visitaaponce.com

Kasus Rabies Meningkat, Kenali Cara Pencegahannya

Kasus Rabies Meningkat, Kenali Cara Pencegahannya
Ilustrasi pemberian vaksin pencegah rabies(Freepik,com)

KESADARAN masyarakat terhadap pencegahan dan pengendalian rabies untuk mencapai Indonesia bebas rabies 2030 perlu ditingkatkan. Bukan hanya kepada kesehatan manusia, pencegahan juga berdampak bagi kesehatan hewan. Pasalnya, rabies merupakan penyakit yang mematikan jika sudah terpapar.

Paparan rabies dapat dicegah dengan mencuci luka, lalu dengan vaksinasi 100%. Namun, jika sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya maka risikonya fatal.

Sayangnya, selama wabah covid-19 cakupan vaksinasi pada hewan penular rabies khususnya anjing menurun. Sebab, anggaran vaksinasi dialihkan ke covid-19. Padahal, vaksinasi rabies dapat membuat manusia aman begitu juga dengan vaksinasi pada anjing yang seharusnya divaksin 70% dari jumlah populasi.

Baca juga : Korban Tewas akibat Rabies di Timor Tengah Selatan Bertambah Jadi 14 Orang

“Kalau sudah muncul gejala rabies, maka tidak bisa ditolong, jadi angka kematian 100%. Tetapi sebelum muncul gejala setelah digigit hewan penular rabies yang kebanyakan anjing, bisa dilakukan upaya pencegahan sebelum digigit maupun pencegahan setelah digigit,” kata Asep Purnama, Komite Rabies Flores Lembata.

“Tahun 2020 vaksinasi dan kematian akibat rabies turun karena lockdown, ada 40 orang di Indonesia meninggal karena rabies, dengan 82.434 kasus gigitan. Sebelumnya 105 kasus kematian. Tahun 2021 kita mulai bergerak lagi keluar rumah, kasus meninggal akibat rabies meningkat menjadi 62, karena anjing-anjing yang tidak divaksin mulai tertular rabies antar mereka kemudian mengiggit manusia,” jelas Asep.

Menurutnyq, pada 2022 kematian akibat rabies meningkat 102 kasus. Sementara itu, kasus gigitan mencapai di atas 100.000. Adapun per Agustus 2023, angka kematian 90 kasus dan 94.000 kasus gigitan. Dikhawatirkan, kasus kematian dan gigitan meningkat hingga akhir tahun.

Baca juga : Wamentan Harvick Ajak Masyarakat Bali Berperan Aktif Kendalikan Rabies

“Hingga saat ini sudah ada 16 orang meninggal dunia di NTT akibat rabies. Kalau tidak diatasi dengan pencegahan, maka akhir tahun bisa saja 24 orang. Orang paling rentan adalah teman-teman yang bertugas terkait dengan binatang,” papar Asep.

“Manfaat vaksin pre-exposure adalah ketika digigit anjing kurang dari tiga bulan setelah mendapatkan vaksin pre-exposure, cukup dilakukan pencucian luka, tidak perlu divaksin. Antibodi masih cukup untuk melindungi korban gigitan dari rabies. Tapi kalau digigitnya lebih dari tiga bulan setelah pemberian vaksin pre-exposure, maka tinggal dibooster saja disuntik dua kali dan tidak perlu serum anti rabies,” tambahnya.

Product Executive Companion Animal Kalbe Animal Health Geraldus Gunawan mengungkapkan untuk menjaga hewan peliharaan tidak berbeda jauh. Tahap awal, menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan diri kita, dan hewan. Karena tidak menutup kemungkinan ada penyakit yang bisa kita bawa ke hewan peliharaan kita dan sebaliknya.

Baca juga : Cegah Rabies, Pemilik Hewan Peliharaan di Kota Tangerang Diminta Rutin Vaksinasi

“Setelah itu, kita bisa mempertimbangkan faktor-faktor seperti makanan, karena hewan sama seperti manusia, setiap umur ada saja masalahnya. Ada beberapa kandungan mineral atau makanan yang harus dibatasi, di setiap umur hewan memiliki takaran yang berbeda-beda," ucapnya.

"Kalau makanan sudah pas, baru kita loncat untuk memberikan multivitamin atau multimineral untuk imun booster. Kami menyediakan Kalvidog atau Kalbe Vitamin Dog untuk anjing. Lalu ada Kalbe Vitamin Cat, Kalbe Vitamin Gel,” imbuh Geraldus Gunawan. (Z-5)

Baca juga : Ini Gejala Rabies pada Manusia dan Hewan Peliharaan

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat