visitaaponce.com

Prinsip Penanganan Pasien Diabetes dengan Empat Pilar

Prinsip Penanganan Pasien Diabetes dengan Empat Pilar
Dokter Spesialis Diabetes Radjak Hospital Cileungsi dr Puspita Hapsari Spd.(Dok Radjak Hospital Cileungsi)

PELAYANAN kesehatan pada pasien diabetes tidak cukup hanya memberikan layanan kesehatan semata. Pelayanan konsultasi dan terapi medis juga dibutuhkan bagi pasien atau penderita diabetes.

"Setidaknya, prinsip penanganan pasien diabetes mencakup empat pilar," ungkap Dokter Spesialis Diabetes RS MH Thamrin Cileungsi member or Radjak Hospital Group atau dikenal sebagai Radjak Hospital Cileungsi dr Puspita Hapsari Spd, melalui keterangannya, Jumat (16/2).

Ia menjelaskan pilar pertama adalah edukasi. Dalam arti, pasien perlu memiliki pengetahuan cukup terhadap penyakitnya beserta hal-hal yang berkaitan dengan diabetesnya.

Baca juga : Ini Tips Latihan Fisik Bagi Pasien Diabetes dengan Obesitas

“Kedua, aktivitas fisik. Pasien perlu melakukan aktivitas yang cukup yakni 150 menit per minggu. Ketiga, diet. Bagaimana pasien mengerti dan mempraktikkan pola diet yang dianjurkan," ujar Puspita.

Pilar terakhir yakni terapi obat. Terapi obat adalah salah satu bagian dari penanganan diabetes agar pasien bisa mendapatkan gula darah yang terkontrol.

"Jika ditanya, apakah pasien perlu mengonsumsi obat seumur hidup atau tidak? Itu tergantung dari kondisi pasien. Ada pasien yang gulanya terkendali, jadi cukup mengatur diet dan makan. Namun, banyak juga pasien yang membutuhkan obat untuk mengendalikan gula darahnya,” jelasnya.

Baca juga : Ingat CERDIK untuk Mencegah Kanker

Di sisi lain, dr Puspita menyampaikan kiat bagi pasien diabetes, yakni rutin berobat serta rutin konsultasi dengan dokter sehingga terpantau tiap bulan.

"Kadang pasien badannya tidak ada keluhan tapi gula darahnya tinggi, ini cukup menjadi salah satu silent killer penyakit ini. Sering kali kami menemukan pasien yang gulanya 200-400 dan tidak ada gejala."

"Tipnya yang perlu dipahami, diabetes ialah penyakit yang tidak bisa disembuhkan tetapi dapat dikendalikan. Itu pentingnya untuk kontrol teratur tiap bulan supaya dapat dipantau,” pungkasnya.

Baca juga : Ini Sebabnya Camilan Larut Malam Tidak Baik Bagi Kesehatan

Sementara itu, Dokter Spesialis Saraf Radjak Hospital Cileungsi dr Oki Lestari SpS menambahkan terkait permasalahan saraf dengan diabetes, biasanya pasien mengalami masalah dengan gula darahnya lebih dahulu, baru kemudian berlanjut pada saraf.

"Biasanya bagi penderita diabetes, 2-3 tahun akan menyerang telapak tangan atau telapak kaki. Seperti, tidak nyaman pakai sandal, tidak nyaman menginjak lantai, menginjak tanah, atau pasir. Jadi, komplikasi saraf dengan diabetes memang terkait dengan neuropati," terang dia.

Dia pun menganjurkan agar penderita yang tidak mengetahui diabetes, melakukan kontrol teratur ke dokter untuk mengetahui gula darah. Jika gula darahnya tinggi, harus hati-hati terhadap diabetes.

Baca juga : Polbangtan Medan Jalin Kerja Sama untuk Tingkatkan Pelayanan CoS EASy

"Salah satu untuk mengetahui kondisi gula darah dan juga perawatan diabetes, Radjak Hospital Cileungsi memiliki Centre of Excellence," ujar Oki.

Di Radjak Hospital Cileungsi, perawatan diabetes dilakukan secara berkolaborasi yang melibatkan dokter spesialis yaitu dokter penyakit dalam, saraf, jantung, mata, dan dokter bedah

"Adanya Centre of Excellence ini diharapkan membantu pasien mendapatkan perawatan diabetes lebih komprehensif," pungkasnya. (RO/S-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat