visitaaponce.com

Tingkatkan Klinis dengan Patient Monitor, GE HealthCare Perdatin Kerja Sama

Tingkatkan Klinis dengan Patient Monitor, GE HealthCare & Perdatin Kerja Sama
Konferensi pers kolaborasi strategis antara GE HealthCare dan Perdatin di Jakarta, baru-baru ini.(Ist)

DALAM meningkatkan keselamatan dan hasil klinis pasien dengan patient monitor dalam negeri berstandar internasional, GE HealthCare dan Perdatin (Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif).

Kerja sama kedua pihak implementasi kerja sama ini berupa Continuing Medical Education (CME) atau (Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan) untuk memperkenalkan dan mempelajari penggunaan patient monitor dalam negeri yang dilengkapi dengan modul Entropi dan algoritma EK-Pro bagi dokter anestesi di seluruh Indonesia.

Kerja sama ini juga sejalan dengan transformasi kesehatan pilar ke-3 di bidang teknologi kesehatan dan pilar ke-5 di bidang sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang dicanangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Baca juga: Setelah Transplantasi Ginjal, Pasien Wajib Kontrol Rutin

Penandatangan kerja sama ini dilakukan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Perdatin periode 2022-2025, Irjen Pol dr Asep Hendradiana, Sp.An., KIC., M.Kes dan Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia,Putty Kartika.

Acara penandatangan disaksikan oleh Plt. Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kemenke Ir. Sodikin Sadek, M.Kes., Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kemenkes Lupi Trilaksono, SF, MM, Apt., dan President & CEO GE Health Care Australia, Korea, ASEAN Region, Chris Khang.

Plt. Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kemenkes, Sodikin Sadek, mengatakan, “Dalam upaya resiliensi atau ketahanan alat kesehatan, Kementerian Kesehatan fokus pada percepatan produksi alat kesehatan dalam negeri (AKD)."

Baca juga: GE HealthCare dan Elekta Tingkatkan Perawatan Kanker melalui Radioterapi

"AKD yang telah memiliki izin edar dan tentunya memenuhi persyaratan keamanan, mutu serta kemanfaatan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri, dan kemudian dapat bersaing secara global," kata Sodikin.

"Kami berharap patient monitor dalam negeri berstandar Internasional dari GE HealthCare dapat memudahkan penggunanya, mengingat 75% SDM kesehatan merasa stres dengan perangkat medis karena memiliki tampilan data yang membingungkan, informasi yang berlebih, serta desain rumit,” paparnya.

Baca juga: Menjamurnya Fakultas Kedokteran Baru Harus Dibarengi dengan Kualitas

Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kemenkes, Lupi Trilaksono,  mengatakan, “Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk meningkatkan kapabilitas SDM kesehatan seiring dengan perkembangan teknologi terbaru agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik."

"Untuk itu, diperlukan kolaborasi dengan banyak pihak untuk mendukung upaya peningkatan kapabilitas tenaga kesehatan," katanya.

"Karenanya kami sangat mengapresiasi kolaborasi Perdatin dengan GE HealthCare yang telah mendukung upaya pemerintah, khususnya dalam bidang anestesiologi," ucap Lupi.

"Melalui berbagai dukungan dan inisiasi dari berbagai pihak, kami berharap bersama-sama kita dapat memberikan layanan kesehatan terbaik untuk masyarakat Indonesia,” terangnya.

Tingkatkan Standar Keselamatan Pasien

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Perdatin Irjen Pol dr Asep Hendradiana,Sp.An., KIC., M.Kes, mengatakan,“Sebagai himpunan yang menaungi dokter spesialis anestesi dan terapi intensif di Indonesia, Perdatin berkomitmen untuk meningkatkan standar praktek dan keselamatan pasien berbasis teknologi informasi."

Baca juga: Teknologi Industri 4.0 Bawa Kemajuan Baru Inovasi Medis

"Untuk itu kami secara periodik menyelenggarakan simposium, seminar, dan workshop, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan standar dan kompetensi para anggota demi mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih profesional," jelasnya.

"Kali ini bersama GE HealthCare, kami berkolaborasi untukmengedukasi penggunaan patient monitor yang dapat membantu dokter anestesi mengambil tindakan yang tepat dan aman untuk pasien,” ujar dr.Asep.

Dokter anestesi mengambil peran penting dalam keselamatan pasien (patient safety) melalui evaluasi pra-anestesia, monitoring ketat anestesia dan tanda vital selama pembedahan, serta pemantauan pasca-bedah.

Butuhkan Patient Monitor

Untuk melakukan hal tersebut, dokter anestesi membutuhkan patient monitor yang canggih dengan parameter yang lengkap guna memastikan pemulihan pasien lancar dan nyeri dapat terkontrol, sehingga meningkatkan pengalaman bedah secara keseluruhan dan meningkatkan outcome klinis pasien.

Baca juga: Ilmuwan AS Pecahkan Misteri Kromosom Y yang Pengaruhi Kesuburan Reproduksi Pria

Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia, Putty Kartika mengatakan, “Sebagai penyedia teknologi kesehatan dengan pengalaman lebih dari 100 tahun di dunia, GE HealthCare berkomitmen untuk menyediakan teknologi canggih dan solusi kesehatan bagi para profesional kesehatandalam upaya meningkatkan kualitas, aksesibilitas, dan keterjangkauan layanan kesehatan di Indonesia."

"Kami menyadari bahwa patient monitor merupakan alat kesehatan terpenting di setiap ruangan pasien yang kondisinya kritis seperti ruang ICU dan UGD, sehingga penting untuk memastikan alat kesehatan dalam negeri memiliki kualitas sebaik alat kesehatan impor,” jelasnya.

“Kini, GE HealthCare telah memproduksi patient monitor yang andal, fleksible, dan terukur secara lokal dilengkapi dengan algoritma komprehensif yang setara dengan yang digunakan di fasilitas kesehatan di seluruh dunia," kata Putty.

"Hal ini sejalan dengan komitmen GE HealthCare dalam mendukung sistem transformasi kesehatan yang dicanangkan oleh Kemenkes," jelasnya. (RO/S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat