visitaaponce.com

Apakah Nabi Muhammad SAW Memperingati Hari Kelahirannya

Apakah Nabi Muhammad SAW Memperingati Hari Kelahirannya?
Ilustrasi.(Dok Instagram.)

BANYAK umat Islam memperingati dan merayakan kelahiran atau maulid Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam (SAW) pada bulan Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. Namun, ada pertanyaan menggelitik yaitu, "Apakah Nabi Muhammad SAW memperingati hari kelahirannya?"

Dalam hal ini, Nabi Muhammad SAW disebutkan para ulama senantiasa memperingati hari kelahirannya yaitu Senin. Rasulullah senantiasa mengenang dan bergembira atas hari kelahirannya dengan melakukan puasa sunah. Karenanya dikenal ada puasa sunah Senin dan Kamis. 

Dalil hadis Nabi

Hal itu disampaikan dalam hadis sahih berikut.

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ اْلأَنْصَارِيِّ رضي الله عنه، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاثْنَيْنِ؟ 

Baca juga: Fatwa Ulama tentang Hukum Peringatan Maulid Nabi

Dari Abu Qatadah Al-Anshari radhiyallaahu anhu, "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ditanya tentang berpuasa pada hari Senin (yang selalu beliau lakukan)."

قَالَ: ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ

Beliau bersabda, "Itu hari aku dilahirkan dan hari aku diutus atau wahyu diturunkan kepadaku."

Baca juga: Nabi Muhammad Ibarat Cahaya, ini Dalil-Dalil Ulama Tafsir

Hadis sahih itu diriwayatkan banyak imam yaitu Muslim (1162), Ahmad (22590), Abu Dawud (2426), Ibnu Hibban (3642), al-Hakim (4179), dan al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman (1386).

Pendapat ulama

Para ulama pun bersandar dengan hadis tersebut sehingga membolehkan umat Islam untuk memperingati dan merayakan maulid Nabi. Salah satu ulama itu ialah Dr. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani rahimahullah.

إن أول المحتفلين بالمولد هو صاحب المولد وهو النبي صلى الله عليه وسلم كما جاء فى الحديث الصحيح الذي رواه مسلم لما سئل عن صيام يوم الإثنين ، قال صلى الله عليه وسلم :  «ذاك يوم ولدت فيه» فهذا أصح وأصرح نص فى مشروعية الإحتفال بالمولد النبوي الشريف

Sesungguhnya orang yang pertama kali merayakan maulid ialah pemilik maulid, yaitu Baginda Rasulillah ﷺ. Dijelaskan dalam Sahih Muslim ketika beliau ditanya tentang alasan berpuasa pada hari Senin, beliau menjawab, "Pada hari itu aku dilahirkan."

Pernyataan ini ialah nash yang paling sahih dan paling jelas (sebagai hujah) dalam pensyariatan merayakan maulid Nabi ﷺ. (Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, Al-I'lam Bi Fatawa Aimmatil Islam Haula Maulidihi Alaihi As-Shalatu Wassalam, hal. 11).

Jadi, Nabi Muhammad SAW selalu memperingati hari lahirnya sekaligus hari pertama beliau menerima wahyu, yaitu Senin. Tinggal bentuk peringatan saja boleh dilakukan dengan beragam cara seperti berpuasa, memberikan makanan, dan lainnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat