visitaaponce.com

Ati Ganda Bawa Siswa Lab School Cibubur Menang Lomba Tari Internasional di Praha

Ati Ganda Bawa Siswa Lab School Cibubur Menang Lomba Tari Internasional di Praha
SMA Labschool Cibubur meraih juara pertama ajang 38th International Competition and Folklore, Dance and Music Festival Prague Stars.(Ist)

SISWA siswi SMA Labschool Cibubur kembali berhasil membuat harum nama Indonesia di kancah lnternasional dengan berhasil meraih juara pertama dalam ajang 38th International Competition and Folklore, Dance and Music Festival Prague Stars (Autumn), di Praha, Ceko, 3 November 2023.

“Alhamdulillah, ini bukan kemenangan pertama bagi SMA Labschool Cibubur untuk ikut kompetisi yang dinilai para juri ahli. Ada dari dosen tari, koreografer, dan pakar seni dari negara-negara Eropa,” ungkap Ati Ganda selaku Art Director, Penulis Skenario dan Sinopsis acara tersebut dari Praha melalui keterangan tertulisnya, Senin (6/11).

Baca juga: SMP Labschool Kebayoran Jakarta dan SD Regina Pacis Bogor Juara KWN Global Summit 2023

Tahun 2018, SMA Lab school pernah menang pada kompetisi yang sama dengan latar belakang budaya Aceh dengan membawakan tari Tsunami Aceh, Tari Ratoeh Jaro/Saman, dan Rapai Geleng.

Pada 2019 tampil lagi dengan tari dari Provinsi Kalimantan Timur bertema alam, membawakan tari Enggang, Gantar, Mandau, dan Hudog. Pada 2000-2022 ajang ini sempat dihentikan karena pandemi covid-19.

“Ahamdullilah, pada 2023 acara ini dibuka lagi. Dari SMA Labschool Cibubur, kami berangkat bersama 32 siswa siswi di bawah pengawasan guru pembina Vinati Qurroti A’yunina dan Joko Dwi Prasetyo. Anak didik kami membawakan tari Pesta Raya Panen Padi,” ungkap Ati yang turut melatih tari bersama Pipit Rusdi dan Surya Kazaru.

Baca juga: Labschool Membuka Jalur Undangan bagi Siswa Berprestasi

“Tarian Pesta Raya Panen Padi adalah tari kreasi baru yang merupakan tarian medley dari Suku Batak, di Sumatra Utara. Tarian berdurasi 11 menit 26 detik itu terdiri dari enam segmen dengan enam jenis tarian dan menampilkan patung kayu Si Gale Gale, yang biasa digunakan dalam ritual penguburan mayat di masyarakat Batak,” ungkap Ati Ganda.

“Si Gale-gale digunakan sebagai ikon yang memberikan semangat dan menjaga dengan penuh kasih sayang umat manusia serta agar manusia bijaksana dalam mengolah alam semesta sehingga terjaga kelestariannya,” tutur Ati Ganda.

Saat membawa si Gale-gale ke Praha, Ati Ganda mengaku mengalami kerumitan. “Boneka kayu ini cukup tinggi, jadi harus dikemas dengan jalan dirakit dalam tiga bagian terpisah yakni kepala, badan dan tangan,” ungkap pemilik Studio 26 Artlink tersebut.

Baca juga: Begini Cara Global Sevilla School Cegah Perundungan, Kembangkan Pendidikan Karakter

Di luar soal kesulitan mengemas Si Gale-gale, Ati Ganda menyebut, persiapan menyiapkan kostum para penari juga jadi persoalan tidak ringan. Sebab, kostum suku-suku dari Sumatra Utara tidak banyak dijual di Jakarta.

“Akhirnya, saya membawa koleksi kain Ulos terbaik yang saya miliki, saya juga pesan Ulos khusus yang butuh waktu dalam pengerjaannya. Malah salah satu properti berupa selendang Paropa baru tiba satu hari sebelum keberangkatan kami ke Praha,” ucap Ati yang mengaku cukup cemas mempersiapkan penampilan murid-murid.

“Namun semua terbayar dengan kemenangan murid-murid ini. Alhamdulillah, latihan rutin tiga kali seminggu sepanjang dua bulan  terbayar sudah,” kata Ati sambil mengucap terima kasih pada KBRI Praha.

"Kami diterima dengan baik oleh Ibu Dubes Kenssy D Ekaningsih yang sangat mendukung kegiatan ini karena membawa nama Indonesia ke tingkat internasional," pungkas Ati Ganda. (RO/S-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat