visitaaponce.com

Korban Tewas akibat Rabies di Timor Tengah Selatan Bertambah Jadi 14Orang

Korban Tewas akibat Rabies di Timor Tengah Selatan Bertambah Jadi 14 Orang
Ilustrasi anjing yang membawa virus penyebab rabies.(MI/PALCE AMALO)

KORBAN tewas akibat rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur terus berjatuhan. Sampai Rabu (3/1) pagi, korban tewas tercatat 14 orang. Korban terakhir bernama YAL, 34, menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat pada Selasa (2/1) malam. Dia menjadi pasien rabies pertama yang meninggal pada awal 2024.

Kadis Kesehatan Timor Tengah Selatan dokter Ria Tahun menyebutkan YAL berasal dari Desa Nipa, Kecamatan Kie, mengelami gejala rabies takut angin dan sulit menelan air sejak 30 Desember 2023.

Dia dibawa ke puskesmas untuk dirawat pada 31 Desember dan dirujuk ke rumah sakit pada hari pertama tahun ini. "Pasien dirujuk pukul 21.53 Wita. Sampai 2 Januari 2024 kesadaran pasien mulai menurun dan meninggal pukul 19.40 Wita," ujarnya.

Baca juga: Kasus Rabies Meningkat, Kenali Cara Pencegahannya

Menurut dokter Ria, kejadian berawal dari seorang anak korban digigit anjing pada 6 Juni 2023 pukul 16.00 Wita. "YAL langsung mengejar anjing tersebut untuk dibunuh, saat itu anjing mencakar korban di kaki sebelah kiri menggunakan kuku tetapi tidak ada luka darah, hanya goresan putih," ujarnya.

Selanjutnya, bekas gigitan anjing pada anak dan luka goresan pada YAL dicuci dengan air tanpa sabun. "Saat awal kejadian dianjurkan untuk divaksin tetapi korban menolak karena hanya luka goresan," tambah dokter Ria Tahun. Adapun sang anak tidak mengalami gejala rabies karena ia bersedia disuntik vaksin antirabies (VAR).

Pemerhati rabies dari Rumah Sakit TC Hillers Maumere dokter Asep Purnama mengatakan kasus korban gigitan anjing rabies menolak divaksin menjadi tanggungjawab pemerintah.

"Pemeritah punya anggaran, punya kuasa dan punya SDM. Tugas kita semua (dipimpin pemerintah yang berkuasa) untuk membuat masyarakat tahu dan pada akhirnya mau terlibat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan rabies," ujarnya.

Asep berharap pemerintah bertindak cepat untuk mengendalikan wabah rabies di Pulau Timor yang saat ini terus meluas, antara lain menggerakan masyarakat agar peduli dan akhirnya bersama-sama terlibat dalam upaya pencegahan dan pengendalian rabies.

Baca juga: Vaksinasi Rabies di NTT Tetap Digencarkan

Total kasus rabies di Timor Tengah Selatan mencapai 2.780 orang tersebar di 260 desa dan 32 kecamatan. Kasus rabies pertama kali muncul di kabupaten tersebut sejak Mei 2023 dan telah menyebar ke dua kabupaten tetangga yakni Timor Tengah Utara dan Malaka.

Di Malaka jumlah korban tewas akibat rabies berjumlah satu orang dan korban tewas di Timor Tengah Utara dua orang, sehingga total korban tewas rabies di Pulau Timor menjadi 17 orang. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat