visitaaponce.com

Israel Ingatkan Biden Jangan Terlalu Kritis kepada Saudi dan Mesir

Israel Ingatkan Biden Jangan Terlalu Kritis kepada Saudi dan Mesir
Menlu Israel Gabi Ashkenazi (tengah) selama pertemuannya dengan Menlu Mesir (tidak terlihat) di Istana Tahrir, Kairo, pada 30 Mei 2021.(AFP/Mohamed Hossam.)

PARA pejabat Israel telah berulang kali memperingatkan rekan-rekan mereka di pemerintahan Amerika Serikat yang kini dipimpin Joe Biden agar tidak terlalu kritis terhadap Arab Saudi dan Mesir. Negeri Yahudi itu khawatir kritik semacam itu dapat membuat Riyadh dan Kairo beralih ke negara-negara seperti Iran, Tiongkok, dan Rusia untuk mendapatkan dukungan. 

Itu disampaikan sumber yang dekat dengan masalah tersebut kepada The Times of Israel pada Rabu (1/9). Biden memasuki kantornya dengan bersumpah untuk mengutamakan hak asasi manusia dalam penyusunan kebijakan luar negerinya. Karenanya, ia memperingatkan bahwa negara-negara seperti Arab Saudi dan Mesir perlu melakukan reformasi jika mereka ingin mempertahankan hubungan lama mereka dengan AS.

Namun pendekatan itu telah mengkhawatirkan Israel yang percaya bahwa hal itu dapat mengasingkan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman dan Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi. Akibatnya, keduanya mencari dukungan di tempat lain seperti Iran dan musuh AS, yakni Tiongkok dan Rusia. Kekhawatiran itu telah disampaikan kepada pejabat administrasi pada beberapa kesempatan, kata sumber itu, yang berbicara dengan syarat anonim.

Baca juga: Media Saudi Sebut Turki Cegah Dua Anggota Ikhwanul Muslimin Pergi

Namun, masalah itu tidak diangkat selama pertemuan antara Biden dan Perdana Menteri Naftali Bennett pekan lalu. The Times of Israel telah mempelajarinya.

Sumber itu menyatakan kepuasan bahwa sementara pemerintahan Biden telah mempertahankan retorikanya dalam mendukung penegakan hak asasi manusia di luar negeri. "Sejauh ini Biden telah menghindari hubungan AS dengan (Kairo dan Riyadh) sepenuhnya."

Baca juga: Mesir Bersihkan Masjid dari Buku Salafi dan Ikhwanul Muslimin

Israel memandang Arab Saudi dan Mesir sebagai bagian dari poros yang lebih moderat dari negara-negara Arab di kawasan yang berusaha untuk bekerja sama melawan Iran. Telah dilaporkan di masa lalu bahwa Israel melobi AS dalam mendukung bantuan ekonomi untuk kedua negara.

Israel dan Mesir menandatangani perjanjian damai pada 1979 untuk mengakhiri konflik puluhan tahun dan membangun hubungan diplomatik penuh. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara telah bekerja sama erat dalam keamanan, sebagian besar di sekitar Jalur Gaza Palestina dan Semenanjung Sinai Mesir.

Baca juga: Israel Kecam Rencana Amerika Buka kembali Konsulat Jerusalem untuk Palestina

Arab Saudi, sementara itu, semakin dekat dengan Israel di tengah upaya kedua negara untuk menggagalkan aspirasi regional Iran. Namun, sejauh ini kerajaan itu menolak membangun hubungan diplomatik dengan negara Yahudi. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat