visitaaponce.com

Cegah Gula Darah Naik saat Lebaran, Prioritaskan Hal Berikut

Cegah Gula Darah Naik saat Lebaran, Prioritaskan Hal Berikut
Petugas kesehatan dari Puskesmas Margadadi mengambil sampel darah warga lansia untuk mengukur kadar gula darah.(ANTARA/DEDHEZ ANGGARA)

SAAT Lebaran, biasanya keluarga berkumpul dan bersilaturahmi. Tak lupa dihidangkan banyak makanan, juga aneka kue yang umumnya tinggi energi dan kalori.

Meski serba lezat, banyak risiko kesehatan ada di balik hidangan Lebaran tersebut. Bagi penyandang diabetes atau pradiabetes, momen ini bisa menjadi dilema karena banyaknya makanan tinggi gula dan karbohidrat yang disajikan.

Praktisi Kesehatan Juan Leonardo mengatakan, banyak orang tidak menyadari pentingnya menjaga gula darah sampai sudah terlambat dan mengidap penyakit.

Baca juga : Masyarakat Diingatkan tidak Takut Periksa Gula Darah

Berdasarkan riset Diabetes Mellitus–Related All-Cause and Cardiovascular Mortality in a National Cohort of Adults (2019), diabetes sangat mempengaruhi tingkat kematian dan penyakit lainnya seperti penyakit jantung. Kadar gula darah yang tinggi serta lonjakan drastis gula darah memiliki kaitan erat dengan potensi terbentuknya berbagai jenis penyakit, nyeri sendi, penuaan dini, hingga kanker.

"Lonjakan drastis gula darah selain menghambat proses pembakaran lemak, memiliki potensi dampak buruk jangka pendek maupun jangka panjang. Mulai dari selalu merasa lelah dan lapar, kualitas tidur buruk, hingga diabetes, penyakit jantung, nyeri sendi, dan kanker," jelas Juan, melalui keterangannya, Rabu (3/4).

Pemilik akun sosial media @juan.guladarah ini menambahkan dalam eksperimen dan pengalamannya, ditemukan tips dasar yang dapat dilakukan untuk membantu menghindari lonjakan gula darah.

Baca juga : Gula Darah yang Terkendali Bisa Hindari Komplikasi Diabetes

Pertama, mengonsumsi serat sebelum makan makanan yang mengandung gula tinggi. Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan kaya serat dan rendah gula yang membantu memperlambat pencernaan karbohidrat dan penyerapan gula.

Kedua, tambahkan protein dan lemak proporsional dengan karbohidrat yang dikonsumsi.  Pilih sumber protein seperti daging, ayam, ikan, telur, atau tempe. Protein dapat membantu merasa kenyang lebih lama dan menjaga gula darah stabil.

Ketiga, beraktivitas fisik setelah makan makanan yang mengandung gula. Anda dapat meluangkan waktu untuk berjalan kaki, bersepeda, atau melakukan yoga setelah makan untuk membantu tubuh menggunakan gula darah sebagai energi.

Baca juga : 14 November Diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia, Sejarah dan Tema

"Tips ini berlaku untuk pria maupun wanita. Secara umum, massa otot pria lebih tinggi daripada wanita. Dan massa otot mempengaruhi metabolisme gula di tubuh. Karena itu, latihan beban juga memiliki dampak positif terhadap gula darah," jelas lulusan Beijing University of Chinese Medicine ini.

Sekarang masyarakat dikepung oleh ribuan makanan dan minuman produk pabrikan yang mengandung berbagai bahan secara berlebih, mulai dari gula, garam, vetsin, dan pengawet. Dengan kampanye iklan bertubi-tubi sepanjang hari sepanjang tahun, sejak dini anak Indonesia sudah diakrabkan dengan potensi terkena diabetes dan darah tinggi, dari industri makanan dan minuman.

Juan menambahkan cara paling ideal adalah dengan tidak membiasakan anak-anak mengonsumsi makanan proses (processed food), dan makanan-makanan yang mengandung gula tinggi. Dengan begitu, anak-anak akan cenderung lebih membentuk kebiasaan baik dan tidak mengkonsumsi gula secara berlebihan.

"Selain itu, mendukung anak untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga dibandingkan menghabiskan mayoritas waktu bermain gadget juga cara yang sangat baik," jelas Juan. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat