visitaaponce.com

Lakukan Serangan Balik, Pasukan Ukraina Lebih Banyak dari Rusia

Lakukan Serangan Balik, Pasukan Ukraina Lebih Banyak dari Rusia
Pasukan Ukraina saat mendengar arahan sebelum menyerang pasukan Rusia.(AFP)

PASUKAN Ukraina melebihi jumlah pasukan Rusia sebanyak delapan kali selama serangan balasan cepat Ukraina di wilayah timur laut Kharkiv. Hal itu diungkapkan seorang pejabat yang ditempatkan di Rusia.

Vitaly Ganchev menyebut tentara Ukraina merebut pemukiman yang sebelumnya dikuasai Rusia di utara wilayah tersebut. Lalu, menerobos perbatasan dengan Rusia. Adapun 5.000 warga sipil telah dievakuasi ke Rusia.

Kepada saluran televisi Rossiya-24 milik Rusia pada Senin (12/9) ini, situasi menjadi lebih sulit dari waktu ke waktu. Bahkan, perbatasan dengan wilayah Belgorod Rusia sekarang ditutup.

Baca juga: Zelensky Ungkap Kota Utama Ukraina Timur Izyum telah Dibebaskan

Selama akhir pekan, pasukan Ukraina menyerbu pusat pasokan utama Rusia di Izyum dan Kupiansk, tempat pemerintahan wilayah Kharkiv yang ditunjuk Rusia bermarkas.

Pada Minggu, Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan peta yang menunjukkan pasukan Rusia hampir seluruhnya meninggalkan wilayah Kharkiv. Ukraina mempertahankan momentum serangan balik dalam perangnya melawan Rusia pada Senin.

"Di beberapa daerah di garis depan, para pembela kami mencapai perbatasan negara dengan Federasi Rusia," kata gubernur regional wilayah Kharkiv timur laut, Oleh Synyehubov. 

Baca juga: Rusia Belanja Jutaan Peluru dan Roket dari Korut

Adapun pasukan Rusia melintasi perbatasan di wilayah itu pada 24 Februari, yakni hari pertama invasi. Militer Ukraina mengatakan pasukan mendapatkan kembali lebih dari 20 pemukiman dalam hari terakhir.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov kepada surat kabar Financial Times, menyatakan bahwa pihaknya perlu mengamankan wilayah yang direbut kembali dari kemungkinan serangan balik Rusia terhadap jalur pasokan Ukraina. 

Akan tetapi, dia menyebut serangan itu berjalan jauh lebih baik dari yang diharapkan. Hal itu digambarkannya sebagai bola salju bergulir menuruni bukit. “Itu pertanda bahwa Rusia bisa dikalahkan,” cetusnya.(Aljazeera/OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat