visitaaponce.com

Yayasan Gebyar Dunia Satu Gelar Bakti Sosial di Kota Cilegon dan Kabupaten Pandeglang

Yayasan Gebyar Dunia Satu Gelar Bakti Sosial di Kota Cilegon dan Kabupaten Pandeglang
Yayasab Gebyar Satu Dunia menggelar kegiatan Bakti Sosial Teroadu di Kecamatan Citangkil, Cilegon, Banten.(Ist)

YAYASAN Gebyar Dunia Satu yang dibentuk pada tahun 2021 oleh anggota ILUNI FK (Alumni Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) tahun 1997 melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang lebih luas di Indonesia.

Yayasan ini telah mengadakan dua kali kegiatan bakti social (baksos). Yang pertama di Kabupaten Sukabumi selama 3 hari pada 25-27 November 2022, dan yang terakhir diselenggarakan pada 28 dan 29 September 2023 di Provinsi Banten.

Yayasan Gebyar Dunia Satu melakukan kegiatan khitanan massal pertama di Kelurahan Deringo, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.

Baca juga: Korem O61 Gelar Bakti Sosial Bagi Pekerja Perkebunan Teh di Cisarua

Kegiatan ini diikuti oleh 51 anak kurang mampu di sekitar Cilegon.  Panitia menurunkan 11 orang tenaga dokter dan 7 orang perawat sebagai tenaga yang melakukan khitan (operator dan asisten). 

Yayasan Gebyar Dunia Satu melakukan kegiatan khitanan massal  kedua di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Dari 37 anak yang terdaftar, 32 anak dari keluarga kurang mampu berhasil dikhitan (terdapat 5 anak yang mengundurkan diri).

Kegiatan khitanan massal melibatkan 5 orang dokter dan 3 orang perawat sebagai tenaga operator dan asisten yang melakukan proses khitan. 

Baca juga: Yayasan Gebyar Dunia Satu Gelar Bakti Sosial di Sukabumi

Selain khitanan massal juga diselenggarakan pengobatan massal dan penyuluhan kesehatan. Kegiatan pengobatan massal melibatkan 7 orang dokter umum dan beberapa tenaga kesehatan lainnya.

Pengobatan Massal Gratis 

Pasien yang berobat pada kegiatan pengobatan massal ini berjumlah sekitar 160 orang warga Kecamatan Sumur.

Kegiatan penyuluhan kesehatan ditujukan untuk para santri di pesantren Darul Afkar yang dihadiri oleh sekitar 150 santri. Materi yang diberikan antara lain adalah tentang kesehatan reproduksi dan perilaku hidup sehat di pesantren.

Topik mengenai kesehatan reproduksi dipilih karena merupakan pengetahuan yang sangat penting yang harus diketahui oleh

Kasus yang sering terjadi akibat mengabaikan masalah ini adalah kehamilan yang tidak diinginkan, abortus, pernikahan dini dan penyakit menular seksual.

Sedangkan topik mengenai perilaku hidup sehat di pesantren sudah selayaknya diketahui dan dijadikan acuan untuk hidup sehat di pesantren, agar para santri dapat hidup sehat dan bersih, terhindar dari berbagai macam penyakit kulit dan penyakit menular sehingga dapat menuntut ilmu dengan baik. 

Pada kegiatan baksos terpadu kali ini diputuskan untuk dilakukan kegiatan khitanan massal karena selain diwajibkan oleh syariat Islam, khitan (sunat/surkumsisi) juga memiliki banyak manfaat.

Baca juga: RSU Syubbanul Wathon Adakan Operasi Gratis Bibir Sumbing untuk Anak

Khitan dapat mengurangi risiko terjadinya penularan penyakit menular seksual pada pasangan (seperti infeksi human papilloma Virus dan HIV), mengurangi risiko infeksi saluran kemih dan risiko kanker penis.

Selain itu khitan juga mencegah peradangan sehingga kesehatan ujung alat kelamin laki-laki menjadi lebih terjaga. Tak heran jika WHO pun menganjurkan sunat pada laki-laki.

“Alhamdulillah kegiatan bakti sosial ini bisa terselenggara dengan baik meskipun kami adakan di dua tempat. Ternyata masyarakat sangat antusias dengan kegiatan khitanan massal ini," kata ujar dr. Susie Susilawati, Sp.OG, ketua Panitia Bakti Sosial Terpadu di Banten 2023 dalam keterangan pers, Minggu (22/10).

"Saya berharap di kemudian hari dapat melakukan kegiatan bakti sosisal berupa khitanan massal dengan lebih banyak lagi peserta, sehingga lebih banyak lagi masyarakat kurang mampu yang bisa terbantu," jelasnya.

Dokter Susie juga menyampaikan terima kasih kepada pemda khususnya Kecamatan Sumur Pandeglang, Yayasan Yapensaa, Bulan Sabit Merah Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Dr. dr. Yudianto Budi Saroyo, Sp.OG, Subsp.KFm(K), MPH, Prof. Dr. Evy Yunihastuti, Sp.PD-KAI, dr. Siti Tersiani Kamil, Sp.U, Departemen Urologi FKUI-RSCM, Mohamad Iqbal, beberapa perusahan farmasi, para donatur, dokter lulusan FKUI 1997, dokter-dokter internship FKUI, para perawat, bidan, mahasiswa, tenaga kesehatan lainnya dan seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan baksos. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat