Apakah Nabi Muhammad SAW Memperingati Hari Kelahirannya
BANYAK umat Islam memperingati dan merayakan kelahiran atau maulid Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam (SAW) pada bulan Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. Namun, ada pertanyaan menggelitik yaitu, "Apakah Nabi Muhammad SAW memperingati hari kelahirannya?"
Dalam hal ini, Nabi Muhammad SAW disebutkan para ulama senantiasa memperingati hari kelahirannya yaitu Senin. Rasulullah senantiasa mengenang dan bergembira atas hari kelahirannya dengan melakukan puasa sunah. Karenanya dikenal ada puasa sunah Senin dan Kamis.
Dalil hadis Nabi
Hal itu disampaikan dalam hadis sahih berikut.
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ اْلأَنْصَارِيِّ رضي الله عنه، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاثْنَيْنِ؟
Baca juga: Fatwa Ulama tentang Hukum Peringatan Maulid Nabi
Dari Abu Qatadah Al-Anshari radhiyallaahu anhu, "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ditanya tentang berpuasa pada hari Senin (yang selalu beliau lakukan)."
قَالَ: ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ
Beliau bersabda, "Itu hari aku dilahirkan dan hari aku diutus atau wahyu diturunkan kepadaku."
Baca juga: Nabi Muhammad Ibarat Cahaya, ini Dalil-Dalil Ulama Tafsir
Hadis sahih itu diriwayatkan banyak imam yaitu Muslim (1162), Ahmad (22590), Abu Dawud (2426), Ibnu Hibban (3642), al-Hakim (4179), dan al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman (1386).
Pendapat ulama
Para ulama pun bersandar dengan hadis tersebut sehingga membolehkan umat Islam untuk memperingati dan merayakan maulid Nabi. Salah satu ulama itu ialah Dr. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani rahimahullah.
إن أول المحتفلين بالمولد هو صاحب المولد وهو النبي صلى الله عليه وسلم كما جاء فى الحديث الصحيح الذي رواه مسلم لما سئل عن صيام يوم الإثنين ، قال صلى الله عليه وسلم : «ذاك يوم ولدت فيه» فهذا أصح وأصرح نص فى مشروعية الإحتفال بالمولد النبوي الشريف
Sesungguhnya orang yang pertama kali merayakan maulid ialah pemilik maulid, yaitu Baginda Rasulillah ﷺ. Dijelaskan dalam Sahih Muslim ketika beliau ditanya tentang alasan berpuasa pada hari Senin, beliau menjawab, "Pada hari itu aku dilahirkan."
Pernyataan ini ialah nash yang paling sahih dan paling jelas (sebagai hujah) dalam pensyariatan merayakan maulid Nabi ﷺ. (Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, Al-I'lam Bi Fatawa Aimmatil Islam Haula Maulidihi Alaihi As-Shalatu Wassalam, hal. 11).
Jadi, Nabi Muhammad SAW selalu memperingati hari lahirnya sekaligus hari pertama beliau menerima wahyu, yaitu Senin. Tinggal bentuk peringatan saja boleh dilakukan dengan beragam cara seperti berpuasa, memberikan makanan, dan lainnya. (Z-2)
Terkini Lainnya
Dalil hadis Nabi
Pendapat ulama
Syarat Hewan Kurban dari Kualitas, Kuantitas, dan Urutan Keutamaan
Kakbah Rumah Pertama yang Dibangun Manusia
Definisi Kurban dan Waktu Disyariatkan bagi Umat Islam
Doa dan Zikir dalam 10 Hari Pertama Zulhijah
Surat At-Takwir dalam Bahasa Arab, Latin, Terjemah, Kandungan, Keutamaannya
Doa Ziarah Kubur untuk Seluruh Keturunan Nabi Adam
Ibnu Katsir Sebutkan Maulid Nabi Pertama Kali Digelar Fathimiyah, Benarkah?
Habib Umar bin Hafidz Ungkap Betapa Terangnya Cahaya Wajah Nabi Muhammad
Mengenal Tradisi Baayun Maulid, Salah Satu Warisan Budaya tak Benda Kalsel
Ini Maksud Larangan Memuji Nabi Muhammad secara Berlebihan
Fatwa Ulama tentang Hukum Peringatan Maulid Nabi
Pidato tentang Maulid Nabi beserta Dalilnya
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap