya pun bisa diraih dengan dukungan teman-teman tim dan komunitas Pokémon TCG, karena Adya sempat vakum bermain dari 2021 sampai awal 2023, sehingga tidak memiliki banyak dek kartu yang sesuai dengan aturan regulasi kompetisi di tahun ini.

“Kalau tidak ada dukungan teman-teman yang bantu membuat dek Pokémon yang sesuai rotasi tahun ini, saya tidak akan bisa ikut bertanding pada tahun ini,” ujar Adya.

Adya memenangkan kejuaraan setelah bertarung 12 jam setiap harinya selama 2 hari acara Championships Indonesia, melawan lebih dari 330 peserta dan 17 round permainan kartu.

Attar, merupakan salah satu dari trainer dengan CSP tertinggi di turnamen Master Division selama 2022–2023 Asia Championship Series. Attar juga merupakan Juara di Indonesia Pokémon Championship tahun 2022 lalu.

Ada juga Christian yang juga merupakan salah satu dari pemain dengan CSP tertinggi seperti Attar. Christian yang juga merupakan sahabat masa kecil Attar mulai memiliki ketertarikan dengan dunia Pokémon sejak kelas 6 SD, namun baru mulai serius berkompetisi di umur 15 tahun. 

Baca juga: Chatime Rilis Minuman Terinspirasi Tiga Monster Pokemon

Lalu ada Jonas dan Darwin, pemain-pemain dengan CSP tertinggi di kategori Master Division selama 2022-2023.

Jonas telah menggemari permainan kartu Pokémon sejak di bangku sekolah dasar, ketika kartu Pokémon yang ada masih hanya berbahasa Inggris dengan harga yang tidak murah dan sulit untuk didapat.

Meski telah menyukai permainan ini sejak kecil, Jonas baru serius bertanding turnamen-turnamen regional di umur 18 tahun.

Berbeda dengan Jonas, Darwin baru mulai bermain kartu Pokémon di umur yang cukup dewasa, pada umur 29 tahun.

Darwin memulai menekuni permainan kartu Pokémon TCG ketika semua hiburan tutup karena pembatasan aktivitas sosial skala besar kala pandemi.

Baca juga: Pantai Indah Kapuk Jadi Arena Pokemon Run 2022

Selain pemain dewasa, ada juga dua pemain muda yang akan bertanding ke Pokémon World Championship Yokohama. Mereka adalah kakak beradik Albert dan Reynard yang berkompetisi di kategori Senior Division di usia 15 dan 12 tahun.

Dua Bersaudara Siap Bertanding

Meski sangat muda, kedua bersaudara ini siap bertanding dan percaya diri untuk bersaing dengan trainer dari negara-negara lain.

Kepercayaan diri ini tumbuh karena meski Albert dan Reynard masih dalam tingkatan Senior Division, mereka sudah sering bertanding dengan lawan di tingkatan Master Division, karena trainer di level Junior dan Senior di tingkat mereka belum begitu banyak di Indonesia.

Dalam berkompetisi, Albert dan Reynard selalu didampingi sang ayah yang juga menyukai permainan Pokémon TCG.

“Main kartu Pokémon memberikan banyak dampak positif, karena tidak cuma sebagai hobi yang seru, tapi juga bantu menaikkan prestasi nilai akademis kita berdua, khususnya di matematika, karena harus banyak berhitung dan memperhatikan taktik," kata Albert.

"Adikku Reynard, yang tadinya pemalu jadi semakin berani interaksi dengan banyak orang karena hobi ini bantu memperluas pertemanan kita,” kata Albert, sang kakak dengan antusias. (RO/S-4)

 

 

 

 

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat