visitaaponce.com

Surat Al-Fatihah, Nama-Namanya, dan Keutamaan

Surat Al-Fatihah, Nama-Namanya, dan Keutamaan
Surat Al-Fatihah.(Dok Instagram.)

ORANG Islam pasti hafal Surat Al-Fatihah. Maklum, dalam setiap salat fardu dan sunah, umat Islam wajib membaca Surat Al-Fatihah. Ternyata ada beberapa nama untuk Surat Al-Fatihah.

Sejumlah nama untuk Surat Al-Fatihah disampaikan dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir. Ibnu Katsir ialah seorang hafizh, ulama, dan pemikir. Ia lahir pada 1300 M di Busra, Suriah, dan wafat pada 1374 M di Damaskus, Suriah.

Mazhab yang diyakini ulama bernama lengkap Ismail bin Umar bin Katsir al-Qursyi ad-Damasyqi ialah mazhab Syafi'i. Beberapa karya tulisnya yaitu Tafsir Al-Qur'an Al-Azhim dan Al-Bidayah wa An-Nihayah. 

Baca juga: Tafsir Surat Luqman Ayat 13 tentang Nasihat Lukman untuk Anaknya

Surat Al-Fatihah atau berarti Pembukaan sejatinya dibaca lengkap yaitu Fatihatul Kitab atau pembukaan kitab Al-Qur'an. Karenanya, Surat Al-Fatihah berada di nomor urutan pertama sebelum surat-surat yang lain. Dengan surat ini bacaan dalam salat dimulai. 

Nama-nama lain Surat Al-Fatihah

1. Ummul Kitab.

Surat ini disebut pula Ummul Kitab atau Induk Kitab menurut jumhur ulama. Ini seperti yang dituturkan oleh Anas, Al-Hasan, dan Ibnu Sirin. Itu karena mereka tidak suka menyebutnya dengan istilah Fatihatul Kitab.

Baca juga: Ayat Kursi dengan Terjemahan dan Tafsir Sekilas

Al-Hasan dan Ibnu Sirin mengatakan, "Sesungguhnya Ummul Kitab itu ialah Lauh Mahfuz." Al-Hasan mengatakan bahwa ayat-ayat yang muhkam ialah Ummul Kitab. Karena itu, keduanya pun tidak suka menyebut surat Al-Fatihah dengan istilah Ummul Qur'an.

Dalam hadis sahih pada Imam Turmuzi dan dinilai sahih olehnya, disebutkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

الْحَمْدُ لِلَّهِ أُمُّ الْقُرْآنِ وَأُمُّ الْكِتَابِ وَالسَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ

"Alhamdu lillahi rabbil 'alamina ialah Ummul Qur'an, Ummul Kitab, Sab'ul Matsani, dan Al-Qur'anul, berfirman, "Hamba-Ku telah memuji-Ku." 

2. Sab'ul Matsani.

Baca juga: Hukum Membaca Al-Fatihah pada Waktu Tertentu

Al-Fatihah disebut juga Sab'ul Matsani atau tujuh yang diulang-ulang. Maklum, Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat yang senantiasa dibaca dalam salat, baik fardhu maupun sunah.

3. Syifa.

Surat Al-Fatihah dinamakan pula الشِّفَاءُ (Syifa) yang berarti obat. Ini seperti yang disebutkan dalam riwayat Ad-Darimi melalui Abu Sa'id secara marfu.

Baca juga: Surat Al-Ikhlas dan Terjemahannya, Penyebab Turun, Tafsir Sifat Allah

فَاتِحَةُ الْكِتَابِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ سُمٍّ

Fatihatul kitab (surat Al-Fatihah) merupakan obat penawar bagi segala jenis racun.

4. Ruqyah.

Al-Fatihah dikenal pula dengan nama Ruqyah (الرُّقْيَةُ) yang berarti perlindungan. Ini seperti yang disebutkan dalam hadis Abu Sa'id yang sahih. 

Baca juga: Manfaat Ziarah Kubur, Mendoakan, Mengirim Al-Fatihah untuk Ahli Kubur

Satu saat dia membacakan Al-Fatihah untuk mengobati seorang lelaki sehat (yang tersengat kalajengking). Sesudah itu Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Sa'id (Al-Khudri).

وَمَا يُدْرِيكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ؟

Siapakah yang memberi tahu kamu bahwa surat Al-Fatihah itu ialah ruqyah?

5. Asasul Qur'an.

Asy-Sya-bi meriwayatkan satu atsar melalui Ibnu Abbas. Dia menamakannya (Al-Fatihah) Asasul Qur'an (fondasi Al-Qur'an). Ibnu Abbas mengatakan bahwa fondasi surat ini terletak pada bismillahir rahmanir rahim.

6. Al-Waqiyah dan Al-Kafiyah.

Sufyan ibnu Uyaynah menamakannya Al-Waqiyah yang berarti yang melindungi dari kesesatan. Sedangkan Yahya ibnu Kasir menamakannya Al-Kafiyah. Alasannya, surat Al-Fatihah sudah mencukupi tanpa selainnya, tetapi surat selainnya tidak dapat mencukupi bila tanpa Al-Fatihah.

Itu disebutkan dalam salah satu hadis berpredikat mursal di bawah ini.

أُمُّ الْقُرْآنِ عِوَضٌ مِنْ غَيْرِهَا، وَلَيْسَ غَيْرُهَا عِوَضًا عَنْهَا

Ummul Qur'an merupakan pengganti dari yang lain. Sedangkan selainnya tidak dapat dijadikan sebagai penggantinya.

7. As-Salah dan Al-Kanz.

Surat ini dinamakan pula surat As-Salah karena ia merupakan syarat di dalam salat. Ia juga dinamakan Al-Kanz yang berarti simpanan yang tebal. Kedua nama ini disebutkan oleh Az-Zamakhsyari di dalam kitab Kasysyaf.

Turunnya Al-Fatihah

Menurut Ibnu Abbas, Qatadah, dan Abul Aliyah, surat Al-Fatihah tergolong Makkiyyah. Menurut pendapat lain Madaniyyah seperti yang dikatakan oleh Abu Hurairah, Mujahid, Ata ibnu Yasar, dan Az-Zuhri. 

Pendapat lain lagi mengatakan, Surat Al-Fatihah diturunkan sebanyak dua kali, yaitu pertama di Mekah dan kedua di Madinah. Namun pendapat pertama lebih dekat kepada kebenaran, karena firman-Nya menyebutkan:

وَلَقَدْ آتَيْناكَ سَبْعاً مِنَ الْمَثانِي

Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang. (Al-Hijr: 87).

Abu Lais As-Samarqandi meriwayatkan bahwa separuh dari surat Al-Fatihah diturunkan di Mekah, sedangkan separo yang lain diturunkan di Madinah. Akan tetapi, pendapat ini sangat aneh, dinukil oleh Al-Qurtubi darinya.

Tujuh ayat

Surat Al-Fatihah terdiri atas tujuh ayat tanpa ada perselisihan. Namun Amr ibnu Ubaid mengatakannya delapan ayat dan Husain Al-Jufi mengatakannya enam ayat. Kedua pendapat ini syaz (menyendiri).

Mereka berselisih pendapat mengenai basmalah. Ada yang menilai basmalah merupakan ayat tersendiri sebagai permulaan Al-Fatihah seperti yang dikatakan oleh jumhur ulama qurra Kufah dan segolongan orang dari kalangan para sahabat dan para tabi'in serta ulama Khalaf. 

Yang lain, basmalah merupakan sebagian dari ayat atau tidak terhitung sama sekali sebagai permulaan Al-Fatihah seperti yang dikatakan oleh ulama penduduk Madinah dari kalangan ahli qurra dan ahli fikihnya.

Jumlah kalimat dan huruf Al-Fatihah

Para ulama mengatakan bahwa jumlah kalimat dalam surat Al-Fatihah ada 25. Sedangkan hurufnya sebanyak 113.

Imam Bukhari dalam permulaan kitab Tafsir mengatakan bahwa surat ini dinamakan Ummul Kitab karena penulisan dalam mushaf dimulai dengannya dan permulaan bacaan dalam salat dimulai pula dengannya. 

Menurut pendapat lain, sesungguhnya surat ini dinamakan Ummul Kitab karena semua makna yang terkandung dalam Al-Qur'an merujuk kepada yang terkandung. Ibnu Jarir mengatakan, orang Arab menamakan setiap himpunan suatu perkara atau bagian terdepan dari suatu perkara jika punya kelanjutan yang mengikutinya--sebagaimana imam dalam suatu masjid besar--dengan istilah umm. 

Untuk itu, mereka menyebut kulit yang melapisi otak dengan istilah أُمُّ الرَّأْسِ (ummur rasi). Mereka menamakan panji atau bendera suatu pasukan yang terhimpun dengan sebutan umm pula. Hal ini dapat dibuktikan melalui perkataan seorang penyair bernama Zur Rummah.

عَلَى رَأْسِهِ أُمٌّ لَنَا نَقْتَدِي بِهَا ... جِمَاعُ أمور لا نعاصي لَهَا أَمْرَا

Pada ujung tombak itu terdapat panji kami yang merupakan lambang bagi kami dalam mengerjakan segala urusan. Kami tidak akan mengkhianatinya sama sekali.

Demikian penjelasan tentang nama-nama Surat Al-Fatihah dan yang terkait. Semoga bermaanfaat. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat