visitaaponce.com

Ini Strategi Tiongkok untuk Naikkan Angka Kelahiran

Ini Strategi Tiongkok untuk Naikkan Angka Kelahiran
Ilustrasi(AFP/NOEL CELIS)

TIONGKOK akan memberikan perhatian khusus kepada bidang pendidikan, sains, dan teknologi untuk meningkatkan populasi penduduknya, demikian dikutip dari People's Daily, Selasa (16/5).

Surat kabar pemerintah itu mengungkapkan, alasan Tiongkok meningkatkan populasi mereka ialah demi menunjang pertumbuhan ekonomi.

Presiden Xi Jinping baru-baru ini menghadiri pertemuan yang berkaitan dengan pembangunan populasi yang digambarkan sebagai program utama menuju "peremajaan" Tiongkok.

Baca juga : Selain Jepang, Krisis Demografi Juga Hantam Italia

Karena khawatir dengan penurunan jumlah populasi dalam enam dekade terakhir serta peningkatan jumlah usia tua, pemerintah telah memulai langkah-langkah untuk menaikkan angka kelahiran, termasuk memberikan insentif keuangan serta meningkatkan fasilitas pusat pengasuhan anak.

Pemerintah Tiongkok akan meningkatkan jumlah pusat pengasuhan anak sebanyak dua kali lipat sampai 2025, demikian dilaporkan stasiun televisi milik pemerintah CCTV, dalam laporan yang berjudul "Tidak lagi sulit untuk mengasuh bayi."

Baca juga : Ini Pengertian Hingga Manfaat dari Demografi

Ditargetkan, jumlah pusat pengasuhan bayi pada 2025 akan meningkat dengan rasio 4,5 untuk 1.000 penduduk, naik dibandingkan 2,5 pada 2022.

Seperti diketahui, banyak perempuan Tiongkok enggan memiliki lebih dari satu anak, atau bahkan tidak ingin mempunyai anak sama sekali mengingat tingginya biasa perawatan anak.

Kurangnya fasilitas pengasuhan bayi juga membuat banyak perempuan di negara tersebut terpaksa mengorbankan karir mereka. Sebab, diskriminasi gender dan pola pikir tradisional yang membebankan pengasuhan anak kepada perempuan masih berlaku secara umum di seluruh negeri itu.

Pemerintah Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir berusaha meningkatkan pemahaman tentang berbagi tugas dalam mengasuh anak, tapi cuti melahirkan masih belum diterapkan sepenuhnya di banyak provinsi.

Penasihat politik pemerintah pada Maret tahun ini malah mengusulkan untuk membuka layanan kesuburan bagi perempuan yang belum menikah untuk meningkatkan tingkat kesuburan di negara itu.

Dikalahkan India

Pada April 2023, United Nations Population Fund (UNFPA) PBB memprediksi penurunan populasi Tiongkok mulai pertengahan 2023 dengan tren yang akan terus menurun. Sebaliknya, India memperlihatkan tren kenaikan populasi dan diperkirakan menjadi negara dengan populasi terpadat di dunia, menyalip Tiongkok.

"Diperkirakan, populasi India mencapai 1,4286 miliar dibandingkan dengan 1,4257 miliar untuk Tiongkok," kata UNFPA.

UNFPA menyebutkan, delapan negara akan menyumbang setengah dari proyeksi pertumbuhan populasi global pada tahun 2050: Republik Demokratik Kongo (DRC), Mesir, Ethiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Tanzania. Data tersebut mencerminkan informasi yang tersedia pada Februari 2023, kata laporan itu. (Reuters/Ant/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat