visitaaponce.com

Sidang Kasus Iklim Perdana Prancis-Swiss Digelar

Sidang Kasus Iklim Perdana Prancis-Swiss Digelar
Pengadilan HAM Eropa(Dok. Ist)

PENGADILAN Hak Asasi Manusia Eropa akan menyidangkan kasus-kasus melawan Perancis dan Swiss atas dugaan kegagalan melindungi lingkungan pada Rabu (29/3). Sidang ini merupakan pertama kalinya pemerintah dihadapkan ke pengadilan atas dugaan kelambanan dalam menghadapi perubahan iklim.

"Kasus terhadap Swiss didasarkan pada pengaduan oleh asosiasi orang lanjut usia yakni "Club of Climate Senior" yang prihatin dengan konsekuensi pemanasan global terhadap kondisi kehidupan dan kesehatan mereka," kata The European Convention on Human Rights (ECHR).

Mereka menuduh pihak berwenang Swiss melakukan berbagai kegagalan dalam mengatasi perubahan iklim yang menurut mereka merupakan pelanggaran terhadap kewajiban pemerintah untuk melindungi kehidupan dan rumah serta keluarga warga negara.

"Ini adalah peristiwa bersejarah," kata Anne Mahrer, 64, seorang anggota klub Swiss, yang didukung oleh Greenpeace Swiss, di mana usia rata-rata anggotanya adalah 73 tahun.

Sekitar 50 dari 2.000 anggotanya akan melakukan perjalanan ke Strasbourg untuk menghadiri sidang tersebut.

Semua laporan mengenai pemanasan global selama 20 tahun terakhir menunjukkan bahwa semua orang terkena dampaknya. Namun para lansia lebih terkena dampaknya, terutama wanita yang lebih tua karena risiko kardiovaskular dan pernafasan.

Baca juga: Jelang Unjuk Rasa, PM Prancis Bertemu Oposisi dan Serikat Pekerja

"Semua upaya untuk membuat pihak berwenang Swiss bertindak atas nama mereka telah gagal,” katanya.

Kasus melawan Prancis diajukan oleh Damien Careme, mantan walikota Grande-Synthe, pinggiran Kota Dunkirk di Prancis Utara, yang juga berpendapat bahwa pemerintah pusat telah gagal memenuhi kewajibannya untuk melindungi kehidupan dengan tidak mengambil langkah yang cukup untuk mencegah perubahan iklim.

Saat menjabat sebagai Wali Kota, Careme membawa kasusnya ke pengadilan Prancis atas nama kotanya dan juga atas namanya sendiri. Menurutnya, perubahan iklim meningkatkan risiko rumahnya kebanjiran.

Pengadilan administratif tertinggi Prancis memutuskan untuk memenangkan kota tersebut melawan pemerintah pusat pada tahun 2021, tetapi menolak kasus individu yang diajukan oleh Careme, yang kemudian dibawa ke ECHR.

"Pertaruhannya sangat tinggi," kata Corinne Lepage, mantan menteri ekologi Prancis dan salah satu pengacara Careme dalam kasus ini. (AFP/Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat