Skrining Otak Penting untuk Cegah Aneurisma
![Skrining Otak Penting untuk Cegah Aneurisma](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/6128251611cb47f40a33b180ea98a462.jpg)
DOKTER spesialis bedah saraf dari Kelompok Staf Medis Bedah Saraf Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo, Ande Fachniadin mengatakan melakukan skrining otak secara rutin sebagai langkah pencegahan terhadap aneurisma adalah hal yang penting.
"Jika terdapat pembuluh darah yang sudah berbentuk balon, sebaiknya ditutup agar tidak terjadi pecah di masa mendatang," ujar Ande dalam diskusi interaktif, Senin (27/11).
Aneurisma, penggelembungan pembuluh darah pada otak, dapat dialami oleh siapa pun, terutama oleh mereka yang memiliki riwayat keluarga terkait masalah tersebut.
Baca juga: Anda Kesemutan di Satu Sisi? Waspada, Bisa Jadi Gejala Stroke
Menurut Ande, bahkan orang berusia 40-an saat ini dapat menjadi penderita aneurisma.
Meskipun tidak sepopuler penyakit jantung dan stroke, Ande mengingatkan aneurisma dapat berakibat fatal dan sering kali tidak menunjukkan gejala. Oleh karena itu, pengecekan otak secara rutin dianggap sangat penting.
Ande, yang menyelesaikan pendidikan spesialis bedah saraf di Universitas Indonesia, menilai ketika seseorang berusia 30 tahun, dia sangat perlu menaruh perhatian terhadap kesehatan.
Baca juga: Istirahat Cukup Dapat Maksimalkan Kerja Otak
Skrining besar, misalnya dengan metode pencitraan magnetik resonance imaging (MRI) pada kepala bisa dilakukan ketika berusia 30 tahun dan diulang pada usia 40 tahun.
Skrining otak dapat menggunakan pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan) untuk gambar dua dimensi otak dan pembuluh darah yang lebih jelas.
Pilihan lainnya adalah angiografi menggunakan kateter yang dimasukkan lewat pembuluh darah di pangkal paha dan diarahkan ke otak. Cairan khusus disuntikkan ke pembuluh darah otak untuk mendeteksi lokasi dan ukuran aneurisma.
"Tindakan lebih awal lebih baik," kata Ande.
Menurut Ande, metode skrining kepala melibatkan pengecekan kondisi pembuluh darah, yang tidak hanya dapat mendeteksi aneurisma, tetapi, juga menunjukkan adanya flek, sumbatan, dan pembuluh darah yang berbentuk balon.
Ande juga menekankan pentingnya mengetahui gejala-gejala pecahnya pembuluh darah dan mendorong masyarakat untuk membiasakan diri melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Dia juga mengingatkan masyarakat bahwa penting untuk mengetahui lokasi rumah sakit di sekitar tempat tinggal agar ketika dalam situasi darurat, langkah-langkah yang diperlukan dapat segera diambil. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Dok, Mata Anak Saya kok Juling?
Bye Bye Laptop, Terlalu Lama Ngetik Picu Gangguan Saraf Tepi?
Pusat Neuromuskular untuk Diagnosa Gangguan Saraf dan Otot
Kenali Ramsay Hunt Syndrome yang Diderita Justin Bieber
Selalu Berulang, Ini Ciri Pembeda Kejang Epilepsi dengan Bukan Epilepsi
Bergejala Mirip, Multiple Sclerosis Sering Dikira Stroke
Kenali Gejala Autisme pada Anak untuk Penanganan Tepat
Dokter Ikuti Pelatihan Operasi Aneurisma Otak untuk Cegah Strok
Ketahui Penyebab Cerebral Palsy dan Sejumlah Gejalanya
Waspada Microsleep, Gejala Tidur Beberapa Detik
Yuk, Berkunjung ke Pantai Pasir Padi Pangkalpinang, Bisa Ikut Lomba Makan Otak-otak
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap