visitaaponce.com

Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa Kenang Tragedi Urumqi 2009 di Jakarta

Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa Kenang Tragedi Urumqi 2009 di Jakarta
Para mahaiswa berunjuk rasa mengenang Tragdei Urumqi 2009 di Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (5/7).(Ist)

RATUSAN mahasiswa perwakilan dari universitas se-Jabodetabek, menggelar aksi unjuk rasa terkait tragedi Urumqi di kawasan Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Massa yang berasal dari Aliansi Mahasiswa Islam (AMI) menuntut negara-negara dunia khususnya Indonesia untuk menyeret Tiongkok ke Mahkamah Internasional, terkait tragedi berdarah di Urumqi, Provinsi Xinjiang, Tiongkok, yang terjadi 5 Juli 2009.

Dalam orasinya, mahasiswa mengatakan keadilan bagi korban dan keluarga yang tewas maupun terluka dalam Tragedi Berdarah Urumqi 14 tahun lalu, hingga saat ini belum juga dapat mereka rasakan.

Baca juga: Lagi, Senator AS Kecam Tindakan Tak Manusiawi Tiongkok terhadap Muslim Uighur

Koordinator lapangan AMI, Andi Setya Negara, menuturkan, keadilan bagi korban maupun keluarga mereka belum mereka peroleh karena tidak ada satu pun pelaku maupun aktor intelektual tragedi yang menewaskan ribuan dan melukai ratusan minoritas muslim diadili apalagi dihukum atas perbuatannya.

Aksi Damai Mahasiswa Etnis Minoritas Muslim

Andi memaparkan asal mula tragedi berdarah Urumqi yang berawal dari aksi unjuk rasa damai mahasiswa dan etnis minoritas muslim.

Namun aksi berubah menjadi kekerasan yang dilakukan aparat kemanan Tiongkok yang menewaskan dua pengunjuk rasa.

Korban yang tewas juga difitnah telah melecehkan seorang wanita suku Han (asli Tiongkok) di Shaoguan, Tiongkok.

Baca juga: Tiongkok Dituduh Lakukan 'Sinicization' Terhadap Muslim Uighur dan Hui

“Video detik-detik serangan, penyiksaan hingga tewasnya 2 pria Uighur, diduga sengaja disebar antek Komunis Tiongkok ke media sosial, sehingga memantik gelombang unjuk rasa para mahasiswa dan warga,” kata Andi dalam keterangan, Rabu, (5/7).

Dari foto maupun video yang tersebar di berbagai media sosial, suasana kerusuhan Urumqi mirip dengan Tragedi Berdarah Tiananment 4 Juni 1989.

Militer Beijing juga mengerahkan tank baja dan polisi beserta tentara bersenjata lengkap, saat menghadapi masa unjuk rasa damai.

Otoritas Tiongkok Sebarkan Informasi Berbeda

Sebaliknya, pihak berwenang Tiongkok melaporkan 197 orang (kebanyakan dari warga suku Han) tewas dan 700 orang lainnya terluka dalam kerusuhan tersebut, sehingga memantik aksi balas dendam suku Han. 

Baca juga: Penderitaan Muslim Uighur tak Kunjung Berakhir

“Kerusuhan di Urumqi menjadi petaka yang paling mematikan bagi minoritas muslim Uighur dalam beberapa dasawarsa dan berlanjut hingga saat ini,” tutur Andi Setya Negara.

Baca juga: PBB Kembali Prihatin atas Nasib Etnis Uighur

AMI mengaku mendapatkan informasi dari berbagai media yang memuat keterangan ratusan mahasiswa dan warga muslim yang ditangkap lalu dimasukkan ke dalam kamp penahanan yang dibangun otoritas Tiongkok.

“Pilunya lagi, serentetan aksi keji yang menjurus pada upaya genosida terhadap muslim Uighur terus dilakukan Beijing hingga detik ini. Google-in saja jika ingin tau lebih betapa biadabnya China,” jelas Andi. (RO/S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat